Hal ini dikarenakan laga melawan Persebaya nanti akan menjadi pertemuan keenam di sepanjang tahun ini.
Sebab, partai tersebut tercatat sebagai pertemuan keenam musim 2019.
Sebelumnya, kedua kesebelasan telah bentrok di dua leg semi final Piala Presiden 2019, dua leg perempat final Piala Indonesia, dan putaran pertama Liga 1 2019.
Hal tersebut membuat Rasiman harus membuat terobosan strategi agar tim lawan tidak mengetahui permainan yang akan diusung oleh Madura United dalam laga nanti.
”Sulit menemukan pertandingan bisa sampai keenam dalam satu musim, mentok paling banyak itu ketemu satu musim tiga kali," ujar Rasiman.
"Jika sampai enam kali dalam satu musim itu benar-benar menyulitkan, bukan hanya ke kami, mereka juga,” jelas Rasiman.
Dari lima pertemuan musim 2019 ini, Madura United hanya sukses sekali menang saat leg kedua Perempat Final Piala Indonesia
Lalu, dua kali imbang dan dua kali takluk yang terjadi saat semifinal Piala Presiden 2019.
Catatatn head to head atau rekor pertemuan musim ini, tidak akan menjadi kartu kredit bagi tim yang akan menang.
Namun, kesiapan tim dan kerja keras di lapangan yang akan menentukan.
”Memang, jika melihat itu kami kalah secara head to head, tapi bukan berarti nanti kami akan kembali kalah," tambah Rasiman.
"Kerja keras dan kesiapan yang matang dari segala aspek, taktik, fisik, dan mental yang akan memenangkan pertandingan,” tutupnya.
Kemenangan dibutuhkan Madura United untuk menyegel setidaknya posisi dua klasemen di akhir kompetisi nantinya.
Tim asuhan Rasiman tersebut kini masih berada diposisi keempat dengan raihan 44 poin.