TRIBUNNEWS.COM - Liga 1 2019 telah resmi berakhir setelah laga pamungkas berlangsung antara Bali United kontra Madura United, Minggu (22/12/2019).
Bali United menelan kekalahan 2-0 dari Madura United.
Meskipun begitu, hasil itu tak berpengaruh dengan status juara tim Serdadu Tridatu yang telah dipastikan sejak menang lawan Semen Padang, Senin (2/12/2019).
Perolehan poin anak asuh Stefano Cugurra saat itu sudah tidak bisa dikejar oleh kontestan Liga 1 2019 lainnya.
Melihat perjalanan Bali United merengkuh gelar juara Liga 1 musim ini tidak mudah, terlebih saat melakoni laga tandang.
Tercatat enam dari 8 total kekalahan tim asuhan Stefano Cugurra saat melakoni laga tandang.
Kekalahan pertama dirasakan saat melawat ke markas Barito Putera yang saat itu masih dikomandoi Yunan Helmi, karetaker pengganti Jacksen F Thiago.
Bali United kalah dengan skor tipis 1-0 berkat gol Renan da Silva.
Di laga selanjutnya, Irfan Bachdim dan kolega kembali meraih kekalahan, kali ini takhluk dari Persela Lamongan dengan skor meyakinkan 2-0.
Laga itu menjadi kekalahan terakhir Bali United dalam laga tandang paruh musim Liga 1 2019.
Namun di sisi lain, tim berjuluk Serdadu Tridatu itu mencatat clean sheet karena tak terkalahkan di laga kandang.
Masih segar dalam ingatan, kekalahan terbesar anak asuh Stefano Cugurra kala melawat ke markas Borneo FC pada putaran kedua Liga 1 2019.
Lerby Eliandry dan kolega menghajar Bali United enam gol tanpa balas.
Terens Puhiri dan Renan da Silva menjadi bintang dalam laga tersebut berkat dua gol yang mereka cetak ke gawang Wawan Hendrawan.
Catatan kemenangan Bali United di laga kandang ternodai jelang kompetisi Liga 1 2019 berakhir, yakni ketika menjamu Tira Persikabo.
Seakan balas kekalahan, Tira Persikabo mendapat kekalahan pertama dari Bali United di putaran pertama setelah meraih 13 kemenangan beruntun Liga 1 2019.
Setelah kalah dari Tira Persikabo, Bali United tak lagi merasakan kemenangan, kalah dari Arema 3-2 dan Madura United 0-2.
Total Bali United mengumpulkan 64 poin di akhir kompetisi dari hasil 19 kemenangan, 7 imbang, dan 8 kali kalah dengan menghasilkan 48 gol.
Satu per tiga total gol Bali United disumbang oleh Olija Spasojevic dengan 16 gol.
Catatan Bali United bisa merengkuh gelar juara musim ini tak lebih baik dari hasil yang pernah mereka torehkan pada musim 2017.
Finis sebagai runner up, Bali United meraih 21 kemenangan, lima imbang dan 8 kekalahan.
Total gol yang mereka hasilkan saat itu dinisbatkan sebagai tim paling produktif dengan total 76 gol.
Sosok Stefano Cugurra Dibalik Kesuksesan Bali United
Stefano Cugurra atau yang kerap disapa dengan panggilan Teco adalah sosok dibalik kesuksesan Bali United musim ini.
Keahliannya dalam meramu strategi menghasilkan gelar Liga 1 untuk Bali United.
Tak hanya itu, trofi Liga 1 musim ini merupakan yang kedua buat pelatih asal Brasil tersebut yang diraih secara beruntun.
Seperti diketahui, musim lalu Teco sukses membawa Persija Jakarta menjadi kampiun Liga 1 2018.
Sukses meraih dua gelar untuk tim yang berbeda, dia mencetak rekor pribadi dengan merebut title pelatih terbaik dalam dua musim dan dengan tim yang berbeda.
Saat menukangi Persija, Teco menyisihkan dua kandidat kuat, yakni Robert Rene Alberts (PSM) dan Mario Gomez (Persib).
Dua pelatih di atas finish di bawah Persija di akhir musim Liga 1 2018.
Saat menjadi juru taktik Bali United, Teco terpilih dari opsi Jacksen F Thago (Persipura) dan Mario Gomez (Borneo FC).
"Bertanding di Liga Indonesia tidak mudah buat seorang pelatih kepala, beberapa pelatih sejak awal musim hingga selesau banyak pelatih dipecat," ungkap Teco, dikutip dari Tribun Bali.
Kontrak Teco bersama bali United akan berakhir pada 31 Desember 2020.
Namun, sampai saat ini belum ada kabar dari manajemen Bali United untuk memperpanjang kontrak pelatih 45 tahun itu.
(Tribunnews.com/Sina)