Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Federasi sepak bola Indonesia (PSSI) secara resmi menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia selama empat tahun ke depan.
Tugas Shin Tae-yong bukan hanya sebagai pelatih tim senior, tapi juga mempunyai wewenang penuh terhadap seluruh kelompok umur Timnas Indonesia.
Adanya keputusan tersebut membuat nama-nama pelatih lokal yang sering mengarsiteki Timnas Indonesia tergusur, salah satunya adalah Fakhri Husaini.
PSSI dikabarkan memberikan opsi kepada para pelatih lokal untuk menjadi pendamping Shin Tae-yong sebagai asisten pelatih.
Namun, tawaran sebagai asisten pelatih Shin Tae-yong tidak menarik minat dari Fakhri Husaini.
Pelatih berusia 54 tahun tersebut menilai jabatan menjadi asisten pelatih kurang menantang saat dijalani.
"Kalau saya mau cari aman. Enak itu jadi asisten pelatih, Bebannya tidak ada. Tapi, masa saya terbiasa dengan beban yang berat itu," kata Fakhri Husaini saat dihubungi wartawan.
Fakhri mengatakan keputusan penunjukan pelatih asing dinilai tidak adil dan merugikan posisinya sebagai pelatih lokal.
Kualitas yang dimiliki pelatih lokal pun dinilai tidak kalah dengan pelatih asing. Bahkan, Fakhri berani jika diminta melakukan adu presentasi dengan Shin Tae-yong.
"Kalau mau fair, saya berani saja kalau PSSI ingin adakan adu presentasi bersama coach Shin Tae-yong, dan juga tentu pelatih lokal lain. Bukan saya tidak menghormati dia," jelasnya.
Mantan pemain PKT Bontang tersebut akan menyiapkan program-program terbaik jika diminta melakukan presentasi kepada PSSI.
"Anggap saja saya pelatih baru yang sedang ingin menangani timnas. Biar semua jelas dan tahu program serta data-data yang dimiliki. Saya akan siapkan semuanya. Kalau memang ingin adil ya," tegas Fakhri.
Dalam hal ini, dirinya hanya meminta PSSI bersikap adil dan menghargai kualitas pelatih lokal.