News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1 2020

Persib Bandung Gunakan 'Catenaccio' saat Kalahkan PSKC Cimahi, Eksperimen yang Berbuah Manis

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Persib Bandung Gunakan Catenaccio saat Kalahkan PSKC Cimahi, Eksperimen yang Berbuah Manis

TRIBUNNEWS.COM - Roberts Alberts sebagai pelatih Persib Bandung melakukan ekperimen yang berbuah manis kala menghadapi PSKC Cimahi, Sabtu (8/2/2020).

Berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Persib Bandung berhasil mengalahkan PSKC Cimahi dengan skor meyakinkan, yakni 3-0.

Gol kemenangan tuan rumah dicetak oleh duet maut striker yang tengah menjalani masa trial, Wander Luiz dan Geoffrey Castillion.

Baca: Persib Bandung Diantara 2 Pilihan, Kembalikan sang Anak Hilang atau Kontrak Amunisi Anyar?

Baca: Persib Bandung Selangkah lagi Miliki Duet Striker Tajam nan Mematikan, Ini Bukti Kapasitasnya

Wander Luiz yang musim lalu memperkuat tim kontestan Liga Vietnam mampu mengemas dua gol, sedangkan Castillion yang sempat mengenyam pendidikan di akademi AJax Amsterdam mampu mencetak satu gol.

Dibalik kemenangan yang diraih Persib Bandung, ternyata terdapat formasi unik yang diterapkan oleh Robert Alberts dalam laga kemarin.

Pelatih asal Belanda tersebut secara tak langsung menggunakan formasi Catenaccio, di mana Persib Bandung mengunakan tiga bek sejajar.

Tak tanggung-tanggung, eks pelatih Arema Indonesia itu memasang tiga bek yang sama tangguhnya, Victor Igbonefo, Nick Kuipers dan Fabiano Beltrame.

Catenaccio merupakan strategi khas yang digunakan pada era sepak bola di Italia pada tahun 1960-an.

Baca: Para Pemain Bali United Jadi Korban Pencurian Termasuk Eks Gelandang Persib Bandung, Kok Bisa?

Baca: POPULER BOLA Wander Luiz & Geoffey Castillion Segera Jadi Duet Mematikan Persib Bandung Musim Depan

Pada awalanya, formasi ini diperkenalkan oleh Helenio Herrera yang menukangi Inter Milan, di mana di bekakang tiga pemain bertahan, masih terdapat pemain lainnya yang biasa disebut dengan libero.

Berkembangnya sistem sepak bola, sistem Catenaccio sediikit berubah dengan tidak lagi menggunakan sosok libero di belakang tiga bek sejajar, melainkan pemain yang menempati posisi bek sayap.

Bek sayap pada formasi Catenaccio modern bertugas dalam membantu serangan dan bertahan.

Gaya ini sekarang diadapsi oleh Inter Milan yang ditangani oleh Antonio Conte.

Pada formasi yang diusung oleh Robert Alberts, bek sayap yang dimainkan kontra PSKC Cimahi ialah Zalnando dan Ardi Idrus.

Kedua pemain muda yang dimiliki Pangeran Biru itu memiliki kapasitas yang sangat apik, baik dalam segi bertahan maupun menyerang.

Alhasil, Robert Alberts yang musim lalu selalu menggunakan formasi 4-3-3, mencoba bereksperimen dengan menggunakan tiga pemain bertahan.

Eksperimen tersebut dapat berbuah manis, terbukti dengan kemenangan yang meyakinkan atas tim kontestan Liga 2 itu.

Baca: POPULER BOLA Wander Luiz & Geoffey Castillion Segera Jadi Duet Mematikan Persib Bandung Musim Depan

Nick Kuipers yang diberikan kepercayaan bersama Fabiano dan Victor memberikan komentar perubahan formasi yang dilakukan pelatihnya.

"Saya pernah memainkan taktik itu lebih banyak di Belanda dan saya merasa bagus. Kami juga bisa memenangkan laga dengan skema ini, jadi ini positif," kata Nick Kuippers seperti yang dilansir dari Tribun jabar.

Uniknya, Robert Alberts mencoba mengbah formasi Catenaccio sedikit berbeda.

Ketika Zalnando dan Ardi Idrus bermain lebih bertahan dan menempati posisi full bek, maka Fabiano Beltrame didorog sedikit maju kedepan sebagai gelandang bertahan.

Sebaliknya, ketika kedua bek syaap membantu penyerangan, maka Fabiano ditarik munur ke jantung pertahanan membantuk tiga bek sejajar.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini