TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Borneo FC, Nabil Husein, mengutarakan alasannya menunjuk mantan pelatih Persija Jakarta Edson Tavares sebagai pelatih baru timnya.
Borneo FC sendiri baru saja kehilangan pelatih asal Argentina, Mario Gomez, yang kini akhirnya menukangi Arema FC untuk musim 2020.
Alhasil, Borneo FC pun langsung menunjuk Edson Tavares yang pada musim lalu merupakan pelatih Persija Jakarta.
Penunjukkan tersebut diumumkan pada Sabtu (4/1/2020) kemarin.
Prestasi Tavares tak bisa dipandang sebelah mata karena sukses menyelamatkan Persija dari jeratan zona degradasi Liga 1 2019.
Bersama Persija, Tavares mengantarkan Macan Kemayoran, julukan Persija, ke peringkat ke-10 dengan koleksi 44 poin dari 34 pertandingan.
Nabil Husein pun menilai Tavares merupakan sosok yang sangat tepat untuk Borneo FC.
"Dari sekian banyak yang ingin melatih di Borneo FC, Tavares punya banyak keunggulan," ucap Nabil yang dikutip dari laman Liga Indonesia.
"Di sisi lain, dia memang layak kami andalkan karena Tavares menyukai tantangan," tutur Nabil.
"Semoga di tangannya, pemain muda kami bisa lebih berkembang," sambungnya.
Setelah penunjukkan pelatih berusia 63 tahun itu, Nabil memberikan beban kepada Tavares untuk mencari pemain baru jelang kompetisi Liga 1 2020.
Sejauh ini, Pesut Etam sudah banyak ditinggal pemain kunci mereka.
Pemain yang baru saja meninggalkan klub kota Samarinda itu ialah Nadeo Argawinata dan Lerby Eliandry. Keduanya memilih bergabung dengan sang juara Liga 1 2019, Bali United.
Persija Incar Pelatih Asal Brasil
Juara Liga 1 2018, Persija Jakarta tengah dikait-kaitkan dengan dua nama pelatih top dunia yakni Carlos Dunga dan Arthur Antunes Coimbra atau Zico.
Kedua nama pelatih tersebut dihubung-hubungkan akan menahkodai Persija Jakarta di musim depan lantaran sedang menganggur atau tidak melatih klub.
Kabar berita terbaru menyebutkan, dua nama kandidat tersebut menjadi yang terkuat untuk mengarsiteki Persija Jakarta di musim depan.
Nama pelatih baru Persija Jakarta di musim depan dikabarkan sudah mengerucut ke dua nama pelatih yang pernah mengarsiteki Timnas Brasil tersebut.
Seperti diketahui, kedua pelatih tersebut sukses mempersembahkan gelar juara bagi skuat Selecao (julukan Timnas Brasil).
Selama menekuni profesi sebagai pelatih, Carlos Dunga berhasil menorehkan tinta emas dengan memberikan lima gelar juara kepada tim-tim yang dilatihnya.
Carlos Dunga (TRIBUN FILE via TribunPontianak.co)
Salah satu prestasi yang sudah ditorehkan pelatih berusia 56 tahun tersebut adalah memberikan gelar juara untuk Copa Amerika tahun 2007 untuk Timnas Brasil.
Sedangkan, prestasi Zico lebih mentereng karena berhasil menyumbangkan tujuh gelar berbeda kepada tim yang dilatihnya.
Masuknya dua nama kandidat pelatih top dunia itu tak lepas dari Persija Jakarta yang akan melantai di bursa saham atau melepas initial public offering (IPO) pada tahun ini.
Mendatangkan sosok pelatih berkualitas diyakini menjadi salah satu cara memuluskan langkah Persija Jakarta terjun di IPO.
Hingga saat ini, Manajemen skuat Ibu Kota masih bungkam dan belum mau memberikan penjelasan mengenai adanya kebenaran kabar berita tersebut.
Presiden klub Persija Jakarta, Ferry Paulus belum mau memberikan keterangan lantaran masih berada di luar negeri menikmati liburan natal dan tahun baru.
Namun, beredar kabar jika kepergian pria yang akrab disapa FP itu ke luar negeri untuk menemui sosok pelatih baru yang bersangkutan.
Patut ditunggu kejutan yang diberikan manajemen Persija Jakarta dalam menentukan sosok pelatih barunya di kompetisi musim depan.
Di sisi lain, manajemen skuat Macan Kemayoran telah mengumumkan tiga nama pemain baru untuk memperkuat tim di musim depan.
Ketiga nama rekrutan tersebut adalah Otavio Dutra, Alfath Faathier, dan Muhammas Rafli Mursalim.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Bos Borneo FC Ungkap Keunggulan Mantan Pelatih Persija Jakarta yang Tak Dimiliki Pelatih Lain, https://jakarta.tribunnews.com/2020/01/07/bos-borneo-fc-ungkap-keunggulan-mantan-pelatih-persija-jakarta-yang-tak-dimiliki-pelatih-lain?page=all.
Penulis: Suharno
Editor: Muhammad Zulfikar