Meski dikenal sebagai pemain yang kontroversial, Noh'Along' ALam Shah mampu mengemas 13 gol bagi Singo Edan.
Roman yang berposisi sebagai peyerang sayap maupun second striker mencetak dua digit lebih sedikit dibandingkan ALong.
Sedangkan M Ridhuan yang merupakan pemain idaman Aremania beroperasi di sektor winger mampu mengemas enam gol.
Jika Along merupakan predator di dalam kotak pinalti di tambah Roman yang merupakan maestro tendangan bebas, beda halnya dengan M Ridhuan.
Baca: Prediksi Susunan Pemain Persebaya vs Arema FC Piala Gubernur Jatim 2020, Laga Emosional Makan Konate
Baca: Menjadi Sasaran Rasis Selama Pertandingan, Penyerang FC Porto Justru Kena Kartu Kuning dari Wasit
Ridhuan yang berposisi sebagai winger dikenal dengan pemain yang mengandalkan sisi kecepatan yang ia miliki.
Manuver dan tusukannnya kedalam kotak pinalti membuat Ridhuan menjadi idola bagi Aremania dan Aremanita kala itu.
Penampilan paling sensasional trio lini serang ini adalah ketika memenangi Derby Malang melawan Persema Malang dengan skor 3-1 pada 10 Januari 2010.
Kini, Arema FC memiliki trio penyerang yang diharapkan mampu kembali mengembalikan ketajaman Singo edan layaknya di tahun 2009/2010.
Ialah K.H Yudo, Jonathan Bauman dan Elias Alderete menjadi harapan baru bagi publ9ik Kanjuruhan.
Ketiganya mampu menjawab beban yang diberikan kepada pundaknya dengan mengemas masing-masing gol di laga kontra Persela Lamongan.
Kala bermain di ajang Paial Gubernur Jatim, Arema FC mengalahkan Laskar Joko Tingkir dengan skor 3-1.
Meskipun belum menunjukkan permainan terbaiknya, ketiga tridente anyar milik SIngo Edan digadang-gadang mampu mengembalikan kejayaan tim asal jawa Timur tersebut.
Terutama bagi Yudo, pemain asal Malang itu sepanjang gelaran Piala Gubernur Jatim bermain khas ala 'Malangan', keras, ngotot namun menghibur.
Bahkan penampilan gemilangnya ia tunjukkan di pertandingan Arema FC kontra Sabah FA.