News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1 2020

Kushedya Hari Yudo, Bukti Kembalinya Ciri Khas Permainan Ala 'Malangan' di Arema FC

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TATO SINGA - Pemain sayap baru Arema FC, Kushedya Hari Yudo menunjukan tato singa pada lengan kirinya saat diperkenalkan pada wartawan di Kantor Arema FC, Kamis (16/1/2020). SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

TRIBUNNEWS.COM - Kushedya Hari Yudo menjadi bukti kembalinya permainan khas ala 'Malangan' di kubu Arema FC.

Bukti tersebut terpampang nyata kala pertandingan Arema FC kontra Sabah FA di ajang Piala Gubernur Jatim, Selasa (11/2/2020).

Berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Arema FC berhasil menggulung Sabah FA dengan skor 2-0

Baca: Hasil Arema FC Vs Sabah FA: Singo Edan Menang 2-0, Duet Bauman-Alderete Belum Menjanjikan

Baca: Arema FC Tampil Superior Saat Menghadapi Sabah FA

Gol kemenangan Singo Edan dicetak oleh Oh In-kyun melalui titik pinalti.

Sedangkan satu gol lainnya melalui aksi bunuh diri dari pemain ebrtahan Sabah FA, Randy Baruh.

Kendati tak ada nama Kushedya Hari Yudo di papan skor, namun ia menjadi aktor dibalik dua gol yang tercipta bagi kubu SIngo Edan.

Hadiah pinalti yang diterima oleh tim asuhan Mario Gomez diperoleh karena kerja keras dar Kushedya Hari Yudo.

Eks pemain PSS Sleman itu merangsek kedalam kotak pinalti dan tinggal berhadapan dengan penjaga gawang tim asal Malaysia.

Namun ketika akan melewati penjaga gawang Sabah FA, yakni Rozaimie Rohim, K.H Yudo mendaat ganjalan dari kiper tim asuhan Kurniawan Dwi Yulianto tersebut.

ALgojo tendang pinalti diberikan kepada Oh In-kyun.

Eks pilar Persib Bandung tersebut berhasil menunaikan tugasnya dan mengubah papan skor menjadi 1-0.

Baca: Arema FC Tampil Superior Saat Menghadapi Sabah FA

Baca: Hasil Bola Hari Ini: Persib Bandung, Persija Jakarta, Bali United, hingga Arema FC Raih Kemenangan

Kembali, Arema FC berhasil menggandakan keunggulan di menit ke-23.

Lagi-lagi yang menjadi aktor gol keunggulan Singo Edan melalui aksi K.H Yudo.

Pemian yang dapat bermain di posisi striker maupun winger itu melakukan tusukan kedalam kotak pinalti Sabah FA.

eks pemain PSS Sleman itu melepaskan umpan mendatar ke muka gawang Sabah sekaligus melewati kiper Rozaimie Rohim.

Bek Sabah, Randy Baruh, yang berniat menghalau bola justru menciptakan gol bunuh diri.

Sebelumnya, menjadi pertanyaan bagi sjumlah pendukung Arema FC terkait keputusannya menggaets striekr yang musim lalu merumput bersama PSS Sleman.

Kuncoro selaku asisten pelatih Mario Gomez menjelaskan bahwa sosok K.H Yudo merupakan perwakilan yang tepat untuk permainan khas ala 'Malangan'.

Seperti yang diketahui, Arema FC memiliki permaianan yang keras, ngotot, ngeyel namun menghibur.

"Alasan kami merekrut Yudo yang pertama tentu karena kebutuhan tim. Yudo tipikal pemain yang ngotot dan punya skill, cocok dengan gaya main Coach Gomez," kata Kuncoro Asisten Pelatih Arema FC pada Sabtu (11/1/2020), seperti yang dilansir dari Surya Malang.

Kondisi ini menjadi bukti atas pernyataan Kuncoro, jika Yudo mampu menjawab keraguan dari Aremania dan Aremanita dengan penampilannya di atas lapangan.

Baca: Arema FC Tampil Superior Saat Menghadapi Sabah FA

Baca: Hasil Akhir Arema FC vs Sabah FA, Singo Edan Raih Kemenangan Perdana, Tempel Ketat Persija Jakarta

Kemauan dan kerja keras untuk berduel di lini penyerangan Singo Edan menjadi bukti semangat 'Malangan' yang dmiliki oleh K.H Yudo.

Ia merupakan pemain yang bertipikal tak kenal lelah dalam berlari sepanjang pertandingan.

Satu diantara alasan kenapa Yudo memiliki ciri khas permainan tersebut ialah karena sang pemain merupakan asli putra daerah Malang.

"Yudo bisa bermain di dua posisi, sayap dan striker, sama baiknya. Selain itu dia juga putra daerah," jelasnya Kuncoro.

Sebelum Yudo, Aremania disuguhkan ciri permainan yang lebih menarik dengan skilfull dan powerfull yang ditunjukkan oleh Noh 'Along' Alam Shah.

Striker asal Singapura yang pernah merumput bersama Arema Indonesia menjadi simbol di musim 2009/2010 bentuk ciri khas permainan 'Malangan'.

Along yang kala itu bermain dengan tempramen tinggi menjadi idola Aremania dan Aremanita.

Pasalnya emosi yang meledak-ledak ketika bertanding dibarengi dengan kualitas permainan yang ciamik.

Ia menjadi predator di dalam kotak pinalti bersama dengan rekan senegaranya kala itu, M Ridhuan.

Kini, Aremania yang merindukan sosok tak kenal lelah maupun takut dalam berduel di lini serang sudah berhasil ditemukan.

Ialah Kushedya Hari Yudo, yang diharapkan mampu menampilkan konsistensi semangat dan etos kerjanya dalam setiap pertandingan.

Kednati demikian, Yudo enggan mengaku kemenangan SIngo Edan berkat kerja keras dirinya seorang.

Ia memilih mengatakan bahwa kemenangan yang diraih timnya merupakan kerja keras seluruh pemain dan staf kepelatihan Singo Edan.

"Pertandingan luar biasa. Kami bersyukur bisa menang. Ini berkat kerja keras teman-teman, pelatih dan manajemen. Kami rasa lawan memberi perlawanan yang ketat pada babak kedua. Mereka mulai paham gaya bermain kami sehingga kami kesulitan mencetak gol," tutur Yudo, seperti yang dilansir dari Surya Malang.

Tambahan tiga poin membuat Arema FC sementara berada di posisi kedua klasemen Grup B dengan tiga poin.

Singo Edan berada di bawah Persija Jakarta yang mengalahkan Persela Lamongan dengan skor 4-1.

 (Tribunnews.om/Giri).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini