TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persib Bandung baru saja meluncurkan kurikulum sebagai dasar pengembangan talenta muda yang akan ditempa untuk masa depan tim.
Persib semakin menunjukkan keseriusannya untuk membina telenta muda.
Hal tersebut bisa dilihat dari peluncuran resmi kurikulum sebagai panduan pembinaan usia dini milik Persib pada Minggu (29/12/2019).
Kurikulum tersebut nantinya akan digunakan di akademi serta diklat Persib Bandung.
Dengan adanya kurikulum tersebut, direktur akademi Persib, Yoyo S. Adiredja berharap akan ada talenta yang lulus dari akademi akan punya standar yang diinginkan oleh tim.
"Proses yang cukup lama untuk bisa meluncurkan kurikulum ini, kira-kira setahun kami menyusunnya," ujar Yoyo S. Adiredja.
Meski sudah diluncurkannya standarisasi bagi akademi dan diklat Persib tersebut, Yoyo mengaku masih banyak yang perlu disesuaikan.
Hal itu disebabkan, perkembangan sepak bola dari hari ke hari yang pasti ada perubahan.
Sehingga, kurikulum yang ada pun juga harus mengikuti perkembangan.
Oleh sebab itu, dirinya dan tim penyusun kurikulum akan terus meng-update standarisasi tersebut semaksimal mungkin.
"Kurikulum ini tidaklah sempurna dan bisa terus digunakan," kata Yoyo.
"Akan ada kalanya kurikulum ini harus diubah untuk bisa mengikuti perkembangan zaman."
"Nanti juga akan ditambah dengan pengetahuan teknologi agar sport science-nya bisa didapatkan pemain," tuturnya.
Sebagai informasi, diklat Persib sendiri pertama kali didirikan pada 13 Februari 2018.
Persib membangun diklat untuk membina pemain mudanya dengan bekerja sama dengan klub asal Italia, Internazionale Milan di Stadion Siliwangi, Kota Bandung.
Hasilnya, beberapa pemain hasil binaan diklat Persib sudah dapat disaksikan permainannya di beberapa klub Liga 1.
Mereka antara lain, Febri Hariyadi, Gian Zola, Abdul Aziz, dan masih banyak lagi.