Perjalanan kedua tim menapak ke final penuh perjuangan yang melelahkan. TopSkor U-16 Indonesia menaklukkan tim kuat Malaysia, Penang Sport School dengan skor 1-0. Sedangkan SBAI Calci menumbangkan Persib Bandung U-16 lewat drama adu penalti 5-4 (1-1), Selasa (3/12).
Menariknya kedua tim tak terkalahkan dalam 5 laga fase grup. TopSkor U-16 menang 3 kali dan dua imbang. Sebaliknya SBAI yang keluar sebagai runner-up Grup B di bawah TopSkor U-16 mengais 2 kemenangan dan 3 imbang.
Rusman Coe juga menyebut Ardi Adriana dan Ramadhanis Oktoviriandika yang bermain di klub Liga 1 Indonesia, Putra Kalteng. Ardian Rusdianto dan Syukran Arabia Samual (Persebaya Surabaya), Muhammad Rafli Dwi Cahyo (Persija) serta Mochamad Adzikry (Persib).
Mayoritas dari mereka ternyata juga almunus Liga TopSkor ketika membela klubnya masing-masing di level U-14. Jadi, boleh dibilang mereka sudah saling mengenal peta kekuatan lawan.
"Pertandingan akan menarik. Materi pemain TopSkor bagus-bagus dan unggul postur tubuh. Kami akan bermain dengan cara kami dan menghindari kontak body," kata Rusman.
Di lain pihak, TopSkor Indonesia telah menggondol gelar juara Super Muda. Dua hari sebelumnya, mereka menaklukkan Persib Bandung U-16 dengan skor 2-0. Pertemuan tersebut lantaran TopSkor U-16 Indonesia keluar sebagai juara Grup B, sedangakn Persib Bandung U-16 penguasa Grup A.
"Tanggung, kami ingin satu trofi lagi. Kami ingin keluar sebagai juara sejati," kata Deris Herdiansyah, pelatih TopSkor U-16 Indonesia.
TopSkor U-16 memang punya modal besar. Mereka diperkuat 90 persen pemain Tira Persikabo U-16 yang Oktober lalu juara Liga 1. Kuncinya sekarang adalah bagaimana mereka melawan diri sendiri.