News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1 2020

Peluang Arema FC Bersama Mario Gomez Ulang Sejarah di ISL 2010, Singo Edan Andalkan Pemain Muda

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peluang Arema FC Bersama Mario Gomez Ulang Sejarah di ISL 2010, Singo Edan Andalkan Pemain Muda

TRIBUNNEWS.COM - Arema FC musim ini resmi menunjuk Mario Gomez sebagai pelatih anyarnya, Jumat (3/1/2020).

Tim yang berjuluk Singo Edan itu menunjuk pelatih asal Argentina bukannya tanpa alasan.

Pelatih yang akrab disapa Abah Gomez tersebut memiliki rekam jejak yang bagus dalam mengorbitkan pemain muda.

Mario Gomez berhasil mengembangkan potensi pemain muda kala menukangi Persib Bandung dan Birneo FC.

Kala membesut Pangeran Biru, Mario Gomez berhasil mengembangkan potensi potensi pemain muda seperti Ghozali Siregar, Febri Hariyadi hingga Gian Zola kala itu.

Hal yang sama dilakukan pelatih asal Argetina itu kala menukangi Borneo FC.

Tim yang berjuluk Pesut Etam itu menjadi klub selanjutnya yang mrasakan magis dari sang pelatih.

Pemain muda berhasil Borneo FC orbitkan di bahwah kendali Mario Gomez.

Noh Alam Shah saat jadi bintang di Piala AFF 2007. (yahoo)

Sebut saja Ulul Azmi, Gianluca Pandeynuwu hingga M Sihran salah satu contoh kecil keberhasilannya memoles talenta muda.

Kemampuan tersebut yang membuat manajemen Arema FC memandang pria asal Argentina itu pantas menukangi tim sekaliber Arema FC.

Manajemen tentunya ingin mengulang sejarah di tahun 2009/2010.

Kala itu, kompetisi tertinggi sepak bola indonesia bernama Indonesi Super League (ISL).

Arema FC berhasil keluar sebagai kampiun dengan mengombinasikan pemain muda dan yang sudah berpengalaman.

Kabar seputar calon pelatih baru Arema FC. (Arema/ Kompas.bola)

Singo edan yang musim itu ditangani oleh Robert Alberts banyak membuang pemain senior seperti Markus Harison hingga Franco Hitta kala itu.

Sebagai formulanya, pelatih asl belanda itu mengorbitkan sejumlah pemain muda sepeti Ahmad Bustomi, Beni Wahyudi, Kurnia Meiga, hingga Dendi Santosa, hingga Johan Ahmad Farisi.

Pemain muda yang kala itu minim jam terbang dipadukan dengan sjumlah pemin berpengalaman layaknya Esteban Guillen, Noh Alam Sah, hingga M Ridhuan.

Hasilnya, Arema FC berhasil keluar sebagai juara.

Musim ini, Arema FC hanya menyisakan Johan Ahmad Farisi dan Dendi Santosa sebagai pemain yang pernah merasakan manisnya gelar juara bersama Singo Edan.

Kondisi tersebut coba diulang oleh manajemen Arema FC bersama coach Mario Gomez.

Hal tersebut benar adanya dan diungkapkan oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

Link Live Streaming Arema FC VS PSS Sleman, Tanpa Sejumlah Pilar, Tim Lawan Waspadai Kebangkitan (instagram / @aremafcofficial)

Ia menilai coach Mario Gomez memiliki kapasitas untuk memoles permain muda menjadi sosok yang memiliki kualitas dalam segi permaianan.

“Siapa yang tidak tahu reputasi Coach Mario Gomez memimpin sebuah tim dengan banyak pemain muda?," ucap Ruddy Widodo seperti yang dilansir dari Wearemania.

"Ini yang membuat kami tertarik, karena Arema punya banyak pemain muda potensial, mungkin tepat di tanganinya,” tambahnya.

Maish teringat dengan jelas ketika Mario Gomez banyak mengorbitkan para pemain muda kala di Borneo FC.

Salah satunya ialah M Sihran yang mampu tampil menawan bersama tim yang berjuluk Pesut Etam itu.

Kala di Persib, Abah Gomez berhasil membangkitkan potensi yang dimiliki Ghozali Siregar, Febri Hariyadi hingga Ardi Idruz.

Ruddy Widodo juga ingin menghasilkan tim dengan mengandalkan sederet pemain muda yang dimiliki.

“Arema tak kalah dari Borneo FC, kami punya banyak pemain muda potensial"

"Harapan kami kehadiran Coach Gomez bisa membuat permainan mereka lebih matang tahun ini,” ungkapnya.

Musim ini, Arema FC memiliki sederet pemain muda yang cukup berbakat.

Sebut saja M Rafli dan Bagas Adi Nugraha yang telah membuktikan kapasitasnya di timnas Indonesi U23.

Selain itu, Arema FC memiliki Jayus Hariono yang mampu menjadi gelandang bertahan tangguh.

Permainannya mirip dengan Juan revi yang di musim 2009/2010 menjadi pemain kotor dengan banyak melakukan pelanggaran.

Jayus dan Juan Revi memiliki fungsi yang sama, yaitu memotong arus serangan.

Selain itu, Singo edan juga memiliki Hanif Sjahbandi di jendral  lapangan tengah.

Pemain muda lainnya yang mampu membangkitkan kembali sejarah Arema FC seperti Nasir, Agil Munawar, Ahmad Nur Hardianto, Vikrian Akbar, Titan Agung hingga Kurniawan Kartika Ajie.

Selain adanya regenerasi di Arema FC, tentunya keberadaan Mario Gomez diproyeksikan untuk memperbaiki lini pertahanan Singo Edan.

Sepanjang gelaran Liga 1 2019, Singo edan menjadi tim paling banyak kebobolan kedua setelah Badak Lampung.

Tim pujaan Aremania dan Aremanita itu mengakhiri kompetisi dengan jumlah kebobolan sebanyak 62 gol.

Padahal kala itu, di lini pertahanan Singo edan terdapat sederet pemain berpengalaman.

Sebut saja Hamka Hamzah yang diduetkan dengan Arthur Cunha.

Belum ditambah di sektor penjaga gawang, Singo Edan memiliki pemain muda berbakat pada diri Kuniawan Kartika Ajie.

Layak ditunggu apakah Mario Gomez sanggup mengembangkan potensi pemain muda yang dimiliki Arema FC musim ini.

Deretan pemain muda yang dimiliki Arema FC:

  • Hanif Sjahbandi
  • Jayus Hariono
  • Nasir
  • Agil Munawar
  • Ahmad Nur Hardianto
  • Vikrian Akbar
  • Titan Agung
  • Bagas Adi Nugaraha
  • Kurniawan Kartika Ajie.
  • M Rafli.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini