TRIBUNNEWS.COM - Pelatih sepak bola Timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri menilai permainan Vietnam sejak diasuh Park Hang-seo lebih baik dan mempunyai semangat berlebih.
Timnas sepakbola U-22 Indonesia harus mengakui kekalahan dari Vietnam dengan skor 3-0 di laga final SEA Games 2019, Selasa (10/12/2019).
Bermain di Rizal memorial Stadium, sorotan tertuju pada pelatih timnas U-22 Vietnam, Park Hang-seon.
Pasalnya pelatih asal Korea Selatan tersebut sempat diganjar kartu merah oleh wasit pada menit ke-78.
Awalnya Park memprotes keputusan wasit saat pemainnya dilanggar oleh pemain Indonesia.
Park beradu argumen cukup sengit dengan wasit kepala dan akhirnya harus diusir keluar lapangan akibat aksi berlebihannya itu.
Di sisa 10 menit terakhir, Park akhirnya harus menonton anak asuhnya dari kursi penonton.
Meski tak dapat mendampingi anak asuhnya dari pinggir lapangan, namun Vietnam tetap dapat menjaga keunggulan dan memenangkan laga sekaligus merebut medali emas.
Pelatih Garuda Muda Indra Sajfri, menyebut permainan apik Vietnam tak lepas dari pengaruh Park Hang-seo.
Diakuinya, bahwa sejak dilatih oleh Park Hang-seo, para pemain vietnam bermain dengan penuh semangat dan mempunyai pergerakan yang sangat baik.
"Sejak dengan pelatih Park, posession mereka, pergerakan pemain, mereka lebih baik. Dan pemain pemain vietnam bermain dengan semangat luar biasa," tutur Indra, dikutip dari laman PSSI.
Ia juga mengakui bahwa gol dari situasi set piece menjadi pekerjaan rumah skuatnya.
Dari tiga gol yang bersarang masuk di gawang Nadeo Argawinata, dua diantaranya terjadi melalui set piece bola mati.
"Gol-gol dari set piece menjadi pekerjaan rumah kita, dan saya dari awal sudah kasih tahu pemain, bahwa Vietnam unggul dari bola bola atas," tutur Indra Sjafri.
Dua gol dari taktik bola mati tersebut dicetak oleh Doan van Hau pada menit ke-38 dan 73.
Sementara satu gol lainnya dicetak oleh Do Hung Dung pada menit ke-59.
Di laga tersebut, timnas Indonesia sebenarnya lebih banyak menguasai bola.
Namun demikian, pasukan Garuda muda tampak kesulitan untuk memasuki pertahanan Vietnam.
Para pemain Vietnam bermain rapat dan begitu disiplin dalam menjaga wilayahnya.
Jalannya pertandingan
Timnas Indonesia u-23 arahan Indra Sjafri membuat perubahan taktikal dengan mencadangkan Egy Maulana Vikri dan memainkan Witan Sulaiman.
Turun dengan jersey Merah-merah-merah, Garuda Muda bermain sangat hati-hati di menit awal babak pertama.
Di kubu Vietnam, mereka tidak melakukan perubahan di pertemuan pertama dimana saat itu, The Golden Star menang atas Garuda Muda dengan skor 2-1.
Tempo pertandingan berjalan cukup lambat, dengan kedua tim yang sudah mengetahui kekuatan masing-masing lawan, nampak waspada dengan serangan cepat nan mematikan.
Vietnam nampak menjaga ketat trio penyerang Indonesia, Osvaldo Haay-Saddil Ramdani-Witan Sulaiman, ketiganya mendapatkan pengawalan khusus.
Dua pemain paling tidak ditugaskan untuk mengawal tiap ketiga penyerang Indonesia mendapatkan bola dan memasuki daerah pertahanan Vietnam.
Garuda Muda mendapatkan peluang pertama melalui sepakan jarak jauh Zulfiandi yang masih bisa diamankan kiper Vietnam.
Memasuki 5 menit laga pertama berjalan, anak asuh Indra Sjafri bermain lebih tenang dan menguasai bola sembari mencari celah untuk menghasilkan gol.
Adanya Sani Rizki terbukti memberikan dimensi penyerangan lain melalui lini kedua, pemain Bhayangkara FC ini menjadi opsi tambahan untuk menusuk pertahanan Vietnam.
Vietnam membalas, melalui penyerang sayap Tienh Linh yang mengincar sisi kanan gawang Timnas Indonesia yang dikawal Asnawi Mangkualam.
Park Hang-seo nampak melihat adanya celah di sisi kanan pertahanan Timnas Indonesia yang kerap terlambat turun usai membangun serangan.
Vietnam nyaris unggul andai sontekan Hoang Duc tidak melebar dari gawang Nadeo Argawinata.
Tidak lama berselang, Tanh Duc Chinh kembali membahayakan gawang Nadeo Argawinata melalui sundulannya yang masih melambung dari gawang.
Evan Dimas harus ditarik keluar usai mengalami cidera pada kakinya usai diinjak oleh pemain belakang, Doan van Hau dan digantikan Syahrian Abimanyu.
Kedua tim nampak bermain sangat hati-hati, Indonesia bermain mengandalkan penguasaan bola, sedangkan Vietnam lebih menunggu untuk melakukan serangan balik.
Meskipun mengontrol bola, Indonesia masih belum mempu membahayakan gawang Vietnam di babak pertama.
Dan sebaliknya, dengan Timnas Indonesia banyak menguasai bola, Vietnam nyaris tidak bisa membangun serangan kecuali melalui serangan balik.
Vietnam akhirnya unggul, bermula dari kesalahan Asnawi Mangkualam yang melakukan pelanggaran di sisi kanan pertahanan, sepakan bebas sukses dikonversi menjadi gol oleh Doan Van Hau di menit 39.
Skor 0-1 menjadi hasil dari babak pertama.
Di babak kedua, Garuda Muda mencoba mengontrol tempo permainan, sembari mencari celah untuk menciptakan peluang di babak kedua.
Vietnam justru menambah gol, bermula dari kesalahan Firza Andika dalam mengamankan bola, Hung Duong sukses manggandakan keunggulan di menit 39.
Skor berubah menjadi 0-2 untuk keunggulan Vietnam.
Terus menggempur justru Indonesia akhirnya tertinggal 0-3 melalui gol dari Danh van Hau di menit 72.
Skor 0-3 menjadi hasil pertandingan.
Susunan Pemain
Timnas Indonesia U-23
Nadeo Argawinata; Asnawi Mangkualam, Andy Setyo, Bagas Adi, Firza Andika; Sani Rizky, Zulfiandi, Evan Dimas, Witan Sulaiman; Osvaldo Haay, Saddil Ramdani
Vietnam
Van Toan; Tan Sinh, Thanh Chung, Van Hau; Thanh Thinh, Hung Duong, Duc Chien, Troang Hoang; Tanh Duc Chinh, Tienh Linh, Hoang Duc
(Tribunnews.com/Tio/Gigih)