News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 2 2020

EKSKLUSIF: Pemain PSMS Medan Rachmad Hidayat, Bicara Transfer ke Persis dan Target di Liga 2

Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Manajemen PSMS Medan memperkenalkan rekrutan pemain baru di Kebun Bunga, Medan, Senin (3/2/2020). Abdul Rohim dan Rachmad Hidayat kembali memperkuat PSMS Medan Liga 2 dimusim 2020. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

TRIBUN-MEDAN.com - Rachmad Hidayat kembali menjadi pemain PSMS Medan. Ia dikontrak selama semusim

Sebelum ke PSMS, Rachmad banyak mendapat tawaran dari klub Liga 1 maupun Liga 2.

Bahkan, ia sudah hampir bergabung dengan klub Liga 2 Persis Solo. Rachmad dikabarkan mendapat tawaran kontrak dengan nilai tertinggi di Persis.

Namun, Rachmad Hidayat lebih memilih gabung dengan PSMS.

Jurnalis Tribun Medan, Ilham Fazrir Harahap mewawancarai mantan pemain Persib Bandung ini tentang alasannya memilih pulang kampung.

Mengapa memilih PSMS padahal sebelumnya Bermain di Liga 1?

Aku sih sebenarnya mau main di Medan. Aku sudah janji dengan istri dan anak aku untuk main di Medan. Tapi saat pertama dapat tawaran dari PSMS, belum ada kecocokan harga kontraknya. Sepertinya PSMS belum ngotot untuk dapatkan aku.

Kebetulan saat itu ada dapat tawaran juga dari Persis Solo. Persis menawarkan kontrak yang cukup tinggi dan aku pun sudah oke. Sudah latihan juga, tapi sampai sana tidak sesuai komitmen dari awal.

Kemudian komunikasi juga dengan Manajemen PSMS, mereka lebih serius dan ngotot kerja sama dengan aku.

Kiper PSMS Adi Satryo Terkejut Dapat Menu Latihan 3 Kali Sehari Bersama Timnas U-19

Dengan tawaran yang sudah sesuai itu, aku mau karena memang dari awal ingin ke PSMS. Jujur, kalau soal besaran kontrak, ada yang lebih tinggi dari PSMS. Tapi aku mikir buat apa jauh-jauh main ke sana kalau ada di Medan. PSMS ini tim besar, aku enggak mau melihat Liga 2 atau Liga 1-nya.

Bersama PSMS apa Targetnya?

Kalau target, tentu kita semua sudah tahu apa yang diinginkan. Seperti apa yang sudah disampaikan manajemen maupun suporter, PSMS itu harus naik ke Liga 1.

Tapi menurut aku itu tidak mudah. Butuh kerja keras. Aku enggak bisa kerja sendiri mengangkat PSMS ini naik ke Liga 1, harus bekerja sama dengan tim, pelatih dan semuanya. Mudah-mudahan teman aku bisa bantu aku jugalah bawa PSMS naik ke Liga 1.

Bagaimana Anda melihat keseriusan PSMS melakoni Liga 2 2020?

PSMS saya lihat sudah ada perubahanlah. Mau mendatangkan pemain-pemain anak Medan seperti Rifqi, Rohim, Agung, dan lainnya.

Di sini aku melihat keseriusan PSMS naik ke Liga 1. Manajemen benar-benar mau menargetkan naik ke Liga 1. Apalagi ada anak-anak Medan yang bela PSMS ini.

Tapi siapapun yang main di PSMS ini, seperti kata Bang Legimin, mau dia dari tim Liga 2 ataupun Liga 3, kalau sudah berseragam PSMS sudah berbeda. Pemain pasti semangat dan pasti kerja keras.

Kembali main ke Medan, apa yang dirindukan?

Yang aku rindukan main ke Medan ini bisa buat bangga Ayah. Apalagi waktu kompetisi udah jalan, Ayah bisa nonton langsung di Teladan.

Datang ke Medan sebagai pemain yang diidam-idamkan suporter, bagaimana perasaan Anda?

Aku ucapkan terima kasih kepada suporter pastinya, karena mereka masih percaya sama aku. Ini jadi motivasi buat aku main di PSMS.

Tapi sebenarnya aku sedikit beban dengan hal itu. Aku harus ekstra kerja keras jadinya dengan predikat seperti itu.

Biasanya aku main di Liga 1 masih bisa santai tanpa memikirkan target yang tinggi. Tapi di sini aku jadi merasa harus menambah jam latihan lagi.

Rachmad Hidayat (Tribun Medan/Ilham Fazrir)

Mengenai Pelatih PSMS Philep Hansen, bagaimana tanggapan Anda?

Aku belum begitu kenal dengan Philep Hansen. Tapi yang aku dengar-dengar dia juga pelatih bagus.

Aku kemarin sempat ngobrol dengan Djumafo. Dia bilang, Philep pelatih bagus. Kemudian dia orangnya fair mau di dalam maupun di luar. Sisi lainnya juga dia baik, itu aja sih yang aku dengar karena belum terlalu kenal.

Berapa besaran kontrak yang ditawarkan PSMS?

Banyak yang bilang aku pemain mata duitan. Main ke sana karena uang, mau dapatkan Pajero barulah, Fortuner barulah.

Maaf cakapnya nih, Fortuner aku udah ada dua di rumah. Itu pun masih dibilang gila cari Fortuner.

Di PSMS lebih rendah kontraknya dari klub yang tawarkan mau sama aku. Kalau aku mau dapatkan itu, mungkin sudah enggak di sini.

Tapi di PSMS tidak terlalu rendah juga nilai kontraknya, masih sesuai target yang aku maulah. Cuma ya tidak usah saya sebutkan jumlahnya.

Bagaimana Peluang PSMS Lolos Liga 1?

Kalau melihat pemain sekarang, aku senang ada anak Medan yang bagus-bagus. Bisa bantu juga pemain dari luar bantu menerapkan permainan PSMS.

Memang aku kemarin sempat janji mau bawa PSMS naik ke Liga 1 lagi karena kemarin degradasi. Tapi di sini aku enggak mau janji bawa juara. Sekelas Messi atau Ronaldo dijanjikan harus bawa juara tim belum tentu bisa. Memang harus kerja keras.

Nah di sinilah aku mau kerja keras untuk capai target itu.

(lam/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Rachmad Hidayat: Banyak yang Bilang Aku Pemain Mata Duitan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini