TRIBUNNEWS.COM - Nasib winger PSS Sleman Kushedya Hari Yudo atau KH Yudo belum menemui kejelasan tentang nasibnya bersama Super Elja.
Pemain berusia 26 tahun ini telah habis kontraknya bersama PSS Sleman.
Habisnya kontrak sang pemain mengundang beberapa klub di Liga 1 untuk mengontraknya.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Wow, Yudo saat ini tengah dikabarkan untuk bergabung beberapa klub terutama Arema FC.
Namun saat dihubungi oleh awak media pada beberapa hari yang lalu, KH Yudo masih memprioritaskan PSS Sleman sebagai klubnya di musim depan.
"Saya masih memprioritaskan PSS Sleman. Masih dalam tahapan negosiasi, namun belum tahu nanti seperti apa," kata Yudo, Rabu (08/01/20) saat dihubungi oleh para awak media.
Beredar kabar bahwa Kushedya akan bermain di kota kelahiran, yakni Malang bersama Arema FC.
Kabar itu didapat dari unggahan akun Instagram @singoedannews, Kamis (9/1/2020).
Kushedya Yudo nampaknya cocok dengan karakteristik permainan pelatih Arema FC, Mario Gomez.
Mario Gomez dikenal sebagai pelatih yang banyak mengandalkan pemain muda yang tampil 'ngotot'.
Hal itu sebelumnya sudah ditunjukkan saat melatih Borneo FC.
Kushedya Yudo kemungkinan akan menggantikan peran Nur Hardianto yang sebelumnya memilih hengkang dari Arema FC.
Bersama PSS Sleman KH Yudo kurang mendapat menit bermain dan sering memulai laga dari bangku cadangan.
Dilansir dari Transfermarkt, KH Yudo sukses menyumbangkan 4 gol dari 29 laga.
PSS Sleman Belum Perpanjang Kontrak Seto Nurdiyantoro
Seto mengakui masih menjalin komunikasi dengan manajemen PSS namun ia masih belum bisa memberi keputusan apapun mengenai masa depannya.
Selain itu dirinya juga menambahkan kemungkinan hengkang masih ada.
"Baru sebatas komunikasi dengan manajemen. Kemungkinan semua masih bisa terjadi, bisa di PSS atau tidak."
"Pertimbangannya ada dua hal tentunya, ada yang membuat (saya) tetap di PSS atau tidak," ungkap Seto dilansir TribunJogja.
Di sisi lain, Seto tak menutup peluang untuk melanjutkan karir kepelatihan di tim lainnya.
"Tentunya begitu (tetap melihat kemungkinan selain di PSS Sleman)," ujar Seto.
Sedangkan CEO PSS, Fati Chabanto, menjelaskan Seto merupakan prioritas utama PSS.
Fatih juga mengatakan dari awal PSS tidak berniat untuk mencari pelatih baru.
Sebelum ada kepastian dari PSSI mengenai kemungkinan Seto bergabung dengan timnas.
Sedangkan untuk pembahasan lebih lanjut, pihak PSS akan bertemu dengan Seto setelah sang pelatih menjalankan ibadah umrah.
Kami dengan coach Seto terus berkomunikasi. Rencananya kami akan finalisasi (kontrak) ketika dia tiba di Jogja (seusai pulang ibadah umrah)."
"Seusai tanggal 10 Januari 2020, rencananya seperti itu," kata Fatih Chabanto, Rabu (8/1/2019).
Keinginan PSS untuk mempertahankan Seto Nurdiantoro sebagai pelatih tidak lepas dari jasanya.
Mengingat Seto berhasil membuat PSS menjadi satu-satunya tim promosi yang bertahan sementara Kalteng Putra dan Semen Padang harus kembali turun kasta ke Liga 2 musim depan.
Di klasemen akhir Liga 1 2019 lalu, PSS berada di urutan ke delapan dengan raihan 48 poin hasil dari 12 kali menang 12 kali meraih hasil seri dan 10 kali menelan kekalahan.
(Tribunnews.com/Ipunk, Haikal)