TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, meminta manajemen untuk segera merenovasi Stadion Ngurah Rai sebelum Liga 1 2020 resmi bergulir.
Bali United terpaksa tak bisa menggunakan homebase-nya, Stadion Kapten I Wayan Dipta, sebagai markas lagi pada Liga 1 2020.
Pasalnya, stadion tersebut akan segera direnovasi untuk mempersiapkan Piala Dunia U-20 2021.
Seperti diketahui, Stadion Kapten I Wayan Dipta menjadi salah satu calon dari 10 stadion yang akan digunakan untuk menggelar pertandingan Piala Dunia U-20 2021.
Untuk menyiasati hal tersebut, pihak manajemen memutuskan untuk merehab Stadion Ngurah Rai, Denpasar, dan menjadikannya sebagai markas cadangan.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, menyebutkan bahwa dia lebih menyukai opsi bermain di Bali dibanding harus menjadi tim musafir.
Ditambah lagi dia sudah pernah menjalani dan merasakan atmosfer latihan di Stadion Ngurah Rai.
"Saya sudah pernah latihan di Stadion Ngurah Rai saat itu tes fisik copper test," ujar Stefano Cugurra Teco, Sabtu (28/12/2019).
"Lebih bagus memang main di Denpasar, tetapi butuh renovasi ada tiga bulan jangan tunggu sampai 15 hari mendekati kompetisi baru kerja."
"Saya pikir manajemen Bali United tahu situasi seperti ini," katanya.
Pelatih yang akrab disapa Teco itu meminta manajemen untuk mengambil langkah cepat dalam merehab Stadion Ngurah Rai.
Terlebih, saat ini pihaknya hanya memiliki waktu efektif selama tiga bulan untuk melakukan renovasi.
Teco lantas meminta manajemen bekerja layaknya Bandung Bondowoso, yakni menyelesaikan proyek dengan cepat (24 jam tanpa henti).
"Harus kerja setiap hari mungkin 24 jam (renovasi)," ucap pelatih asal Brasil ini.
"Harus bergerak cepat jangan tunggu kompetisi, saya lihat rumput di sana harus diuruk keluar."
"Rumput Liga 1 Indonesia harus mempunyai kualitas bagus seperti di Stadion (Kapten I Wayan) Dipta, Gianyar," ucapnya lagi.
Selain itu, Teco juga meminta kepada manajemen untuk menyediakan fasilitas seperti di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Teco berharap fasilitas seperti ruang ganti, ruang media, dan sejumlah ruangan lain di Stadion Ngurah Rai bisa mirip dengan yang ada di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
"Fasilitas lainnya, semua yang ada di (Stadion Kapten I Wayan) Dipta harus ada di sana juga. Harusnya mempunyai kualitas bagus," tuturnaya mengakhiri.