TRIBUNNEWS.COM - Tidak sedikit para tokoh pemain sepak bola yang memutuskan untuk mengakhiri karirnya sebagai pesepak bola profesional pada tahun 2019.
Mulai dari Diego Forlan yang pernah berseragam Manchester United dan Atletico Madrid, memutuskan pensiun dari olahraga si kulit bundar tahun ini.
Xavi Hernandez yang dikenal sebagai legenda Spanyol dan Barcelona menjadikan klub asal Qatar, Al Sadd sebagai destinasi terakhir karir sepak bolanya.
Lalu, Petr Cech yang pernah berseragam Chelsea dan Arsenal juga memutuskan gantung sepatu pada tahun ini.
Terbaru, di kancah sepak bola tanah air ada nama Bambang Pamungkas yang menjadi legenda Persija sekaligus Timnas Indonesia juga mengumumkan pensiun.
Dari hasil penelusuran Tribunnews, berikut ini 7 bintang sepak bola yang memutuskan pensiun pada tahun 2019:
1. Diego Forlan
Mantan striker Man United, Inter Milan, dan Atletico Madrid, Diego Forlan memutuskan gantung sepatu pada 7 Agustus 2019.
Pria kelahiran Montevideo, 19 Mei 1979 tersebut menyatakan pensiun setelah merumput di lapangan hijau selama 21 tahun dalam karirnya.
Pria berkebangsaan Uruguay itu tercatat pernah bermain di beberapa klub antara lain Atletico Madrid, Vilarreal, Manchester United, dan Inter Milan.
Karir terbaiknya adalah ketika Diego Forlan berseragam Atletico Madrid mulai tahun 2007-2011.
Forlan berhasil mempersembahkan dua gelar bagi Atletico Madrid dan berhasil meraih gelar El Pichhichi pada musim 2008-2009.
Selama berkarir di Atletico Madrid, ia berhasil bermain sebanyak 198 laga dan torehan 96 gol.
Selain berkarir di benua biru, Forlan juga pernah bermain bersama Klub Argentina Independiente sebagai klub pertama dalam karir profesionalnya.
Pria yang meraih golden ball pada Pagelaran Piala Dunia 2010 itu juga pernah merumput bersama klub sepak bola Brazil yaitu Sport Club Internacional.
Forlan juga pernah bermain untuk Cerezo Osaka ,sebuah tim sepak bola Jepang yang berlaga di Divisi Satu J. League.
Setelah itu ia sempat kembali ke Uruguay setelah dipinang oleh Penarol pada tahun 2016. Di tahun yang sama ia sempat memperkuat klub India, Mumbai City.
Pria yang pernah menghantarkan Tim Nasional Uruguay melaju ke semifinal tersebut mengakhiri karirnya di klub Hongkong, Kitchee SC.
Diego Forlan juga menjadi figur inspirasi ketika ia berhasil membawa negaranya Uruguay meraih peringkat 4 di pegelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Selain menghantarkan Uruguay melaju ke semifinal Piala Dunia 2010, ia juga berhasil meraih golden boot di turnamen tersebut.
Di kancah internasional, Forlan berhasil mencatatkan total penampilan 112 laga dan menorehkan 36 gol selama berseragam Los Charrúas La Celeste.
2. Xavi Hernandez
Xavi Hernandez secara resmi memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola pada tahun 2019.
Pemain berdarah Spanyol tersebut menjadikan Al Sadd sebagai klub terakhir yang ia bela dalam karir sepak bolanya.
Hanya dua klub yang dibela Xavi sepanjang karirnya sebagai pemain yakni Barcelona dan Al Sadd.
Puncak karirnya ketika Barcelona ditangani oleh Pep Guardiola, gelar demi gelar berhasil ia raih bersama Blaugrana.
Xavi merupakan pemain yang memiliki peran vital sebagai metronome tim dalam menyerang.
Visi dan tekniknya dalam mengalirkan bola, menjadi kunci sukses Barcelona dan Spanyol menguasai sepak bola dunia beberapa tahun lalu.
Di musim terakhirnya bersama Barcelona, ia menjabat sebagai kapten.
Mewarisi ban kapten dari rekannya, Carles Puyol.
Selama berkostum Barcelona, Xavi Hernandez menyumbangkan 22 trofi.
Termasuk tujuh gelar Liga Spanyol dan 4 trofi Liga Champions.
Namanya juga tercatat dalam sejarah Barcelona yang sukses mempersembahkan dua kali treble bersama club Catalan itu.
Gelar Liga Champions, Liga Spanyol, dan Copa del Rey dalam semusim, berhasil diraihnya dua kali, yakni musim 2008-2009 dan 2014-2015.
