TRIBUNNEWS.COM - Bos Repsol Honda, Alberto Puig membantah pernyataan jika motor Repsol Honda sulit dikendalikan oleh para rider, Rabu (18/12/2019).
Gelaran MotoGP musim 2019 telah usai dan menobatkan Marc Marquez sebagai peraih gelar Juara Dunia di kelas Premier dengan koleksi 420 poin.
Capaian tersebut menjadi yang kedelapan kalinya bagi pembalap asal Spanyol tersebut.
Sayangnya capaian manis tersebut juga gagal diikuti rekan satu timnya kala itu, Jorge Lorenzo.
Lorenzo yang diakhir musim ini menyatakan pensiun dari ajang Grand Prix memang gagal menunjukkan performa gemilangnya saat mengendarai RC213V.
Kondisi tersebut mengakibatkan banyaknya kritikan yang ditujukan pada Repsol Honda yang dinilai menyetting motornya terlalu sulit untuk dikendalikan.
Bahkan Manajemen Ducati membuat pernyataan yang mengindikasikan jika motor yang dibuat oleh Repsol Honda diciptakan untuk Marc Marquez.
Pernyataan dari kubu Ducati dibantah dengan cepat oleh bos dari Repsol Honda, ALberto Puiq.
"Pertama tama, terkait dengan situasi tersebut bukanlah fakta, namun hanya sebatas opin (sulitnya motor Repsol Honda)," jelas Puig, seperti yang dilansir dari Autosport.
Ia memberikan bukti beberapa rider yang sanggu menjuarai kelas premier dalam kurun waktu 18 tahun terakhir.
"Faktanya adalah, saya pikir dalam 18 tahun terakhir Honda telah memenangkan gelar 10 kali dengan empat pembalap berbeda (Valentino Rossi di 2002, 2003; Nicky Hayden 2006; Casey Stoner 2011; Marquez 2013 -2014, 2016-2019)," imbuhnya.
Ia membandingkan dengan tim pabrikan lainnya, yaitu Yamaha dengan dua kali juara dan Ducati dengan sekali meraih gelar juara dunia.
"Yamaha melakukannya sebanyak dua kali dan Ducati baru sekali," jelas Puiq.
"Jadi faktanya ialah motor Repsol Honda lebih mudah untuk dikendalikan jika dibandingkan dengan tim lainnya dalam hal raihan gelar juara," sanggahnya dengan tegas.
Puiq mencoba memberikan kunci sukses bagi para ridernya yang berhasil meraih gelar juara dunia ketika menunggangi kuda besi buatan Repsol.
"Performa terbaik bukan hanya tentang motor dan pengendaranya saja, melainkan struktur (tim) keseluruhan yang menjadi satu,"
"Jadi, setiap tim memiliki caranya sendiri untuk menemukan formulanya agar menjadi yang terbaik," tegas Alberto Puiq.
Musim depan di gelaran MotoGP 2020, Repsol Honda memiliki dua pembalap bersaudara, yaitu Alex dan Marc Marquez yang diprediksi mampu mendominasi di kelas premier.
Selain itu, Ducati yang hingga kini masih menjagokan Dovizioso kemungkinan masih memiliki ambisi kuat untuk menghentikan dominasi pembalap asal Spanyol tersebut.
Selain itu, Persaingan Marquez dan Dovizioso musim depan akan berlangsung ketat dengan masuknya nama pembalap rookie dari Yamaha Petronas, Fabio Quartararo.
Pembalap asal Prancis tersebut diprediksi akan mampu memberikan perlawanan sengit di baris depan MotoGP 2020
(Tribunnews.com/Giri)