Meskipun kalah dari Vietnam, raihan perak pada SEA Games 2019 merupakan prestasi yang meningkat dari dua gelaran sebelumnya bagi Timnas Indonesia U-23
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia U-23 gagal meraih medali emas setelah dikalahkan 0-3 oleh Vietnam di final SEA Games 2019 Selasa (10/12/2019) dan berakhir mendapatkan medali perak.
Namun ini merupakan prestasi yang bagus setelah pada gelaran terakhir menjadi yang ketiga atau hanya meraih perunggu.
Tiga gol Vietnam dicetak oleh Doan Van Hau di menit 39, 72 dan Hung Duong di menit 59.
Dengan hasil ini Indonesia membawa pulang medali perak di SEA Games 219 ini.
Pada SEA Games 2015, Indonesia gagal raih medali setelah pada perebutan juara ketiga dihajar Vietnam dengan skor akhir 5-0.
Sedangkan pada 2017, Indonesia mampu bawa pulang medali perunggu setelah kalahkan Myanmar dengan skor akhir 3-1.
Hal ini juga disampaikan pelatih Garuda Muda, Indra Sjafri usai pertandingan.
Dikutip Tribunnews dari laman resmi PSSI, Indra mengatakan ini merupakan prestasi terbaik Indonesia setelah enam tahun gagal masuk final SEA Games.
Jadi prestasi hari ini sebenarnya jauh lebih baik ketimbang 6 tahun sebelumnya."
"Tapi kita mencoba untuk menjadi lebih baik dengan mengusahakan medali emas, setelah 28 tahun terakhir."
"Dan kita mulai dengan gim terbuka, karena ini memang single match, tidak ada lagi pertandingan setelah ini, ya kalau tidak kalah ya menang," ungkap Indra.
Selain itu Indra juga mengatakan kelemahan yang terlihat dari kekalahan atas Vietnam.
Menurut mantan pelatih Bali United ini, gol-gol dari skema bola mati menjadi masalah tim asuhannya.
Selain itu, Indra mengatakan Vietnam juga bagus dalam bola-bola atas.
"Tetapi secara keseluruham, tim ini lebih baik dari gim gim sebelumnya."
"Gol gol dari set piece menjadi pekerjaan rumah kita, dan saya dari awal sudah kasih tahu pemain, bahwa Vietnam unggul dari bola bola atas, dan juga sejak dengan pelatih Park, posession mereka, pergerakan pemain, mereka lebih baik."
"Dan pemain pemain vietnam bermain dengan semangat luar biasa," ujar Indra.
Selain raihan medali yang meningkat dari perunggu ke perak, Timnas Indonesia U-23 menjadi tim paling subur kedua di bawah Vietnam pada gelaran SEA GAmes 2019 kali ini, setelah mencetak 21 gol dengan rincian 17 gol di fase grup sedangkan empat lainnya dicetak saat kalahkan Myanmar 4-2 di semifinal.
Dibandingkan dengan SEA Games 2017 lalu yang total hanya mampu mencetak 10 gol.
Sementara itu, Vietnam menjadi tim yang tersubur setelah tambahan tiga gol di final saat kalahkan Indonesia membuat The Golden Stars mencetak 24 gol.
Jalannya pertandingan
Timnas Indonesia u-23 arahan Indra Sjafri membuat perubahan taktikal dengan mencadangkan Egy Maulana Vikri dan memainkan Witan Sulaiman.
Turun dengan jersey Merah-merah-merah, Garuda Muda bermain sangat hati-hati di menit awal babak pertama.
Di kubu Vietnam, mereka tidak melakukan perubahan di pertemuan pertama dimana saat itu, The Golden Star menang atas Garuda Muda dengan skor 2-1.
Tempo pertandingan berjalan cukup lambat, dengan kedua tim yang sudah mengetahui kekuatan masing-masing lawan, nampak waspada dengan serangan cepat nan mematikan.
Vietnam nampak menjaga ketat trio penyerang Indonesia, Osvaldo Haay-Saddil Ramdani-Witan Sulaiman, ketiganya mendapatkan pengawalan khusus.
Dua pemain paling tidak ditugaskan untuk mengawal tiap ketiga penyerang Indonesia mendapatkan bola dan memasuki daerah pertahanan Vietnam.
Garuda Muda mendapatkan peluang pertama melalui sepakan jarak jauh Zulfiandi yang masih bisa diamankan kiper Vietnam.
Memasuki 5 menit laga pertama berjalan, anak asuh Indra Sjafri bermain lebih tenang dan menguasai bola sembari mencari celah untuk menghasilkan gol.
Adanya Sani Rizki terbukti memberikan dimensi penyerangan lain melalui lini kedua, pemain Bhayangkara FC ini menjadi opsi tambahan untuk menusuk pertahanan Vietnam.
Vietnam membalas, melalui penyerang sayap Tienh Linh yang mengincar sisi kanan gawang Timnas Indonesia yang dikawal Asnawi Mangkualam.
Park Hang-seo nampak melihat adanya celah di sisi kanan pertahanan Timnas Indonesia yang kerap terlambat turun usai membangun serangan.
Vietnam nyaris unggul andai sontekan Hoang Duc tidak melebar dari gawang Nadeo Argawinata.
Tidak lama berselang, Tanh Duc Chinh kembali membahayakan gawang Nadeo Argawinata melalui sundulannya yang masih melambung dari gawang.
Evan Dimas harus ditarik keluar usai mengalami cidera pada kakinya usai diinjak oleh pemain belakang, Doan van Hau dan digantikan Syahrian Abimanyu.
Kedua tim nampak bermain sangat hati-hati, Indonesia bermain mengandalkan penguasaan bola, sedangkan Vietnam lebih menunggu untuk melakukan serangan balik.
Meskipun mengontrol bola, Indonesia masih belum mempu membahayakan gawang Vietnam di babak pertama.
Dan sebaliknya, dengan Timnas Indonesia banyak menguasai bola, Vietnam nyaris tidak bisa membangun serangan kecuali melalui serangan balik.
Vietnam akhirnya unggul, bermula dari kesalahan Asnawi Mangkualam yang melakukan pelanggaran di sisi kanan pertahanan, sepakan bebas sukses dikonversi menjadi gol oleh Doan Van Hau di menit 39.
Skor 0-1 menjadi hasil dari babak pertama.
Di babak kedua, Garuda Muda mencoba mengontrol tempo permainan, sembari mencari celah untuk menciptakan peluang di babak kedua.
Vietnam justru menambah gol, bermula dari kesalahan Firza Andika dalam mengamankan bola, Hung Duong sukses manggandakan keunggulan di menit 39.
Skor berubah menjadi 0-2 untuk keunggulan Vietnam.
Terus menggempur justru Indonesia akhirnya tertinggal 0-3 melalui gol dari Danh van Hau di menit 72.
Skor 0-3 menjadi hasil pertandingan.
Susunan Pemain
Timnas Indonesia U-23
Nadeo Argawinata; Asnawi Mangkualam, Andy Setyo, Bagas Adi, Firza Andika; Sani Rizky, Zulfiandi, Evan Dimas, Witan Sulaiman; Osvaldo Haay, Saddil Ramdani
Vietnam
Van Toan; Tan Sinh, Thanh Chung, Van Hau; Thanh Thinh, Hung Duong, Duc Chien, Troang Hoang; Tanh Duc Chinh, Tienh Linh, Hoang Duc
(Tribunnews.com/Haikal,Gigih)