Namun, permintaan itu ditentang oleh ibunya yang khawatir dengan kondisi Evan Dimas.
Berkat kerja keras dan perjuangan Evan Dimas, hati sang ibu kemudian luluh dan mengizinkan masuk ke sekolah sepak bola.
Evan Dias mendaftar di Sekolah Sepakbola (SSB) Sakti di Kompleks TNI AL, Surabaya, sembari menjalankan tugasnya sebagai pelajar di SDN Made I.
Kurang lebih tiga tahun belajar di SSB Sakti Bogowonto, Evan minta pindah ke SSB Mitra Surabaya, dengan konsekuensi jarak yang cukup jauh dari rumah.
Dari sinilah Evan Dimas makin mantap terjun sebagai pemain sepak bola.
Prestasi Evan Dimas mulai terlihat, terbukti dengan sejumlah kompetisi tingkat antar kabupaten hingga kota se- Jawa Timur pernah diikutinya.
Bahkan Evan Dimas mewakili provinsi Jatim dalam kompetisi yang digelar sejumlah kota di luar Jawa.
Prestasi lainnya terus diukir, Evan juga tercatat pernah menjuarai sepakbola remaja tingkat provinsi se Jatim, dengan mendapat juara pertama.
Tahun 2010, Evan Dimas itu dinyatakan lolos seleksi PON tahun 2010.
Kemudian tahun 2012, ia mengikuti PON di Palembang.
Ia juga lolos tim U-19 yang diberangkatkan ke Spanyol untuk seleksi di Barcelona dan Hongkong.
Saat tanding di Hongkong, tim yang dikawal Evan juga menang dengan predikat juara satu.
Pada tahun 2013, Evan kembali dinyatakan lolos seleksi dan masuk ke AFF untuk Tim Nasional Garuda. Arek Surabaya yang lahir dan besar di kampung pinggiran Kota Surabaya itu pun masuk TC dan mendapat pelatihan nonstop di Yogyakarta.
Evan didapuk menjadi kapten timnas U-19. Ia menjadi pencetak gol terbanyak dan berhasil mengantarkan timnas juara Piala AFF pertama kalinya.