eks pemain PSS Sleman itu melepaskan umpan mendatar ke muka gawang Sabah sekaligus melewati kiper Rozaimie Rohim.
Bek Sabah, Randy Baruh, yang berniat menghalau bola justru menciptakan gol bunuh diri.
Sebelumnya, menjadi pertanyaan bagi sjumlah pendukung Arema FC terkait keputusannya menggaets striekr yang musim lalu merumput bersama PSS Sleman.
Kuncoro selaku asisten pelatih Mario Gomez menjelaskan bahwa sosok K.H Yudo merupakan perwakilan yang tepat untuk permainan khas ala 'Malangan'.
Seperti yang diketahui, Arema FC memiliki permaianan yang keras, ngotot, ngeyel namun menghibur.
"Alasan kami merekrut Yudo yang pertama tentu karena kebutuhan tim. Yudo tipikal pemain yang ngotot dan punya skill, cocok dengan gaya main Coach Gomez," kata Kuncoro Asisten Pelatih Arema FC pada Sabtu (11/1/2020), seperti yang dilansir dari Surya Malang.
Kondisi ini menjadi bukti atas pernyataan Kuncoro, jika Yudo mampu menjawab keraguan dari Aremania dan Aremanita dengan penampilannya di atas lapangan.
Baca: Arema FC Tampil Superior Saat Menghadapi Sabah FA
Baca: Hasil Akhir Arema FC vs Sabah FA, Singo Edan Raih Kemenangan Perdana, Tempel Ketat Persija Jakarta
Kemauan dan kerja keras untuk berduel di lini penyerangan Singo Edan menjadi bukti semangat 'Malangan' yang dmiliki oleh K.H Yudo.
Ia merupakan pemain yang bertipikal tak kenal lelah dalam berlari sepanjang pertandingan.
Satu diantara alasan kenapa Yudo memiliki ciri khas permainan tersebut ialah karena sang pemain merupakan asli putra daerah Malang.
"Yudo bisa bermain di dua posisi, sayap dan striker, sama baiknya. Selain itu dia juga putra daerah," jelasnya Kuncoro.
Sebelum Yudo, Aremania disuguhkan ciri permainan yang lebih menarik dengan skilfull dan powerfull yang ditunjukkan oleh Noh 'Along' Alam Shah.
Striker asal Singapura yang pernah merumput bersama Arema Indonesia menjadi simbol di musim 2009/2010 bentuk ciri khas permainan 'Malangan'.
Along yang kala itu bermain dengan tempramen tinggi menjadi idola Aremania dan Aremanita.