Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bhayangkara FC menuntaskan perjalanan di Liga 1 2019 dengan finis di tempat keempat. The Guardian, julukannya mengoleksi 53 poin dari 34 laga yang dilakoni.
Kebangkitan Bhayangkara FC baru muncul di awal putaran kedua. Kala itu, pelatih asal Irlandia Utara, Paul Munster datang dan mulai berbenah.
Benar saja, Paul datang dan saat itu poisisi Bhayangkara FC berada di peringkat ke-12 kini bisa menuntaskannya dengan finish keempat.
Gelandang Bhayangkara FC, Adam Alis membeberkan cara pelatih pemegang lisensi UEFA Pro itu dalam membangun tim. Kerja sama baik di dalam atau luar lapangan jadi kuncinya.
“Ya yang pasti Coach Paul beda dengan pelatih lain, dia menerapkan kedisiplinan tinggi. Terus dari cara latihan juga membuat pemain semakin termotivasi, yang passing jelek, shoting jelek sekecil apa pun dikoreksi sama dia, dilakukan latihan agar terbiasa sampai ke pertandingan,” kata Adam Alis kepada Tribunnews, Selasa (24/12/2019).
‘Termasuk di luar lapangan juga dia displin kalau makan harus sama-sama, kalau pakaian juga sama-sama. Dia itu mengutamakan kekompakan tim, jadi kebawa juga ke lapangan. Saling mengenal satu sama lain,” sambungnya.
Dengan gaya pelatihan yang Paul Munster terapkan maka tak heran eks pemain Timnas U-23 itu menilai bahwa Paul merupakan pelatih yang pintar untuk mengubah karakter pemain.
“Buat saya pribadi dia coach yang luar biasa yang bisa mengubah karakter Indonesia yang tadinya malas jadi buat sangat disiplin. Ya pokoknya banyak hal apa pun yang dia ajarkan kepada pemain,” pungkasnya.