TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas U-16 Bima Sakti mengungkapkan sisi lain Bambang Pamungkas selama aktif bermain yang jarang diketahui publik.
Melalui unggahan akun Instagramnya, Bima Sakti mengenang Bambang Pamungkas yang memutuskan gantung sepatu, Selasa (17/12/2019).
Bima Sakti menyebut Bepe, sapaan Bambang Pamungkas, pemain yang idealis.
Bepe disebut tidak mau bermain di pertandingan sepakbola amatir atau antarkampung (tarkam).
"Pemain yang saya kenal sangat idealis (gak mau diajak tarkam)," tulisnya di akun @bimasakti230176, Rabu (18/12/2019).
Bima juga mengungkapkan Bepe tak mau menerima gaji jika pemain lain belum menerima gaji.
"Sangat peduli sesama pemain (gak mau terima gaji duluan, kalo pemain lain juga belum gajian)," lanjutnya.
Mantan asisten Luis Milla di Timnas Senior ini juga menyebut anak-anaknya sangat mengidolakan Bepe.
"selalu menjadi idola bahkan anak - anak saya juga sangat mengidolakannya."
"Terimakasih mas @bepe20 atas dedikasinya buat sepak bola Indonesia, terus menjadi inspirasi dan berkarya buat sepak bola Indonesia, semoga selalu sehat dan sukses, Aamiin," tulisnya.
Pelatih Persija Kaget
Diberitakan sebelumnya, pelatih kepala Persija Jakarta, Edson Tavares mengaku sangat terkejut mendengar kabar pensiunnya penyerang senior Bepe.
Tavares mengetahui kabar pensiunnya Bepe dari sepak bola pada sesi latihan terakhir di Lapangan PS AU TNI, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (16/12/2019) pagi.
Di sesi latihan tersebut, penyerang Persija Jakarta itu menyampaikan kepada seluruh rekan-rekan setimnya kabar pensiunnya tersebut.
Tavares mengaku terkejut dan tidak menyangka karier sepak bola Bepe akan berakhir pada musim kompetisi Liga 1 2019.
Pelatih berkebangsaan Brasil itu sudah mengenal sosok Bepe sejak tahun 200.
Kala itu, keduanya dipertemukan dalam pertandingan International yang mempertemukan Timnas Indonesia menghadapi klub yang ditangani Edson Tavares.
"Pagi ini, dia memutuskan pensiun. Pertama kali saya bertemu Bepe tahun 2001. Saat itu saya di China, lawan Indonesia. Babak pertama Indonesia menang 1-0, kalah 1-2 babak kedua," kata Edson Tavares di SUGBK, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).
"Saya bertemu bepe lagi 2004/05 ketika saya melatih Vietnam melawan Indonesia. Bepe main," sambungnya.
Menurut Tavares, sosok Bepe merupakan pemain besar dan panutan di dalam tim.
Selain itu, pelatih berusia 63 tahun itu berharap kepada manajemen Persija memberikan kontrak dan juga posisi khusus kepada Bambang Pamungkas.
"Dia pemain besar. Saya berharap klub mempertahankan posisinya di klub. Akan sangat menguntungkan," tutur mantan pelatih Yokohama tersebut.
Kata Perpisahan Bambang Pamungkas
Sementara itu Bepe juga mengunggah postingan perpisahan di akun Instagramnya, Selasa (17/12/2019).
Bepe mengungkapkan banyak yang telah ia lalui dan rasakan di Persija Jakarta.
Berikut kalimat perpisahan Bepe:
"The Jak.....!!!
Assalamualaikum Wr.Wb
Shallom
Namo buddhaya
Salam kebajikan
Dan salam sejahtera bagi kita semua
Orang bijak berkata, laki-laki sejati tidak menangis, tapi hatinya berdarah.
Malam ini, ijin kan saya untuk menjadi seorang laki-laki sejati, dengan tidak banyak berbicara, agar saya tidak menangis, cukup hati saya yang berdarah.
Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh komponen dalam tim Persija Jakarta. Untuk perjalanan musim ini yang sangat menguras tenaga, emosi, dan juga kesabaran.
Terima kasih juga untuk seluruh jajaran direksi Persija Jakarta. Untuk kerja sama yang luar biasa, selama saya berada di klub ini. Kenyamanan yang membuat saya merasa, jika Persija Jakarta akan selalu menjadi rumah saya.
Juga kepada Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan seluruh masyarakat Jakarta, untuk dukungannya kepada Persija Jakarta.
Serta tidak lupa kepada kalian semua pendukung Persija Jakarta, baik yang malam hari ini berada di stadion, maupun di mana pun kalian berada.
Saya pernah menjadi top skor di sini. Menjadi pemain terbaik di sini. Dan saya pernah menjadi juara di sini. Namun demikian saya juga pernah patah kaki di sini, mengalami depresi di sini, dan dianggap sebagai penghianat juga di sini.
Dalam semua keadaan tersebut, kalian semua tetap berada di belakang saya. Dan untuk itu, dari lubuk hati saya yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Kalian semua akan selalu memiliki tempat spesial dalam hati saya.
Akhir sekali, perjalanan karir saya bukan tentang seberapa jauh saya melangkah, bukan juga tentang seberapa cepat saya sampai. Akan tetapi tentang makna dari perjalanan yang telah saya lalui, dan jejak apa yang saya tinggalkan.
Semoga selama saya menjadi bagian dari Persija Jakarta, saya dapat meninggalkan kesan yang baik di hati kalian semua.
Sekali lagi terima kasih
Selamat malam
Dan wasalamualaikum Wr.Wb," tulisnya.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P/Toni Bramantoro)