TRIBUNNEWS.COM - Gelaran Liga 1 musim 2019 telah melakoni 32 pertandingan dari 34 laga yang telah dijadwalkan dari PT LIB, Minggu (15/12/2019).
Pada pekan ke-30 kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut telah mendapatkan klub yang keluar sebagai kampiun, ialah Bali United.
Adapun pada pekan ke-32, sejumlah tiga tim dipastikan terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Ketiga klub tersebut meliputi Semen Padang, Badak Lampung, serta Kalteng Putra.
Memasuki akhir kompetisi, beberapa klub mendepak sejumlah pelatih atau tidak memperpanjang kontraknya dengan alasan gagal memenuhi target yang manejemen canangkan.
Berikut 3 pelatih yang resmi tidak akan melatih di klub lamanya musim depan di Liga 1:
1. Rahmad Darmawan (TIRA Persikabo)
Rahmad Darmawan resmi didepak oleh TIRA Persikabo pada akhir November kemarin.
Tren Negatif yang dialami oleh TIRA Persikabo di paruh kedua kompetisi disinyalir menjadi alasan pemecatan mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut.
Ia mengaku sedih dengan pendepakan yang terjadi pada dirinya dari kubu The Guardian.
Dilepasnya Rahmad Darmawan tak lepas dari hasil negatif Tira Persikabo yang belum meraih kemenangan dalam 14 laga beruntun.
Diawal kompetisi, Rahmad Daramawan berhasil membawa Ciro Alves dkk menduduki papan atas klasemen Liga 1 dan berkandidat kuat sebagai juara musim ini.
Terbukti, The Guardian (TIRA Persikabo) tidak terkalahkan di 13 pertandingan awal Liga 1.
Memasuki pekan ke-33, TIRA Persikabo menempati peringkat ke-13 dengan koleksi 41 poin dari 32 penampilan.
2. Darije Kalezic (PSM Makassar)
PSM Makassar tentu saja terkejut dengan keputusan mundurnya pelatih mereka, Darije Kalezic.
Pengumannya tersebut dilontarkan saat sang pelatih menghadiri konferensi pers jelang pertandingan PSM Makassar vs PSS Sleman di pekan ke-33.
Laga tersebut menjadi laga terakhir tim yang berjuluk Juku Eja tersebut didampingi oleh coach Darije.
PSM Makassar sendiri dari 10 pertandingan terakhir memang dalam tren yang negatif.
Juku Eja hanya mampu meraih tiga kemenangan, sekali imbang, dan enam keli kekalahan.
"Saya ingin memberi tahu kalian bahwa lawan PSS Sleman akan menjadi pertandingan terakhir saya," ungkap Darije Kalezic, seperti yang dilansir dari laman Tribun Timur.
Ia tidak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh elemen PSM Makassar yang mendukungnya saat ini.
"Saya memiliki banyak pengalaman dan memiliki banyak waktu di sini,"
"Saya ucapkan terimakasih untuk manajemen, fans PSM, dan khususnya pemain," tegas Darije Kalezic.
Disinggung mengenai peluang melatih klub Liga 1 atau luar negeri, coach Darije menyebut hanya ingin waktu luangnya bersama keluarga.
"Januari nanti saya tidak bertujuan bekerja dulu, untuk memulihkan kondisi usai musim yang panjang, sulit dan sukar dipercaya,"
"Yang mana musim ini musim tersulit untuk PSM tidak pernah dijalani sejarah PSM sebelumnya,"
"Saya akan kembali ke keluarga saya untuk menikmati waktu bersama mereka," jelas pelatih PSM Makassar tersebut.
3. Milomir Seslija (Arema FC)
Manajemen Arema FC dipastikan tidak akan memperpanjang kontrak pelatihnya asal Bosnia, Milomir Seslija.
Ruddy Widodo selaku General Manager Arema FC menyebut bahwa Singo Edan tidak akan memperpanjang kontrak coach Milo.
Alasannya ialah Milomir Seslija dinilai gagal membawa Arema FC mampu bersaing di papan atas dan finis diperingkat tiga besar.
"Masak tidak capai target mau diperpanjang?," kata Ruddy Widodo, seperti yang dilansir Tribun Jatim.
Namun ia mengakui bahwa keputusan manajemen belum disampaikan pada pihak yang bersangkutan.
Ruddy juga tidak lupa mendoakan agar sang pelatih sukses di klub barunya kelak.
"Belum ngomong. Gampang soal omong," ungkap Ruddy Widodo.
"Semoga sukses di tempat lain," tambahnya.
Performa Arema sendiri musimini dapat dikatakan angin anginan.
Bahkan tim kebanggan Aremania dan Aremanita tersebut tim kedua dengan rasio kebobolan terbanyak.
Sebanyak 57 gol telah bersarang di jala Arema FC, berbanding 56 gol yang berhasil Konate Makan dkk sarangkan.
(Tribunnews.com/Giri)