TRIBUNNEWS.COM - Striker Persib Bandung, Ezechiel N'Douassel secara mengejutkan mengumumkan untuk mengundurkan diri dari skuat Maung Bandung untuk musim depan.
Informasi mengenai mundurnya Ezechiel dari skuad Persib disampaikan langsung oleh manajer tim, Umuh Muchtar.
Namun Umuh mengaku masih coba membujuk pemain asal Chad tersebut untuk bertahan di Persib.
"Dia (Ezechiel) memang milih mundur, tapi tetap kami bicara, saya sedang bujuk Eze, mudah-mudahan Eze tetap dengan Persib." ujar Umuh Muchtar setelah mengadakan pertemuan dengan manajemen, pelatih dan pemain dilansir TribunJabar.
"Kalau dia main seperti kemarin, tidak emosi, permainan dia akan berubah, kalau Eze sampai ga ada ini agak sedikit was-was, tapi mudah mudahan masih bisa," imbuhnya.
Dengan ini otomatis Persib kehilangan dua striker murninya jelang musim 2020.
Sosok yang terlebih dulu keluar adalah Kevin van Kippersluis yang dilepas meskipun baru enam bulan membela panji Maung Bandung.
Pemain asal Belanda tersebut hanya mencetak total dua gol dari 14 laga yang ia jalani.
Sementara untuk Ezechiel, dengan perginya pemain timnas Chad ini, Persib harus bisa mencari sosok yang tepat untuk menggantikan peran pemain yang biasa dipanggil King Eze ini.
Sebab performa apiknya membantu Persib mampu bertahan di Liga 1 2019.
Berikut Kerugian yang bisa dirasakan Persib Bandung dengan pengunduran diri Ezechiel N'Douassel
1. Kehilangan Pencetak Gol Utama
Bila dibandingkan dengan beberapa striker lain di Liga 1 2019 memang Eze masih belum menjadi yang utama.
Contohnya saja Marko Simic yang menjadi topskor Liga 1 2019 dengan 28 golnya.
Namun, Capaian King Eze di internal Persib tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dia merupakan topskor Maung Bandung di Liga 1 2019 dengan mencetak 15 gol, terbanyak dari pemain Persib lainnya.
Bahkan jika gol dari posisi kedua, Febri Hariyadi (9 gol) dan Ghozali Siregar (4 gol) digabungkan (13 gol) masih belum menyamai torehan Eze.
Terlebih di pertandingan terakhir Liga 1 saat menjamu PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (22/12/2019), Eze mampu mencetak empat gol dan membantu skuad arahan Roberts Albert ini mampu menang 5-2.
Andai saja Eze tidak bermain, kemungkinan Persib menutup Liga 1 2019 dengan kekalahan 2-1 dengan gol tunggal perpisahan Hariono yang dicetak dari titik putih.
Jika ditotal semua pertandingan yang sudah dijalani Persib di tahun 2019 termasuk dengan pertandingan Piala Presiden dan Piala Indonesia, Eze sudah mencatatkan 32 penampilan dan membukukan 19 gol bagi pasukan Pangeran Biru.
2. Kemampuan Memberi Umpan
Selain menjadi mesin gol Persib musim ini, Eze juga merupakan salah satu pemberi umpan berujung gol terbanyak bagi Maung Bandung.
Eze yang sudah memberi assist sebanyak enam kali hanya kalah dua dari Febri Hariyadi yang menjadi top assist dengan delapan gol.
Ini semakin membuktikan Eze juga mengambil peran penting sebagai pengumpan bagi Persib Bandung.
3. Tipe Pemain yang Diperlukan Persib
Hal ini disampaikan oleh salah satu legenda Persib, Yudi Guntara.
Menurutnya, Postur yang tinggi, dan memiliki semanngat juang yang tinggi sangat diperlukan Maung Bandung.
"Saya pribadi melihat sosok seperti seorang Ezechiel adalah tipe pemain yang perlu dimiliki oleh Persib."
"Dia fight punya postur tubuh tinggi, itu ideal sebagai seorang striker sebagai seorang yang dibutuhkan oleh Persib." ujar Yudi dilansir TribunJabar.
Perkataan Yudi Guntara menjadi masuk akal karena postur Eze yang tinggi mencapa 186 cm menjadi ideal dan kemampuannya membawa bola dan sentuhan akhirnya yang diatas rata-rata menjadi sangat dibutuhkan di depan gawang lawan.
Dengan kehilangan Ezechiel N Duassel, Persib harus mengganti pengganti yang minimal setara dengan Eze karena pentingnya peran Eze bagi Persib di depan gawang lawan.
(Tribunnews.com/Haikal)