TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pada liga 1 musim 2020, Persib Bandung menambaha kekuatan di lini belakang dengan merekrut kiper Teja Paku Alam dan bek Victor Igbonefo.
Sebaliknya, Persib Bandung belum mendapatkan rekrutan mumpuni untuk lini depan selain Beni Oktovianto.
Alhasil, di satu sisi, Persib Bandung krisis penyerang setelah melepas Kevin van Kippersluis dan Ezechiel N Douassel.
Di sisi lain, pelatih Robert Alberts dianggap punya lini belakang yang dianggap terlalu gemuk.
Kehadiran Victor Igbonefo membuat Maung Bandung kini punya lima bek tengah setelah ada Achmad Jufriyanto, Nick Kuipers, Fabiano Beltrame, dan Indra Mustafa.
Fabiano Beltrame bisa dibilang tenaga baru di skuat Persib Bandung di Liga 1 2020 karena sekali tidak bisa dimainkan selama musim lalu.
Robert mengaku punya alasan untuk menambah pemain belakang demi mengarungi kompetisi musim ini.
"Itu sangat bagus. Kebanyakan tim yang memenangi liga adalah tim yang mempunyai pertahanan terkuat. Karena itu, kami mulai membangun tim ini dari pertahanan yang tangguh," ujar Robert Alberts di Lapangan Inspire Arena, Senin, (27/1/2020) pagi.
Boleh jadi, Robert Alberts berkaca pada kesuksesan Bali United untuk menjuarai Liga 1 2019.
Secara statistik, lini depan Bali United tak cukup istimewa.
Total, Serdadu Tridatu hanya sanggup menyarangkan 48 gol, lebih sedikit dari koleksi gol Persib Bandung.
Bahkan jumlah gol Bali United di Liga 1 2019 itu kalah dari Tira Persikabo yang mengemas 51 gol.
Keistimewaan Bali United musim lalu justru tampak di sektor belakang.
Juara Liga 1 2019 ini hanya kebobolan 35 gol atau paling sedikit di antara peserta Liga 1 2019.
Sebelumnya, mantan pemain Persib Bandung, Yudi Guntara, menyebut lini belakang Maung Bandung terlalu gemuk karena punya lima bek tengah.
Bahkan, Yudi Guntara memprediksi ada satu dari lima bek tengah itu yang harus 'dibuang'.
"Dari lima itu pasti akan ada yang tergeser di posisi center bek itu. Kalau tetap lima terlalu gemuk. Menurut saya mungkin satu tidak diperpanjang (kontrak dari lima) center bek ini. Bisa Indra atau Jupe (Achmad Jufriyanto) tergantung kebutuhan tim seperti apa nantinya," ujar Yudi Guntara saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (1/1/2020).
Yudi Guntara saat diwawancarai Tribun Jabar di kantornya, Jumat (29/9/2017). (TRIBUNJABAR.CO.ID/FERDYAN)
Menurut Yudi, Fabiano Beltrame dan Victor Igbonefo merupakan pemain naturalisasi. Itu artinya, secara kualitas Persib Bandung sama saja dengan memiliki tiga bek asing sekaligus bersama Nick Kuipers.
"Duetnya nanti akan seperti apa, apakah Fabiano dengan Nick, atau Nick dengan Victor. Menurut saya sih bagus juga, kan itu boleh dikatakan pemain asing semua, akan lebih kuat," katanya.
Jika dibandingkan para era Mario Gomez pada musim 2018, sebenarnya juga punya lima bek tengah.
Saat itu, Mario Gomez punya Bojan Malisic, Victor Igbonefo, Wildansyah, Indra Mustafa, dan Sabil.
Bedanya, ketika itu kualitas para bek tengah Maung Bandung itu tak merata.
Bojan Malisic dan Victor Igbonefo menjadi pemain reguler.
Tiga pemain lain sebagai cadangan dan lebih banyak bermain ketika Bojan Malisic atau Victor Igbonefo cedera atau terkena larangan bermain.
Lagipula, saat itu, Indra Mustafa dan Sabil masih berstatus 'debutan' di Liga 1.
Pada awal musim, Mario Gomez pun menyatakan tidak memakai jasa Achmad Jufriyanto.
Sang pemain akhirnya merumput di Liga Malaysia.
Kini di Liga 1 2020, Persib Bandung punya barisan bek yang berkualitas setara.
Pengecualiaannya ada pada Indra Mustafa yang masih berstatus pemain muda.
Empat bek tengah lainnya berkualitas sama, yakni Achmad Jufriyanto, Nick Kuipers, Fabiano Beltrame, dan Igbonefo.
Musim lalu, Achmad Jufriyanto dan Nick Kuipers, terutama di paruh kedua, merupakan duet tak tergantikan di jantung pertahanan Persib Bandung.
Pada musim ini, mereka pun harus bersaing dengan dua bek yang selevel, Fabiano Beltrame, dan Victor Igbonefo.
Diharapkan persaingan keempat pemain ini akan berdampak pada kualitas pertahanan Pangeran Biru di Liga 1 2020.
Daripada musim lalu, seharusnya lini pertahanan Maung Bandung kini lebih kokoh.
Selama Liga 1 2019, Pangeran Biru kebobolan 39 gol dari 34 laga atau lebih dari satu gol per laga.
Jumlah kebobolan Persib Bandung itu sebenarnya tak buruk jika dibanding 17 klub lainnya musim lalu.
Pasukan Robert Alberts hanya kalah dari sang juara Bali United dan Persipura Jayapura.
Musim lalu, Bali United hanya kebobolan 35 gol dan Persipura Jayapura kebobolan 38 kali.