Tepatnya di musim 2014, Konate mampu mengantarkan Pangeran Biru menjadi kampiun di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Tak sampai di situ, di musim 2015, ia juga memiliki andil dalam mengantarkan Maung Bandung merengkuh trofi Piala Presiden.
Penampilan pemain asal Mali itu sempat menurun bersama Sriwijaya FC
Meskipun demikian, sinar kegemilangan Makan Konate membuat Arema FC berhasil mendatangkannya ke publik Kanjuruhan.
Alhasil, kepercayaan yang diberikan Singo Edan dan Aremania membuahkan hasil manis.
Meskipun gagal mengantarkan capaian yang bagus bagi SIngo Edan, namaun Makan Konate berhasil mengembalikan ketajamannya.
Ia sanggup mengemas 13 gol, tepatnya di musim 2018.
Musim selanjutnya, penampilannya semakin menggila.
Ditangan Milomir Seslija, Makan Konate diberikan kebebasan dalam beroperasi.
Menggunakan formasi 4-2-3-1, membuat Makan Konate menjadi sosok Trequartista yang beroperasi di belakang striker.
Kala itu, ujung tombak Singo Edan diisi oleh Sylvano Comvalius.
Alhasil, eks Persib Bandung dan Sriwijaya FC itu mampu membukukan 16 gol dan 11 assist bagi Singo Edan.
Bukan menjadi rahasia lagi, bersama Singo Edan, Konate mampu menjadi pemain yang berevolusi dengan baik.
Ia sanggup memainkan peran apapun yang diberikan oleh pelatih, baik bersama Persib Bandung, Sriwijaya FC hingga Arema FC.
Baca: Adu Mentereng Lini Tengah Persib, Persija, dan Persebaya: Siapa Paling Mumpuni dan Fleksibel?
Baca: Bursa Kandidat Topskor Liga 1 2020: Ada Striker Persija, Persib, Persebaya hingga Bhayangkara FC