Di level timnas, Xavi Hernandez mencatatkan 131 penampuilan, 12 gol, dan 24 assist.
Serta mempersembahkan gelar juara mulai dari Kejuaraan Dunia FIFA Junior tahun 1999, Piala Eropa 2008, hingga Dunia 2010.
Dengan demikian Xavi Hernandez menjadi salah satu pemain dengan koleksi gelar terlengkap sepanjang sejarah sepak bola profesional.
Xavi Hernandez hengkang dari Barcelona menuju Qatar dan membela Al Sadd tahun 2015 lalu.
3. Petr Cech
Legenda asal Ceko yang pernah bermain bersama Chelsea dan Arsenal, Petr Cech juga resmi memutuskan pensiun dari lapangan hijau pada tahun 2019.
Petr Cech sendiri tercatat telah bermain sebagai pesepak bola profesional sejak 1999, alias 20 tahun silam.
Secara total, Cech menjalani 333 partai Liga Inggris di Chelsea pada 2004-2015 dan 110 laga bareng Arsenal sejak 2015.
Beberapa rekor juga berhasil ditorehkan oleh Cech sepanjang karirnya.
Pertama, Cech mampu membuat rekor sebagai kiper yang paling banyak mencatatkan cleansheet.
Sepanjang karier di Liga Inggris, Petr Cech melakoni 202 partai tanpa kebobolan.
Rinciannya adalah 162 laga tanpa kebobolan bersama Chelsea dan sisanya bersama Arsenal sebanyak 40 laga.
Petr Cech juga dinobatkan sebagai peraih Premier League Golden Glove sebanyak empat kali, yakni pada 2004-2005, 2009-2010, 2013-2014, dan 2015-2016.
Secara khusus pada musim 2004-2005, Cech mampu mencatatkan cleansheet dalam 24 pertandingan di kancah Liga Inggris..
Data statistik menunjukkan rekor penyelamatan yang dia lakukan selama berkiprah di Liga Inggris sebanyak 1.136 kali.
Sejak pindah ke Inggris untuk membela Chelsea dan Arsenal, Petr Cech memenangi 18 trofi.
Koleksi itu terbagi atas 15 gelar untuk Chelsea dan 3 titel saat berseragam Arsenal.
Rinciannya adalah 4 gelar Liga Inggris, 5 Piala FA, 3 Piala Liga Inggris, 4 Community Shield, 1 Europa League, dan paling prestisius adalah kampiun Liga Champions bersama Chelsea musim 2011-2012.
4. Wesley Sneijder
Mantan pemain Inter Milan dan Timnas Belanda, Wesley Sneijder memutuskan gantung sepatu, Selasa (13/08/2019).
Wesley Sneijder merupakan lulusan akademi klub Ajax Amsterdam, ia memulai debut seniornya bersama Ajax pada tahun 2002.
Ia berhasil memenangkan tujuh piala dan dianugerahi Johan Cruijff Award pada tahun 2004.
Bersama Ajax Amsterdam, Wesley Sneijder berhasil mencatatkan total penampilan sebanyak 126 laga dengan torehan 43 gol dan 36 assist.
Bersama Real Madrid di La Liga, Wesley Sneijder berhasil mencatatkan total penampilan sebanyak 52 laga dengan torehan 11 gol dan 9 assist.
Musim 2009 ia dilego ke klub Italia, Internazionale dengan harga yang cukup murah yakni 15 juta euro.
Di Inter Milan disebut-sebut menjadi karir sepak bola terbaiknya selama ia masih aktif merumput di lapangan hijau.
Karena di Inter Milan ia berhasil membantu timnya yang saat itu diasuh Jose Mourinho menyabet treble winner.
Treble Winner tersebut yakni Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions Eropa pada tahun 2010.
Memasuki tahun 2013 ia pindah ke klub Turki, Galatasary dengan biaya transfer 7,5 juta euro.
Lagi-lagi di musim perdananya, ia berhasil membantu klub memenangkan juara Liga sekaligus juara Piala Super Turki 2013.
Bersama Galatasary, ia berhasil mencatatkan total penampilan sebanyak 40 laga dengan torehan 15 gol dan 8 assist.
Selanjutnya ia melanjutkan destinasi karir di Nice dan Al-Gharafa sebagai pelabuhan terakhir karirnya sebagai pemain sepak bola profesional
Ketika berseragam Timnas Oranye Belanda, Sneijder berhasil menorehkan 134 caps dan mencetak 31 gol.
Sekaligus membantu Belanda De Oranje menjadi runner-up Piala Dunia 2010 dan peringkat ketiga Piala Dunia 2014.
5. Robin Van Persie
Dilansir dari Kompas.com, Striker timnas Belanda, Robin Van Persie, resmi mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola profesional.
