TRIBUNNEWS.COM - Laga Barcelona menghadapi Real Madrid akan kembali tersaji, ketika keduanya bertemu di Camp Nou.
El Classico adalah tajuk dari laga yang tidak hanya sekedar mencari kemenangan, namun juga identitas dua tempat dalam satu Negara, Real Madrid sebagai wakil dari Kota Madrid dan Barcelona dengan Catalan.
Pertandingan ini bisa dipastikan akan berjalan sengit dengan tempo tinggi dan cara bermain yang berbeda dari dua kesebelasan.
Laga ini akan digelar Kamis (19/12/2019) Pukul 01.55 WIB
Barcelona yang akan bertindak sebagai tuan rumah, tentu saja tidak ingin dipermalukan di depan pendukungnya sendiri, terutama dari sang rival, Real Madrid.
Mungkin, musim ini bukanlah Barcelona terbaik yang bisa disajikan, secara permainanpun masih banyak kritik dari permainan anak asuh Ernesto Valverde.
Tetapi, tentu kita masih akan menikmati aksi Lionel Messi yang sangat vital musim ini, bahkan beberapa pihak dan media Spanyol menyebut, kemenangan Barcelona bergantung dengan performa Messi.
Tentu, tanpa mengerdilkan peran para pemain lain, seperti Suarez dan Griezmann, atau bahkan gelandang asal Belanda, Frenkie de Jong, belum ada yang bisa menggantikan peran Lionel Messi.
Di kubu Real Madrid, sulit mencari sosok kunci selepas hengkangnya Ronaldo.
Sejatinya, El Real tentu mengharapkan Gareth Bale yang didatangkan dari Tottenham Hotspurs bisa menunjukkan permainan yang prima.
Tetapi, kenyataannya, Garteh Bale tidak mampu berbuat banyak, bahkan bisa dibilang sulit membandingkan peran Ronaldo dan Bale selama masih di Real Madrid.
Sosok kunci di Real Madrid saat ini, mungkin adalah pemain belakang senior asal Spanyol, Sergio Ramos.
Ya, kapten bernomor punggung 4 ini adalah pemain kunci, kepemimpinannya sangat penting bagi anak asuh Zinadine Zidane selama ini.
Tapi khusus untuk duel El Classico kali ini, mari memfokuskan kepada dua penjaga gawang masing-masing kesebelasan, ter Stegen di Barcelona dan Courtois di Real Madrid.
Dua penjaga gawang kelas dunia dengan permainan dan kualitas yang sama bagusnya, bukan hanya piawai dalam mengamankan bola, tetapi juga memiliki keunggulan lain, lihai membangun serangan dan tidak jarang menjadi pemain yang sangat penting untuk mencetak angka.
Di kubu Barcelona, ada penjaga gawang asal Jerman, ter Stegen, sulit membayangkan bagaimana tim sekelas Barcelona tidak memiliki penjaga gawang sepertinya.
Sporting Director Barcelona, Andoni Zubizarreta pada 2014 mengambil keputusan tepat untuk memboyong ter Stegen dari Borussia Monchegladbach.
Dimana saat itu, ia menjadi banyak incaran klub-klub besar, dan konon ia juga sempat masuk daftar incaran dari Real Madrid.
Sempat mengalami kesulitan dan sering melakukan blunder ditambah dengan kompetitornya di bawah mistar gawang dimana saat itu Jesper Cillisen juga mampu menampilkan permainan apik, ter Stegen seolah pembelian flop.
Namun, ter Stegen menjawab dengan performa apik dan konsisten, perlahan ia bahkan bisa menjadi sweeper keeper bagi Barcelona.
Musim ini, ter Stegen bisa dibilang mencapai puncak performanya, untuk ukuran penjaga gawang, penampilannya luar biasa.
Opta mencatat ia adalah pemain keempat yang paling banyak melakukan key-pass yang berbuah gol, ini adalah sebuah anomali dimana penjaga gawang memiliki kemampuan dalam membangun serangan.
Catatan itu ditambah dengan torehan dua asis yang dibukukannya musim ini, sosoknya pun tidak tergantikan di bawah mistar gawang Barcelona bahkan membuat Cillisen memutuskan hengkang ke Valencia.
Di kubu Real Madrid, mereka memiliki sosok Thibaut Courtois yang masih menjadi andalan.
Sempat menunjukkan performa yang meragukan di awal musim, posisinya bahkan sempat terancam dengan kedatangan Alphonse Aerola yang didatangkan dari Paris Saint Germain.
Courtois menjawab, bagaimana vitalnya peran sang kiper asal Belgia di bawah mistar gawang Real Madrid.
Di laga terakhir kala menghadapi Valencia, dirinya membuktikan perannya tidak hanya vital bagi pertahanan namun juga penting bagi mencetak gol.
Real Madrid tertinggal 1-0, dengan laga memasuki menit 85, dua penyelamatan dilakukannya untuk membuat El Real mendapatkan momentumnya.
Tidak hanya itu, di Injury Time babak kedua, Real mendapatkan sepak pojok yang menjadi peluang terakhir bagi Real Madrid.
Courtois maju untuk membantu tim tamu menyamakan kedudukan dari peluang terakhir, hasilnya, bola berhasil disundulnya dengan keras sehingga membuat Jaume Dommenech kesulitan untuk mengantisipasinya.
Bola muntah diselesaikan oleh Karim Benzema untuk membuat kedudukan menjadi 1-1.
Selain itu, secara statistik dirinya masih sangat apik.
SoTA (Shoot on Target Against) yang mengarah ke gawang Real Madrid sebanyak 36, 27 diantaranya bisa diamankan.
Artinya, rasio penyelamatannya sebesar 75 persen, angka ini tentu sangat penting bagi Real Madrid untuk mengarungi musim ini.
Maka, sampingkan performa Messi ataupun Sergio Ramos, El Classico kali ini adalah panggung bagi ter Stegen dan juga Courtois.
Perkiraan susunan pemain
Barcelona
ter Stegen; Jordi Albar, Pique, Lenglet, N. Semedo; de Jong, Sergio Busquets, Vidal; Griezmann, Suarez, Messi
Real Madrid
Courtois; Carvajal, Sergio Ramos, Varane, Eder Militao; Kross, Casemiro, Isco; Benzema, Vinicius, Bale
(Tribunnews.com/Gigih)