TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) menyakini perekrutan Shin Tae-yong dan Gong Oh Kyun untuk mengisi posisi pelatih Timnas Indonesia merupakan keputusan yang tepat.
Shin Tae-yong sendiri akan menjalankan peran utama sebagai manajer dan pelatih senior serta supervisor di tingkat semua level Timnas Indonesia.
Sementara itu, Gong Oh Kyun dipercaya untuk memegang kendali skuat Timnas Indonesia U19 menggantikan posisi Fakhri Husaini.
Berbekal pengalaman hebat keduanya, PSSI optimis tim Garuda mampu dibawa ke level permainan kelas dunia.
Hal itu diperkuat dengan pengalaman keduanya yang pernah merasakan atmosfer kejuaraan bergengsi seantero jagad di Piala Dunia.
Shin Tae-yong diketahui pernah menjadi pelatih Timnas Korea Selatan saat berlaga dalam ajang Piala Dunia 2018 yang dihelat di Rusia.
Meski gagal membawa Korea Selatan lolos ke babak selanjutnya, Shin Tae-yong membuat publik dunia kagum terhadap penampilan timnya utamanya dalam laga terakhir babak penyisihan.
Saat itu, Korea Selatan secara mengejutkan mampu mengalahkan Jerman yang berstatus sebagai juara bertahan di partai terakhir babak penyisihan grup.
Gol telat dari Kim Young-gwon dan Son Heung-min di waktu perpanjangan waktu babak kedua membuat Der Panzer harus melanjutkan kutukan Piala Dunia.
Kutukan sebagai juara bertahan yang tidak lolos ke fase 16 besar mengikuti Spanyol, Italia, hingga Perancis yang gagal lolos ke babak berikutnya setelah menjadi jawara Piala Dunia di edisi sebelumnya.
Sedangkan, Gong Oh Kyun yang pernah didapuk sebagai assisten pelatih pernah membantu Timnas Korea Selatan tampil sebagai runner-up dalam kompetisi Piala Dunia U20 di Polandia.
Meski takluk dari Ukraina di final, tim Korsel telah menunjukkan permainan yang mengesankan sepanjang turnamen.
Danurwindo selaku Direkrut Teknik PSSI mengungkapkan keputusan federasi menunjuk kedua pelatih hebat tersebut diyakini akan membawa aura positif bagi permainan Timnas Indonesia.
“Shin dan Gong adalah dua pelatih yang sama-sama turun dan merasakan atmosfer Piala Dunia. Pengaruhnya untuk tim sangat besar," ujar Danurwindo dilansir dari laman resmi PSSI.
"Mereka memiliki pengalaman bagaimana menghadapi tim dunia. Jadi, memang pelatih seperti ini yang kita butuhkan,” jelasnya.
Apalagi, Danurwindo menginformasikan jika Shin Tae-yong dan Gong Oh Kyun telah sama-sama mengetahui kelebihan serta kelemahan yang dimiliki para pemain Indonesia.
Pemain Indonesia punya skill dan kecepatan yang baik, namun perlu diimbangi kekuatan fisik.
“Dalam sepak bola modern dibutuhkan kekuatan fisik untuk bisa bermain stabil dari menit awal sampai akhir," ungkap Danurwindo.
"Shin dan Gong akan membangun tim untuk bisa bermain tempo tinggi baik dalam bertahan, transisi ataupun menyerang. Pemain Indonesia juga akan dilatih untuk lebih berani bertarung,” jelas Danurwindo.
Selain diharapkan mampu mengangkat performa Garuda, keberadaan keduanya juga sebisanya mampu dijadikan sebagai transfer learning kepada jajaran pelatih yang berasal dari Indonesia.
Seperti Bima Sakti, Indra Sjafri, hingga Nova Arianto yang menjadi bagian jajaran pelatih Timnas Indonesia.
“Mereka akan banyak mendapatkan ilmu baru,” ujar Danurwindo.
Shin dan Gong yang dibantu tim kepelatihan masih menyeleksi pemain-pemain untuk tim nasional U19 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.
Proses seleksi Timnas Indoneisa U19 sendiri akan berakhir pada Jumat (17/01).
Nantinya pemain yang lolos seleksi akan dikerucutkan menjadi 30 nama dan akan melanjutkan pemusatan latihan di Thailand.
Pemain yang dipanggil adalah pemain kelahiran 2001 dan 2002, diharapkan setiap pemain mampu menampilkan kemampuan terbaiknya di sesi seleksi tersebut.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)