TRIBUNNEWS.COM - Arema FC melakukan kejutan jelang bergulirnya Liga 1 2020 yang akan dilaksanakan pada akhir bulan ini.
Pasca kegagalan Arema FC di ajang turnamen pra musim bertajuk Piala Gubernur Jatim 2020, sejumlah evaluasi dilakukan kubu Singo Edan.
Dua diantaranya ialah menendang tiga pemain dan mendaratkan amunisi anyar.
Baca: Tak Masuk Skema Mario Gomez, Bek Sayap Arema FC Alfin Tuasalamony Dikabarkan Dipinjam Madura United
Baca: Hasil Evaluasi Mario Gomez di Arema FC: Lepas 4 Pilar, 3 Pemain Trial dan Pinjam 2 Winger Persija
Tentu kondisi ini bukanlah keputusan yang tepat mengingat kompetisi akan segera berlangsung.
Selain itu, dua dari tiga pemain yang ditendang merupakan rekrutan teranyar SIngo Edan untuk musim 2020.
Menjadi hal yang wajar bagi pemain jika belum dapat memberikan kemampuan maksimalnya untuk tim.
Ketiga pemain yang dicoret dari skuat Arema FC ialah Ganjar Mukti, Pandi Lestaluhu hingga Alfin Tuasalamoni.
Mario Gomez selaku pelatih kepala membenarkan ketiganya tak lagi berseragam biru khas Singo Edan untuk musim ini.
Kabarnya, ketiga pemain tersebut ditendang dari Kanjuruhan dengan status pinjaman karena tidak dapat memberikan penampilan terbaiknya sesuai instruksi dari Mario Gomez.
“Ya betul mereka sudah tidak bersama kami lagi,” ujar Mario Gomez seperti yang dilansir dari Surya Malang.
Kehilangan tiga pemain, membuat Arema FC bergerak cepat untuk mendatangkan pemain anyar.
Total terdapat lima pemain yang dikabarkan menjadi bagian Arema FC untuk musim 2020.
Baca: Hasil Evaluasi Mario Gomez di Arema FC: Lepas 4 Pilar, 3 Pemain Trial dan Pinjam 2 Winger Persija
Baca: Hasil Evaluasi Mario Gomez di Arema FC: Lepas 4 Pilar, 3 Pemain Trial dan Pinjam 2 Winger Persija
Tiga diantaranya bahkan telah berstatus sebagai pemain trial di Singo Edan.
Tiga pemain yang mengikuti seleksi di Arema FC adalah Sius Patay, Revi Agung dan eks pemain Babel United, Ridwan Abdullah.
Menyikapi ketiga pemain seleksi ini, pelatih Arema FC Mario Gomez tidak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan.
“Ya mereka ikut seleksi. Tapi rasanya baru bisa dilihat pekan depan apakah mereka bisa bersama kami atau tidak,” kata Gomez, Jumat (21/2/2020).
Selain, itu dua superstar milik Persija Jakarta, yakni Heri Susanto dan Feby Eka Putra kabarnya dalam target manajemen Singo Edan.
Charis Yulianto sebagai asisten pelatih mengungkapkan alasan mendtaangkan dua pemain milik Persija Jakarta.
Menurutnya baik Heri Susanto maupun Feby Eka dinilai cocok dengan kriteria pemain yang diinginkan pelatih Mario Gomez.
“Kami masih kekurangan pemain di posisi sayap, butuh pemain yang kuat dalam penguasaan bola, punya kecepatan, kuat dalam menyerang maupun bertahan," ujar Charis seperti yang dilansir dari Wearemania.
"Saya melihat kedua pemain ini ada potensi untuk bisa bergabung dengan Arema,” pungkasnya.
Kondisi ini bisa menjadi bumerang bagi Arema FC.
Baca: Tak Masuk Skema Mario Gomez, Bek Sayap Arema FC Alfin Tuasalamony Dikabarkan Dipinjam Madura United
Baca: Kedatangan Tiga Pemain Berlabel Timnas, Bhayangkara FC Lebih Solid Jelang Liga 1 2020
Sejumlah tim yang telah melakukan rangkaian persiapan tim lebih memilih untuk mengoptimalkan pemain yang dimiliki.
Hal ini tentu menjadi tanda tanya bagi kubu Arema FC dan Mario Gomez yang sempat menegaskan bahwa perekrutan pemain berdasar pada rekomendasi sag pelatih.
Hal itu bahkan disampaikan oleh General Manager Arema FC, yakni Ruddy Widodo beberapa waktu yang lalu.
"Musim ini hampir semua pemain lokal yang direkomendasikan oleh tim pelatih sudah berhasil kami dapatkan," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, Minggu (26/1/2020) seperti yang dilansir dari Tribun Madura.
Arema FC yang kembali melakukan perombakan skuat dan melakukan pembelian pemain bisa jadi menjadi transfer panik jelang bergulirnya kompetisi Liga 1.
Sepanjang musim ini tentu menjadi pertanyaan bagi Aremania, terkait perubahan kebijakan proses transfer manajemen.
Perlu diingat, dalam beberapa musim terakhir, SIngo Edan merupakan klub yang selalu mendaratkan pemain bintang.
Kebijakan tersebut kini berubah sejak kedatangan Mario Gomez, yakni pembelian pemain dengan kapasitasnya belum sebanding dengan amunisi di beberapa musim kebelakang.
Tentu akan dilihat bagaimana perkembangan Arema FC di kompetisi sesungguhnya, untuk membuktikan bahwa pembelian pemain anyar bukanlah menjadi transfer panik dari Singo Edan.
(Tribunnews.com/Giri)