TRIBUNNEWS.COM - Kedatangan Quique Setien ke Barcelona bakal membawa angin segar bagi jebolan La Masia.
Quique Setien resmi ditunjuk sebagai pelatih anyar Barcelona menggantikan peran Ernesto Valverde, Rabu(15/1/2020).
Sebelum resmi menukangi Barcelona, Quique Setien merupakan head coach dari Real Betis.
Pola permainan yang ciamik kala membesut Real Betis membuat manajemen Barcelona tak ragu menggunakan pelatih kelahiran Santander, Spanyol tersebut.
Kala aktif sebagai pemain, beberapa tim Liga Spanyol pernah ia perkuat, mulai dari Racing Santander, Levante, Atletico Madrid hingga Legrones pernah menggunakan jasanya.
Ditunjuknya Quique Setien sebagai pelatih kepala anyar membuat angin segar bagi para pemain muda jebolan La Masia.
Seperti diketahui, La Masia merupakan akademi bagi Barcelona banyak memunculkan pemain pemain hebat, sebut saja Lionel Messi, Xavi Hernandez hingga Andreas Iniesta.
Quique Setien menyatakan kedepannya akan lebih mengoptimalkn pemain muda yang dimiliki Barcelona.
Kini di tangan Setien, bakat La Masia seperti Ansu Fati, Chumi hingga Riqui Puig memiliki peluang besar untuk menembus skuat inti raksasa Catalan itu.
Ia memuji bahwa tim anyarnya tersebut merupakan klub dengan kualitas pemain muda yang mumpuni.
"Klub ini memiliki sistem pemuda yang luar biasa," ungkap esk pelatih Real Betis itu, seperti yang dilansir dari Standard-Evening.
"Saya tidak tahu secara mendalam mayoritas pemain, tetapi mereka akan datang untuk berlatih dan berpartisipasi."
"Mereka (pemain muda) harus memiliki keinginan untuk mencapai posisi kami (pemain utama), karena jujur, saya akan memberikan kesemepatan pada mereka," unglkap pelatih anyar Barcelona tersebut.
Program pertama yang ia lakukan kala membesut Barcelona ialah membawa pemain muda untuk promosi ke tim utama.
"Bakat yang dimiliki tim ini harus dijaga, saya yakin dapat mengembangkan mereka untuk menembus posisi utama," jelasnya.
Disinggung mengenai kemampuannya menanagani tim besar, ia memilih untuk rendah diri dan mengatakan akan mencoba memainkan sepak bola bagus nan menawan.
"Saya tidak memiliki CV yang bagus 9tim besar),"katanya.
"Saya tidak punya trofi. Tapi yang saya miliki adalah saya telah menunjukkan filosofi yang saya sukai."
"Satu-satunya yang saya lakukan adalah membuat Betis, Las Palmas dan Lugo memainkan sepakbola yang sangat bagus," ujarnya.
Selain memeberikan kesempatan untuk pemain muda berkembang di bawah arahannya, ia akan mengevaluasi perlu atau tidaknya merubah formasi yang digunakan Barcelona.
"Masalahnya adalah filosofi. Kita mungkin berpikir tentang membuat perubahan seperti beralih ke 4-3-3 atau 4-4-2 tetapi kita perlu mengevaluasi hal-hal dan mencari tahu apa yang harus dilakukan." pungkasnya.
Sementara mantan pelatih Bacelona, Pep Guardiola mengatakan bersimpati dengan apa yang terjadi dengan Ernesto Valverde.
Dikatakannya usai timnya, Manchester City mengalahkan Aston Villa, Senin (1/13/2020), menjuara Liga Spanyol tidaklah cukup bagi pelatih Barcelona.
"Barcelona adalah tim yang spesial, dimana menjuarai Liga Spanyol tidaklah cukup," ungkap Pep.
Selain itu dirinya berharap Valverde bertahan dan tidak pantas diperlakukan berbeda.
"Saya merasa kasihan kepada Valverde, dia tidak pantas diperlalukan seperti itu."
"Saya berharap situasi ini dapat diselesaikan secepatnya dan saya ingin dia bertahan di sana (Barcelona)," imbuh pelatih yang juga pernah bermain untuk Barcelona itu.
Bersama Varvelde, Barcelona sudah mendapatkan dua gelar Liga Spanyol dan satu Copa Del Ray.
Sementara di Liga Spanyol musim ini, Barcelona arahan Valverde masih berada di puncak klasemen dengan 40 poin hasil 12 kemenangan empat hasil imbang dan tiga kekalahan.
(Tribunnews.com/Giri)