TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi Liga 1 2019, Persebaya tak akan diperkuat pilar asing, Diogo Campos.
Kabar ini secara langsung dibagikan melalui situs resmi persebaya.id pada Selasa (31/12/2019).
Untuk menghadapi kompetisi 2020, Persebaya telah melepas beberapa pilar, termasuk Diogo Campos.
Meski kabar terakhir, pihak Persebaya dan Diogo masih negosiasi, kini Bajul Ijo ternyata resmi lepas pemain asing satu ini.
Manajer Persebaya, Candra Wahyudi secara langsung mengucapkan terima kasih kepada pada pemain yang harus dilepas Bajul Ijo.
"Kami ucapkan terima kasih kepada pemain-pemain yang tidak diperpanjang kontraknya."
"Semoga mendapatkan karir yang lebih baik di klub baru nanti,” kata Manajer Persebaya Candra Wahyudi dikutip dari situs resmi.
Berikut sembilan nama pemain yang resmi keluar dan lepas seragam Persebaya Surabaya.
1. Imam Arief (kiper),
2. Miswar Saputra (kiper),
3. Andri Muliadi (bek).
4. Otavio Dutra (bek),
5. Novan Setya (bek),
6. Fandi Eko Utomo (gelandang).
7. M. Solikin (gelandang),
8. Elisa Basna (winger), dan
9. Diogo Campos (penyerang).
Atas pelepasan sejumlah pemain Persebaya, pelatih Bajul ijo Aji Santoso menjelaskan alasannya.
Menurut Aji Santoso, beberapa pemain yang harus hengkang lantaran ada masalah teknis dan juga ada permasalahan negosiasi.
"Pemain datang dan pergi adalah satu hal yang biasa dalam dunia sepak bola profesional,” kata Aji.
Sementara untuk hadapi kompetisi musim depan, skuad Persebaya akan segera dirilis dalam beberapa hari ke depan secara bertahap.
Sementara ini, masih dua pemain yang sudah membubuhkan kontrak bersama Persebaya yakni Hansamu Yama dan David da Silva.
Persebaya Kekurangan Pemain Bertahan ?
Seperti diketahui, Otavio Dutra dan Andri Muliadi lebih dulu berpamitan sebelum Miswar Saputra.
Dua pemain itu bakal meninggalkan dua slot pemain bertahan Persebaya.
Kini tim asuhan Aji Santoso menyisakan 3 pemain bertahan yakni Hansamu Yama, Rachmat Irianto, dan M Syaifuddin.
Sama seperti Miswar Saputra, Andri Muliadi dan Otavio Dutra menyampaikan rasa terima kasih dan berpamitan melalui unggahan di akun instagram pribadi milik mereka.
Dalam unggahannya tersebut tampak foto Andri Muliadi bersama dengan Azrul Ananda, Presiden Persebaya Surabaya.
Andri Muliadi sudah 3 musim memperkuat Persebaya Surabaya, dia juga menjadi bagian penting dari Bajol Ijo yang promosi ke Liga 1 pada tahun 2018.
"3 tahun yg tidak mudah bagi saya beda di tim yg luar biasa, Persebaya, banyak suka maupun duka yg telah kita lewati bersama, Alhamdulillah di tahun 2019 ini sudah selesai kita lewatkan bersama.
Terima kasih banyak kepada suluruh elemen Tim Persebaya yg sudah membantu saya dan membimbing saya selama saya berada di tim Persebaya. President tim, manajemen,staf pelatih, pemain, staf oprasional dan Bonek/Bonita.
Di kesempatan kali ini saya juga ingin minta maaf apabila ada perkataan atau perbuatan saya yg tidak berkenan di hati, sudikiranya saya memohon maaf yg sebesar-besarnya. Semoga silaturrahmi kita tetap selalu terjaga dan sukses buat semuanya, Wani."
Otavio Dutra berpamitan melalui akun Instagramnya, @otaviodutra5_indonesia.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Tim Persebaya, Kepada seluruh jajaran di organisasi, semua pemain yang berjuang bersama, kepada keluarga saya dan semua orang yang percaya kepada saya, cinta saya, kritik saya dan selalu memberikan support kepada saya. Terima kasih banyak,"
Untuk para Bonek. Merupakan suatu kehormatan untuk saya bermain di Persebaya, di hadapan supporter yang sangat luar biasa hebatnya dan tidak pernah berhenti memberi dukungan.
"Tanpa kalian saya bukan siapa siapa" Saya dan kalian telah berbagi banyak sekali kenangan, Saya merasa bahwa saya selalu memiliki hubungan khusus dengan kalian.
Dimanapun saya bertanding saya tidak pernah merasa sendiri karena dukungan kalian selalu ada.
Saya berterima kasih karena kalian selalu berada bersama saya sepanjang karir saya di persebaya.
Bonek dan persebaya telah mengajarkan saya tidak hanya untuk menjadi seorang persepakbola, tetapi juga membentuk saya sebagai pribadi yang kuat dan tidak pernah menyerah. Itu telah membantu saya tumbuh, menanamkan dalam diri saya nilai-nilai yang diwakili oleh lambang persebaya di dada yaitu rasa hormat, persahabatan, komitmen dan, di atas segalanya, kerendahan hati. Saya selalu berusaha untuk membawa nilai-nilai ini ke mana pun saya pergi dan dimanapun saya berada.
Terima kasih sekali lagi"
(Tribunnews.com/Siti Nurjannah Wulandari, Sina, Gigih, Giri)