TRIBUNNEWS.COM - Alfath Fathier fullback Madura United kini menjadi incaran dua tim besar Liga 1 2019.
Dua tim besar yang menginginkan jasa sang pemain yakni Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Keinginan Persib Bandung untuk mendapatkan bek berusia 26 tahun sedang hangat dibicarakan seiring selesainya kompetisi Liga 1 musim ini.
Namun Haruno Sumitro selaku Direktur Madura United malah menyebutkan tawaran yang paling serius dari tim ibukota Persija Jakarta.
Dikutip Tribunnews dari Bolasport, Haruna mengakui tawaran yang diajukan Persija lebih tinggi dari yang diajukan manajemen Sappe Kerrab untuk mempertahankannya.
Saat dihubungi awak media, Haruna Soemitro mengatakan awalnya Alfath Fathier masuk ke dalam rencana skuat Madura United untuk Liga 1 2020.
Negosiasi antara manajemen Madura United dan Alfath Fathier dikabarkan tidak menemui kata sepakat.
Persija Jakarta pun mencoba mencari celah untuk masuk dan memberikan tawaran tinggi kepada eks pemain Persiba Balikpapan tersebut.
"Awalnya Alfath Fathier masuk dalam rencana Madura United tapi dia terbuka karena ada klub Persija Jakarta yang bisa melebihi tawaran kami," kata Haruna, Jumat (27/12/2019).
"Secara profesional kami menghargai pilihan Alfath Fathier," ucap pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI itu.
Alfath Fathier memang sebelumnya ingin mencari tantangan baru dan memutuskan hengkang dari Madura United.
Meskipun demikian, pemain berusia 26 tahun itu belum bisa menyebutkan kemana ia akan melangkah.
Alfath Fathier sendiri merupakan jebolan akademi di Maung Bandung.
Selama memperkuat Madura United di Liga 1 2019 Alfath Fatier telah memainkan 26 penampilan.
Pemain asal Purwakarta ini turut membukukan 2 gol dan 3 assist selama tampil dengan Sappe Kerrab.
Madura United Perkenalkan Pelatih Baru
Tidak lama setelah menuntaskan pertandingan Liga 1 2019 melawan Bali United, Madura United langsung memperkenalkan pelatih baru yang akan menahkodai kompetisi musim 2020.
Mantan pelatih Tim Nasional Indonesia, Rahmad Darmawan, yang menjadi pilihan manajemen untuk menukangi Sappe Kerrab di musim 2020.
Perkenalan itu digelar di Hotel Bliss Surfer, Pulau Bali, Senin (23/12/2019) sekitar pukul 00.05.
“Memperkenalkan pelatih baru, karena kami punya rencana lebih cepat. Tim ini akan dipersiapkan lebih dini. Kami tidak mau ketinggalan kereta,” ucap Direktur Madura United Haruna Soemitro dilansir dari laman resmi klub Madura United.
Terdapat perbedaan dengan musim-musim sebelumnya, pada musim kompetisi 2020 mendatang, pelatih akan diberi keleluasaan membuat skema tim dan mempersiapkan tim, mulai dari perekrutan pemain, hingga jajaran kepelatihan atau coaching staff dan seluruh unsur pendukungnya.
Dengan begitu, Madura United juga memberi status RD sebagai manajer coach, yakni manajer sekaligus pelatih.
Status itu, sekaligus menggantikan posisi Haruna sebagai manajer. Dengan berstatus manajer pélatih, akan menjadi yang pertama kali diterapkan di Indonesia.
Selain itu, pemilihan mantan arsitek Tira-Persikabo tersebu juga berdasarkan pertimbangan rekam jejak RD yang sudah tidak diragukan lagi.
“Kami punya keyakinan dengan kualitas pelatih lokal sekelas Coach RD lah, kami yakin karakter tim Madura itu bisa dikembangkan."
"Klub menyematkan coach RD sebagai pelatih, juga sekaligus manajer tim. Nanti teknis ataupun nonteknis akan satu pintu, dan dibantu oleh coaching staff yang lain,” lanjutnya.
Di tempat yang sama, Rahmad Darmawan juga tanpa sungkan-sungkan menyampaikan, bahwa sudah sekitar dua tahun menunggu pinangan Madura United. Namun, tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu masih lebih percaya terhadap pelatih asing.
"Sebetulnya, saya menunggu dilamar klub ini sekitaI 2 tahun yang lalu, tapi waktu itu orientasi Madura masih menggunakan jasa pelatih asing."
"dan kemudian, saat ini tiba waktunya kami bersatu. Saya pribadi juga punya motivasi, sementara Madura juga memberikan kesempatan bagi saya untuk berkarya di tim ini.” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk) (BolaSport/Hary Prasetya)