TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia U23 melaju final, Pelatih Garuda Muda, Indra Sjafri menyebut ini merupakan kemenangan dengan mental juara, Sabtu (7/12/2019).
Timnas Indonesia U23 mampu lolos ke final SEA Games cabang olahraga sepakbola setelah melalui pertandingan sengit melawan Myanmar.
Garuda Muda dipaksa bermain selama 120 menit saat bertemu Myanmar di semifinal setelah pavda waktu normal selama 90 menit bermain imbang 2-2.
Sempat unggul 2-0 melalui Evan Dimas dan Egy Maulana Vikri, Myanmar mampu menyamakan kedudukan hanya dalam waktu dua menit di menit 79.
Namun, di babak extra time, perjuangan keras Garuda Muda terbayar dengan gol Osvaldo Haay dan Evan Dimas di menit 100 dan 112 yang menyegel langkah Indonesia di final SEA Games 2019.
Pasca pertandingan, Indra berkomentar mengenai jalannya laga yang sempat imbang di waktu normal.
Menurut Indra, ini merupakan drama yang menjadikan timnas bermental juara.
"Yang jelas di sepak bola itu semua bisa terjadi dan tentu menjadi catatan evaluasi kami. Sekarang saya tidak satupun salahkan atas dua gol itu, yang ada terima kasih atas perjuangan mereka yang spartan."
"Saya pikir ini drama semifinal untuk menjadi mental juara," ungkap Indra seperti rilis resmi yang diterima Tribunnews.
Selain itu, menurutnya mental juaralah yang membuat anak asuhnya boisa bangkit untuk memenangkan pertandingan.
"Kita sudah unggul dua gol dan sama 2-2. Saya mau melihat mungkin tuhan akan memberikan mental ke anak anak. Kalau tidak ada mental juara mana mungkin bangkit. Berdoa saja pesan ke masyrakat banyak berdoa dan tugas ini selesai dengan dapat emas."
Lalu ketika ditanya mengenai siapa yang paling sulit sejauh ini di SEA Games 2019, mantan pelatih Bali United ini hanya mengatakan setiap tim di Asia Tenggara memiliki kualitas.
"Sebagai anggota AFF, Asia tenggara sepakbola pesat, tidak hanya Vietnam, Indonesia, Singapura dan hampir semua memiliki kualitas. Membanggakan untuk sepak bola Asia Tenggara. Semoga sepak bola asia tenggara bisa lebih berkembang," ujar Indra.
Selain itu, mengomentari kembalinya Muahammad Rafli yang kembali dari cedera, Indra mengatakan tidak ada masalah dan menjadi bagian dari strategi bersama dengan perannya di lini depan TImnas Indonesia U-23.
"Tidak ada yang salah di Rafli tapi apapun yang kita respon itu adalah tujuan. Kami mendapatkan informasi dari tim lain, Myanmar akan mewaspadai Osvaldo dan Osavldo kita tark ke nomer 10 dan Rafli di depan."
"Sebenarnya berjalan baik dan tidak ada yang salah. Saya tanya ke dokter apa Rafli trauma, saya pikir tidak juga." ujar Indra menambahkan.
Sementara itu, pelatih Myanmar, Velizar Popov, mengatakan anak asuhnya sudah bermain bagus dan sudah berusaha menyulitkan permainan Indonesia.
"Pada akhirnya saya pikir ini sudah bagus. Kami sudah mencoba untuk menyulitkan Indonesia. Semangat pada babak pertama dan waktu normal, kami punya peluang bagus," ujarnya.
Selain itu, Popov juga mengatakan Indonesia memiliki individu pemain yang lebih baik dari timnya, serta sulit jika harus bermain satu lawan satu.
"Tetapi secara keseluruhan saya pikir Indonesia memang punya individu pemain yang lebih baik dari kami. Dan dalam situasi 1 lawan satu, sulit bagi kami melawan mereka. Tapi kami tak perlu malu dengan kekalahan ini."
"Saya tetap bangga, kami berjuang sampai akhir dan kami sudah melakukan terbaik. Jadi saya puas dengan permainan kami dan semoga beruntung buat Indonesia di final nanti," ungkap mantan pelatih timnas Maladewa itu.
Sementara di partai final yang akan di gelar Senin (9/12/2019) nanti, Indonesia akan kembali berhadapan dengan Vietnam.
The Golden Stars melaju ke final setelah mengkandaskan perlawanan Kamboja dengan hasil akhir 4-0.
Ini merupakan laga final Indonesia yang ke-7 bagi pasukan Garuda Muda dan dari enam laga final sebelumnya, Indonesia hanya mampu mengakhiri laga dengan medali emas sebanyak dua kali.
Timnas Indonesia mampu keluar menjadi juara dan menyabet emas pada gelaran SEA Games 1987 dan 1991.
Pada SEA Games 1987 yang diselenggarakan di Jakarta, Indonesia menyabet medali emas setelah mampu menang tipis 1-0 atas Malaysia melalui gol Ribut Waidi.
Sedangkan pada 1991 di Manila, Timnas Garuda kalahkan Thailand setelah melalui babak adu pinalti.
Terakhir masuk partai puncak, Indonesia dikalahkan Thailand dengan skor tipis 0-1 pada SEA Games 2013.
Laga Timnas Indonesia vs Vietnam akan kick off mulai pukul 19.00 WIB, Selasa (10/12/2019).
Seperti biasanya, laga ini juga akan disiarkan di RCTI.
Berikut rekor Timnas Indonesia di final SEA Games:
1979, Jakarta vs Malaysia 0-1
1987, Jakarta vs Malaysia 1-0
1991, Manila vs Thailand 0-0 (4-3 adu penalti)
1997, Jakarta vs Thailand 1-1 (2-4 adu penalti)
2011, Jakarta vs Malaysia 1-1 (3-4 adu penalti)
2013, Yangon vs Thailand 0-1
(Tribunnews/Haikal)