Pasalnya emosi yang meledak-ledak ketika bertanding dibarengi dengan kualitas permainan yang ciamik.
Ia menjadi predator di dalam kotak pinalti bersama dengan rekan senegaranya kala itu, M Ridhuan.
Kini, Aremania yang merindukan sosok tak kenal lelah maupun takut dalam berduel di lini serang sudah berhasil ditemukan.
Ialah Kushedya Hari Yudo, yang diharapkan mampu menampilkan konsistensi semangat dan etos kerjanya dalam setiap pertandingan.
Kednati demikian, Yudo enggan mengaku kemenangan SIngo Edan berkat kerja keras dirinya seorang.
Ia memilih mengatakan bahwa kemenangan yang diraih timnya merupakan kerja keras seluruh pemain dan staf kepelatihan Singo Edan.
"Pertandingan luar biasa. Kami bersyukur bisa menang. Ini berkat kerja keras teman-teman, pelatih dan manajemen. Kami rasa lawan memberi perlawanan yang ketat pada babak kedua. Mereka mulai paham gaya bermain kami sehingga kami kesulitan mencetak gol," tutur Yudo, seperti yang dilansir dari Surya Malang.
Tambahan tiga poin membuat Arema FC sementara berada di posisi kedua klasemen Grup B dengan tiga poin.
Singo Edan berada di bawah Persija Jakarta yang mengalahkan Persela Lamongan dengan skor 4-1.
(Tribunnews.om/Giri).