TRIBUNNEWS.COM - Federasi sepak bola Indonesia PSSI baru saja selesai menggelar Kongres Biasa 2020 pada Sabtu (25/1/2020).
Kongres tahunan ini digelar di Hotel Discovery Kartika Plaza, Kuta, Badung, Bali.
Kongres Biasa PSSI 2020 dihadiri Menteri Pemuda Olahraga Zainudin Amali, perwakilan dari Kominte Olahraga Nasional Indonesia dan Komite Olahraga Indonesia, serta delegasi dari AFC.
Dari PSSI, selain Ketua Umum, jajaran Komite Eksekutif dan Sekretaris Jenderal, juga akan hadir sebanyak 86 voters dari anggota PSSI.
Wakil delegasi dan voters anggota PSSI sudah hadir dan melaksanakan registrasi pada hari Jumat (24/1).
Dikutip Tribunnews.com dari Tribun Bali, Mochammad Iriawan selaku Ketua Umum PSSI mengatakan jika kongres tahunan ini berjalan dengan sukses dan lancar.
"Kongres juga berjalan lancar, perwakilan AFC juga hadir dua orang, untuk bisa melaporkan kepada AFC dan ke FIFA terkait pelaksanaan Kongres yang berhasil dengan lancar baik dan suskes," katanya.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini juga memaparkan hasil dalam kongres tahunan ini salah satunya yakni target PSSI dalam penyelanggaran Piala Dunia U20 2021 mendatang.
"Sebuah kebanggan bagi Indonesia telah dipercaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Mari kita sama-sama membangun sepak bola yang kita cintai," kata Iwan Bule seperti yang dilansir dari Tribun Bali.
Selain itu Iwan Bule akan berusaha semaksimal mungkin untuk merealisasikan target yang diembankan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali
Menpora memberikan target tinggi untuk Timnas Indonesia U19 untuk sampai ke Semifinal Piala Dunia U20.
Namun Iriawan menanggapi hal itu dengan santai dan akan melakukan pekerjaan dengan maksimal demi meraih target yang diberikan Menpora.
"Kami harus maksimal meski cukup berat. Karena tim-tim yang bertanding kelas dunia. Makanya ketika Pak Presiden menanyakan pada kami, kami tidak bisa bilang ke berapanya maksimal."
"Sekarang kan latihan sudah dimulai, pemilihan pemain sedang berlangsung, dan lain sebagainya. Saya harus maksimal dengan target Menpora," ungkapnya saat ditemui awak media.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini, mengutarakan dirinya terus memantau kegiatan tim yang diasuh pelatih baru Shin Tae-yong dan memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik.
"Kami sudah sampaikan untuk meng-upgrade terus kegiatan mereka. Saya berikan kesempatan pelatih terkait teknik, strategi, susunan pemain. Saya sudah tanyakan ke pelatih apakah ada kesulitan, tidak ada," katanya.
"Komunikasi antar pemain dengan pelatih juga baik. Ini kan baru berjalan sebulan, seiring berjalannya waktu juga akan klop lagi. Memang dia sudah mengetahui karakteristik pemain secara psikologis. Tidak ada masalah," sambungnya.
Adapun untuk kunjungan FIFA selanjutnya akan terjadi pada bulan Maret 2020 terkait finalisasi Stadion yang digunakan sebagai host Piala Dunia U20 2021.
Terkait pengumuman resmi dari FIFA, Iwan Bule mengatakan FIFA akan mengumumkan stadion terpilih.
"Paling lambat Maret. Karena FIFA datang Maret. Kita tidak bisa memaksa. Agenda mereka juga padat," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya ada enam Stadion yang digadang-digadang menjadi host penyelenggaraan Piala Dunia U20 2021.
Diantaranya, Stadion Gelora Bung Karno dan Stadion Pakansari (Jakarta), Stadion Manahan (Solo), Stadion Mandala Krida (Yogyakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Lalu ada persyaratan yang diberikan oleh FIFA mengenai jumlah penonton yang harus hadir.
Minimal dalam satu pertandingan ada 10.000 hingga 20.000 penonton yang hadir dalam pertandingan meskipun itu merupakan babak penyisihan.
"Ada persyaratan dari FIFA bahwa pada setiap pertandingan meski sejak babak penyisihan sekalipun diharapkan minimal kehadiran penonton adalah sebanyak 10.000 hingga 20.000 orang," tulis risalah terbitan Kemenpora.
"Ini belajar dari case Piala Dunia FIFA 2011 yang pertama di Kolombia tahun 2011, yang dipenuhi penonton terbanyak di setiap pertandingannya."
"Sedangkan pada Piala Dunia FIFA U20 terakhir di Polandia tahun 2019 tercatat sebagai Piala Dunia U20 yang terendah jumlah penonotnnya," lanjut rilisan resmi tersebut.
Selain itu akan ada konsekuensi jika Stadion merupakan venue yang sangat besar seperti Gelora Bung Karno.
"Sebagai Konsekuensi, jika kapasitas stadion besar seperti Stadion GBK, maka harus disetting supaya tidak terlihat agak kosong jika jumlah penontonnya hanya sekitar 10.000 orang," terang rilisan resmi tersebut.
Sementara untuk inspeksi awal stadion akan dilaksanakan pada Maret 2020 mendatang yang meliputi seluru fasilitas stadion.
"Mengingat bilan Maret 2020 tim FIFA akan melakukan Inspeksi awal terhadap seluruh fasilitas infrastruktur stadion dan kelengkapannya, maka diharapkan sudah akan ada progres renovais," jelas rilisan tersebut.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Bali/M Firdian Sani)