TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Persik Kediri akhirnya kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia setelah berhasil menjuarai Liga 2 dan berhak mentas di Liga 1 2020 musim depan.
Persik Kediri sejatinya bukanlah klub "kaleng-kaleng" di belantika sepakbola tanah air. Mereka punya DNA kuat sebagai tim yang pernah menjuarai Liga Indonesia pada tahun 2003 dan 2006.
Sederetan pemain bintang juga banyak lahir dari Persik Kediri, sebut saja misalnya, Cristian Gonzales, Mahyadi Panggabean, Markus Horison dan yang paling jadi ikon tentu Budi Sudarsono, si Ular Piton yang pernah jadi striker andalan Timnas Indonesia.
Sukses Persik Kediri menjadi juara Liga 2 tahun ini tentu ada kisah menarik dibaliknya, sentuhan tangan dingin pelatih Budiarjo Thalib punya andil besar dalam kesuksesan tersebut.
Dengan tangan dingin dan sentuhan teknik bermain telah mampu memoles skuad Persik menjadi juara Liga 2 sekaligus lolos Liga 1 musim depan.
Pelatih asal Makassar ini tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada suporter Persikmania. Ia menyebut pemain tidak ada apa-apanya tanpa dukungan suporter.
"Bagi kami suporter adalah pemain ke-12. Di mana pun kami berada kalian tetap mendukung," katanya seperti dilansir Tribunnews.com dari suryamalang.com, Selasa (26/11/2019).
Budiarjo Thalib lalu menyampaikan kiat suksesnya mengantarkan Persik Kediri juara Liga 2.
"Kunci sukses kami adalah kebersamaan. Ada satu pemain sakit, kami sakit. Ada satu pemain senang, kami juga senang semua," katanya.
"Setiap latihan selalu saya tekankan kepada pemain, bagaimana bermain secara ofensif serta taktis dan satu, dua sentuhan. Setiap latihan, kami buat situasi seperti pertandingan," tambahnya.
Selain hal teknis, Persik ternyata sempat mengalami masalah non teknis terkait dengan adanya oknum sepakbola yang ingin ngerjai Persik.
Ada yang menyebut Persik Kediri beberapa kali mendapatkan perlakuan kurang adil, sang pelatih menjawabnya.
"Terkhusus untuk sepak bola di Indonesia, kita bisa lebih maju lagi. Mudah-mudahan oknum-oknum yang mementingkan diri sendiri mudah-mudahan bisa berubah,"
Karena sepak bola di Indonesia sudah berkembang dan bisa bermain bagus. Apalagi kita telah ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U 20," katanya.