Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar baik dari pesepakbola muda Indonesia kini datang dari tim Okky Youth Soccer.
Tim hasil seleksi dari Indonesia Junior Soccer League (IJSL) itu sukses mempertahankan gelar juara Turnamen Singa Cup 2019.
Di laga final, Okky Youth Soccer Team mampu menaklukkan akademi Johor Darul Ta’zim (Malaysia) dengan skor 3-1.
Selain mempertahankan gelar juara, Okky Youth Soccer team juga sukses menggondol penghargaan pemain terbaik yang disandang oleh Fawaz Fauzan.
Head of Marketing PT Suntory Garuda Beverage, Martinus Rezal mengapresiasi pencapaian Okky Youth Soccer Team pada Singa Cup 2019.
“Anak-anak yang bergabung dengan Okky Youth Soccer Team mampu tampil dengan fun, ceria, dan menjunjung tinggi nilai sportivitas. Okky Youth Soccer League yang telah memasuki tahun ketiga dengan dukungan dari IJSL ini menunjukkan komitmen PT Suntory Garuda Beverage untuk terus terlibat dalam pembinaan pesepak bola usia dini, khususnya, dan perkembangan dunia sepak bola Indonesia umumnya,”
“Kami bersyukur tim Okky bisa mempertahankan gelar. Saya mewakili manajemen, mengapresiasi tim Okky, bukan hanya karena mereka juara, tapi juga bagaimana kalian bertanding, mereka sportif dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang kami harapkan,” kata Martinus di Jakarta, Jumat (22/11/2019).
“Yang kami ingin adalah anak-anak Indonesia bisa berprestasi tanpa kehilangan masa kanak-kanak mereka. Itu yang akan terus kami bina,” sambung dia.
Sementara itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, lewat Alman Hudri selaku asisten deputi (Asdep) bidang olahraga dan pendidikan, juga menyampaikan apresiasinya untuk pencapaian tim Okky Youth.
“Kemenpora mengapresiasi atas semua partisipasi. Jujur kita harus kolaborasi antara Okky dan Kemenpora. Kita akan padukan dengan harapan kita punya materi-materi bagus dan tidak terkontaminasi dengan berbagai hal yg membuat anak2 kita melenceng dari tujuan awal,” ucap Alman.
“Dari sekian banyak pembinaan usia dini di sepak bola, kita selalu berhasil dan ketika memasuki usia dewasa kita malah hancur. Maka dari itu kami sepakat untuk membuat koridor khusus agar pemain-pemain ini tidak terkontaminasi citra dan gayanya. Nanti akan ada pembinaan-pembinaan lainnya,” pungkasnya.