Mantan pemain Arsenal dan Manchester United itu menyampaikan pengumuman gantung sepatu setelah memainkan laga terakhirnya bersama Feyenoord di melawan ADO Den Haag.
Dalam pertandingan yang dilaksanakan di Stadion de Kuip tersebut, Feyenoord harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 0-2.
The Flying Dutchman – julukan Van Persie – telah menghabiskan delapan tahun kariernya sebagai pemain Arsenal dengan menghadirkan satu trofi Piala FA.
Namun, akhirnya mantan penyerang tim nasional Belanda itu berlabuh ke klub rival, Manchester United, pada 2012.
Total, Van Persie telah mencetak 144 gol dalam 280 penampilannya di Liga Inggris.
Catatan itu membuatnya menjadi pemain Belanda yang mampu mencetak gol terbanyak dalam sejarah Liga Inggris.
Kariernya sebagai timnas Belanda juga akan dikenang berkat gol tandukan Van Persie ke gawang Spanyol pada Piala Dunia 2014.
Selama ini, ia sudah mencetak 52 gol dari 101 penampilannya bersama Belanda.
Van Persie mengakhiri perjalanannya sebagai pesepak bola dengan kembali ke klub masa kecilnya, Feyenoord, pada 2017.
Ia telah mencetak 20 gol dari 34 laga di Eredivisie.
6. Samuel Eto`o
Mantan penyerang andalan Barcelona dan Inter Milan, Samuel Eto'o secara resmi telah memutuskan pensiun dari dunia sepak bola pada tahun 2019.
Pemain asal Kamerun ini memulai kariernya di Real Madrid.
Dia hanya mencatatkan tiga penampilan lalu di Madrid.
Lalu, pemain asal Kamerun tersebut pindah ke 13 klub lainnya termasuk Barcelona, Inter Milan, Chelsea, Everton, dan Sampdoria.
Nama Eto'o paling lekat dengan Barcelona, dimana ia berhasil membawa raksasa Spanyol itu memenangkan tiga gelar La Liga dan dua trofi Liga Champions.
Setelah menghabiskan lima tahun di Barca, Eto'o hijrah ke Italia untuk bergabung dengan Inter Milan pada 2009.
Di bawah asuhan Jose Mourinho, ia berhasil menambah koleksi trofi Liga Champions di tahun 2010.
Pemain 38 tahun itu sempat merasakan atmosfer Liga Inggris saat bergabung dengan Chelsea dan Everton.
Di level timnas, Eto'o mencatatkan debutnya bersama timnas Kamerun tepat satu hari sebelum ulang tahun ke-16 dan berhasil mencatatakan 118 total penampilan dengan 56 gol diciptakan.
7. Bambang Pamungkas
Bambang Pamungkas selaku legenda Persija dan Timnas Indonesia resmi memutuskan pensiun dari olahraga si kulit bundar, Selasa (17/12/2019).
Pertandingan melawan Persebaya menjadi laga perpisahan bagi Bambang Pamungkas yang telah berkarir dalam dunia sepak bola selama 20 tahun.
Dalam pertandingan yang berakhir untuk kemenangan Persebaya dengan skor 2-1 tersebut, Bepe baru tampil pada menit ke-75.
Meraih gelar top skor di Piala Asia U-19 dengan modal tujuh gol membuktikan kapasitas asli seorang Bambang Pamungkas.
Prestasi yang ditorehkannya tersebut memberinya modal untuk mencoba seleksi pemain Persija Jakarta pada 1999 dan ia pun lolos.
Musim baru di awal 2005, Bambang Pamungkas memutuskan untuk merumput di negeri tetangga, Malaysia, dengan membela klub Selangor FC.
Bambang Pamungkas pun berhasil membawa Selangor FC memenangkan Piala FA Malaysia, Piala Malaysia dan Liga Utama Malaysia.
Selama karirnya di negeri jiran itu, Bepe sukses menyarangkan 42 gol di seluruh kompetisi resmi.
Bambang Pamungkas pun menjadi top skor Liga Malaysia dengan 23 gol pada 2005.
Namun, tak lama kemudian Bambang Pamungkas kembali ke Persija Jakarta.
Pada periode keduanya bersama Persija Jakarta, Bambang Pamungkas tetap tajam dengan mencetak 78 gol.
Masalah penunggakan gaji membuat Bambang Pamungkas sempat bergabung ke Pelita Bandung Raya (PBR) pada musim 2013-14. (3)
Di klub nomaden itu, Bambang Pamungkas hanya bertahan satu musim untuk kemudian kembali lagi berseragam Persija Jakarta pada 2015.
Hingga akhirnya pada bulan Desember 2019, Bambang Pamungkas memutuskan pensiun.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)