TRIBUNNEWS.COM - Simak perkembangan terbaru geliat pergerakan tim-tim kasta tertinggi sepak bola Indonesia di bursa transfer, Rabu (15/1/2020).
PSS Sleman menjadi salah satu tim yang terlihat adem ayem dikala kesebelasan lainnya sedang gencar-gencarnya mendatangkan pemain baru jelang bergulirnya musim depan.
PSS Sleman sendiri kini telah kehilangan beberapa pilar andalan seperti Sidik Saimima, Samuel Christanson, Dave Mustaine, Kushedya Hari Yudo, hingga Rangga Muslim.
Ditengah hengkangnya para pemain terbaiknya tersebut, masa depan Seto Nurdiantoro selaku pelatih pun juga masih buram.
Terbaru, PSS Sleman akhirnya memutuskan untuk merekrut pelatih baru yang akan menjadi nahkoda tim berjuluk Elang Jawa di musim depan.
Sosok yang akan menjadi pelatih baru PSS Sleman guna melakoni kompetisi musim depan adalah Eduardo Perez.
Eduardo Perez sendiri lebih dikenal oleh publik sebagai assisten pelatih Luis Milla saat menangani Timnas Indonesia.
Dilansir dari Tribun Jogja, kepastian PSS Sleman merekrut Eduardo Perez tersebut telah disampaikan oleh manajemen klub di sebuah hotel yang berada di kawasan Sleman, Rabu (15/1/2020) siang.
Selain menunjuk Eduardo Perez, kubu manajemen PSS Sleman juga secara langsung memperkenalkan jajaran pelatih yang akan mendampingi sang pelatih baru.
Nama-nama seperti Danilo Fernando, Listiyanto Rahardjo, dan Suwandi telah didapuk untuk masuk jajaran pelatih PSS Sleman.
"Selain menunjuk coach eduardo sebagai head coach, kita juga menunjuk coach danilo, coach bejo dan coach suwandi untuk mengisi jajaran tim kepelatihan," ujar Chief Executive Officer (CEO) PT Putra Sleman Sembada (PSS) Fatih Chabanto, di sela-sela jumpa pers.
Eduardo Perez diakuinya juga merupakan sosok yang dirasa sangat cocok untuk menukangi PSS Sleman untuk menorehkan prestasi terbaik di musim depan.
Apalagi, Perez sudah melalang buana diberbagai negara dalam perannya sebagai pelatih maupun assisten.
Eduardo Perez Moran diketahui merupakan pelatih yang memiliki lisensi Pro Asia dan lisensi A UEFA.
Selain pernah menjadi asisten pelatih Luis Milla di Timnas Indonesia pada medio 2017-2018, ia juga pernah menjadi pelatih kiper klub raksasa Siprus, Apoel Nicosia pada 2016-2017.
Pada musim 2018-2019, Eduardo Perez pernah menjadi asisten pelatih Xavi Hernandez di klub Al-Sadd yang merupakan klub raksasa Liga Qatar.
Bergabungnya Eduardo Perez tersebut sekaligus menutup peluang bagi Seto Nurdiantoro untuk memperpanjang masa baktinya di PSS Sleman musim mendatang.
Sebelumnya, Seto Nurdiantoro sebenarnya tengah menjalin komunikasi untuk mengetahui kejelasan masa depannya bersama PSS Sleman.
Seto Nurdiantoro sendiri merupakan salah satu sosok penting dibalik performa mengejutkan PSS Sleman pada musim lalu.
Bertindak sebagai tim promosi, PSS Sleman mampu menjelma kuda hitam di kompetisi Liga 1 2019/2020.
Performa PSS memang cukup menjanjikan musim lalu, tim berjuluk Elang Jawa tersebut mampu menaklukkan tim-tim besar seperti PSM Makassar.
Puncaknya, PSS berhasil mengakhiri musim lalu dengan menduduki peringkat kedelapan dengan koleksi 48 poin dari 34 pertandingan.
Alhasil dengan bergabungnay Eduardo Perez tersebut, maka Seto Nurdiantoro sudah dipastikan secara langsung telah didepak oleh manajemen PSS Sleman.
Sementara itu, PSS Sleman juga dikabarkan akan pemain baru yang memiliki pengalaman dan mempunyai kualitas mumpuni.
Pemain yang santer diberitakan akan segera merapat ke PSS Sleman adalah I Gede Sukadana, eks Bali United dan Kalteng Putra.
Rumor yang beredar bahkan disebut-sebut akan segera menjadi kenyataan jika Gede Sukadana akan bergabung dengan Tim Elang Jawa.
Hal itu dikonfirmasi oleh sang pemain jika pihaknya tengah menjalin komunikasi intens dengan pihak PSS Sleman.
Bahkan, ia menjelaskan proses negosiasi pun sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu.
"Saya sudah melakukan pembicaraan. Kemungkinan besar kesana. Doakan saja. Saya sudah hampir pasti kesana (PSS-red). Terlebih kontrak saya bersama Kalteng Putra juga sudah selesai," ujar Sukadana, Selasa (14/1/2020) dilansir dari Tribun Jogja.
Lebih lanjut, Sukadana menjelaskan, alasannya tertarik untuk bergabung ke PSS ialah fanatisme suporter yang menurutnya luar biasa.
Selain itu, Sukadana mengungkapkan faktor istri yang berkeinginan tingga di Yogyakarta juga menjadi pertimbangan khususnya lebih memilih PSS Sleman untuk menjadi destinasi karir selanjutnya.
"Kalau alasan saya tertarik dengan PSS pertama ialah suporter, kedua istri saya juga nyaman tinggal di Jogja. Sebab sewaktu Kalteng Putra sempat berhome base di Stadion Sultan Agung (diawal kompetisi), istri juga tinggal tiga bulan di Jogja," jelasnya.
Terpisah, caretaker manajer PSS, M Eksan tak memungkiri kabar merapatnya Sukadana.
Eksan menyebut jika Gede Sukadana telah menjadi incaran tim Elang Jawa sejak awal kompetisi 2018 lalu.
Hanya saja ia lebih memilih hijrah ke Kalteng Putra daripada PSS Sleman.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)