News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1 2020

PSIS Semarang Dikabarkan Gagal Datangkan Diogo Campos, Kini Incar Flavio Beck & Vanderlei Junior

Penulis: Gigih
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PSIS Semarang Dikabarkan Gagal Datangkan Diogo Campos, Kini Incar Flavio Beck & Vanderlei Junior

TRIBUNNEWS.COM - PSIS Semarang dikabarkan gagal mendatangkan Diogo Campos.

Gagal mendapatkan Diogo Campos, PSIS Semarang megincar dua pemain eks Semen Padang, yakni Vanderlei dan Flavio Beck Junior.

PSIS Semarang membutuhkan satu gelandang yang bertipikal pekerja sesuai dengan yang diungkapkan jajaran pelatih.

Flavio Beck di awal musim menjadi andalan Bhayangkara FC, sebelum bergabung dengan Semen Padang di tengah musim.

Flavio Beck menjadi pilihan utama di lini tengah Semen Padang, bahkan mengakhiri musim sebagai pemain paling banyak melakukan key-pass di Liga 1 musim ini.

Selain Flavio Beck, ada nama Vanderlei Junior yang musim lalu tampil impresif di putaran kedua Liga 1.

Data dari Statoskop menyebut, Vanderlei menjadi pemain yang paling banyak memenangi duel di kotak penalti musim ini bersama dengan Matias Conti dengan 6 kali dalam satu pertandingan.

Sebelumnya, gelandang serang asal Brasil, Diogo Campos, dirumorkan akan segera merapat ke PSIS Semarang.

Mantan pemain Persebaya Surabaya ini, memang menjadi gelandang yang dianggap sesuai untuk kebutuhan tim Mahesa Jenar.

Memang sejauh ini, PSIS Semarang belum memberikan kejelasan mengenai pemain asing yang akan dipertahankan oleh Manajemen klub.

Pemain Persebaya Surabaya Diogo Campos (kanan) berduel dengan pemain PSS Sleman Ikhwan Ciptady (kiri) dalam lanjutan pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (29/10/2019). Persebaya Surabaya dikalahkan PSS Sleman di kandangnya dengan skor 2-3. SURYA/HABIBUR ROHMAN (SURYA/HABIBUR ROHMAN)

 Dikutip Tribunnews dari Tribun Jateng, baik Dragan Djokanovic ataupun CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menyebut bahwa sosok Diogo Campos adalah yang dibutuhkan tim.

“Kami dalam memburu pemain asing tentunya tidak mau salah pilih, kami mencarinya yang seperti Diogo Campos (Persebaya), Diego Assis (Madura United), dan Rafinha (Persela) untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Marini,” ujar CEO PSIS, Yoyok Sukawi.

Sedangkan Dragan lebih suka pemain seperti Diogo atau Flavio Beck Junior untuk memperkuat Mahesa Jenar musim depan.

PSIS Semarang mempertahankan 17 pemain untuk tetap bersama Laskar Mahesa Jenar di Liga 1 musim depan.

Hal tersebut nampak dalam unggahan Instagram PSIS Semarang, @psisofficial.

Nampak dalam unggahan tersebut siluet dari para pemain PSIS Semarang sejumlah 17 orang.

Beberapa dalam siluet tersebut bisa dikenali adalah Bruno Silva, Wallace Costa, Jandia Eka Putra dan Joko Ribowo.

Hal ini merupakan pengumuman kedua PSIS Semarang yang sebelumnya resmi menunjuk pelatih baru yaitu Dragan Djukanovic menggantikan Bambang Nurdiansyah.

Hal ini disampaikan melalui berbagai platform media sosial yang dimiliki PSIS.

Salah satunya dari Twitter mereka @psisofficial.

"Dragan Djukanovic resmi ditunjuk menjadi Head Coach skuat Laskar Mahesa Jenar untuk mengarungi musim 2020," tulisnya.

Sebelumnya dilansir dari TribunJateng, Dragan ditunjuk sebagai direktur teknik PSIS selama musim 2019.

Namun kini posisinya berubah dan resmi menjadi pelatih kepala pada musim 2020.

Sedangkan Pelatih PSIS sebelumnya, Nambang Nurdiansyah, dinaikkan menjadi Direktur Teknik pada Liga 1 2020 mendatang.

Sayangnya pria yang biasa disapa Banur ini enggan menjadi direktur teknik.

Alasannya adalah dirinya tidak merasa nyaman dengan tugas barunya, hal ini dikarenakan Dragan bakal membawa asisten pelatih sendiri.

Bambang Nurdiansyah dalam persiapan melawan PSM Makassar (Liga-Indonesia.id) (Website Liga Indonesia)

Banur pun mengungkapkan tidak suka karena ia menganggap tidak memiliki fungsi di tim nantinya.

"Bayangkan kalau saya di posisi direktur teknik, dan ada asisten yang dia (Dragan Djukanovic-red) bawa."

"Fungsi saya apa? Dia tidak mungkin bakal diskusi sama saya. Pasti akan diskusi dengan asistennya," ungkap Banur.

Lalu dirinya juga mengatakan lebih memilih mundur jika pada akhirnya hanya duduk manis sebagai Direktur Teknik.

"Menurut saya, saya hanya duduk manis, digaji, terus ilmu saya tidak bermanfaat."

"Daripada begitu mendingan saya mundur. Saya berkarya di tim lain, mengamalkan ilmu yang saya punya," tegasnya.

Bambang Nurdiasyah datang ke PSIS setelah Tim berjuluk Mahesa Jenar ini memecat Jafri Sastra.

Bersama Banur PSIS sukses keluar dari zona degradasi dengan berakhir di posisi 14 mengoleksi 43 poin.

(Tribunnews/Gigih)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini