TRIBUNNEWS.COM - Bursa transfer pemain sepak bola selalu menjadi salah satu hal yang menarik untuk diikuti perkembangannya.
Tak terkecuali aktivitas jendela transfer yang melibatkan tim-tim kasta tertinggi sepak bola Indonesia jelang menatap bergulirnya Liga 1 2020.
Berbagai manuver dilakukan oleh para kontestan demi misi besar menorehkan prestasi terbaik di kancah Liga 1 musim depan.
Baca: Tim Promosi Ikut Ramaikan Bursa Transfer Liga 1 2020: Diwarnai Aksi Saling Tikung
Baca: Membedah Kekuatan Lini Tengah Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Persebaya Surabaya di Liga 1 2020
Bongkar pasang skuat seakan-akan menjadi hal lumrah dilakukan oleh tim-tim sepak bola tanah air di jendela bursa transfer pemain.
Beberapa klub seperti Persija Jakarta, Bhayangkara FC, Persebaya Surabaya, Bali United, dan Arema FC menjadi deretan tim yang terlihat paling aktif pergerakannya di bursa transfer pemain kali ini.
Agresifitas Manajemen Persija Datangkan Pemain Jempolan
Kita ambil contoh, Persija Jakarta yang berhasil mendatangkan deretan pemain bintang mulai dari Evan Dimas Darmono, Osvaldo Haay, Otavio Dutra, hingga Marc Klok.
Belum lagi kehadiran Marco Motta yang berlabel jebolan Liga Italia, ia menjadi tambahan berharga tim Macan Kemayoran di slot legiun asing.
Kehadiran Marco Motta diprediksi semakin membuat lini pertahanan Persija Jakarta semakin solid musim depan.
Pemain asal Italia tersebut direkrut untuk menjadi suksesor Ismed Sofyan sekaligus membuat sektor bek Persija makin kokoh.
Selain berhasil mendatangkan Marco Motta, keberhasilan Otavio Dutra semakin menambah aura bintang di lini belakang tim Macan Kemayoran.
Kehadiran Otavio Dutra semakin menambah kedalaman skuat yang dimiliki oleh Persija Jakarta utamanya sektor lini pertahanan.
Hal ini dikarenakan kini tim Macan Kemayoran memiliki bek-bek penuh kualitas seperti Maman Abdurahman dan Ryuji Utomo.
Selain Marco Motta dan Otavio Dutra, manajemen Persija juga berhasil merekrut bek berlabel Timnas yakni Alfath Fathier di bursa transfer pemain kali ini.
Alfath Fathier didatangkan dari Madura United, ia menjadi pemain serba bisa yang bisa bermain sebagai bek tengah maupun sayap.
Berpindah ke lini tengah, sektor ini menjadi salah satu titik konsentrasi tim Macan Kemayoran dalam membangun skuatnya musim depan.
Nama-nama pemain jempolan seperti Evan Dimas Darmono, Osvaldo Haay, dan Marc Klok menjadi wajah-wajah baru yang akan menghiasi lini tengah Persija Jakarta.
Baca: Evan Dimas Dapat Pesan dari sang Ibu Jelang Persebaya Vs Persija di Final Piala Gubernur Jatim 2020
Kedatangan Evan Dimas ke tim Macan Kemayoran tentu menambah kualitas dan kedalaman skuat yang dimiliki Persija saat ini.
Kedatangan Evan Dimas juga akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Persija yang secara tidak langsung akan terbangun koneksi utamanya antar pemain timnas.
Evan Dimas sendiri merupakan pemain yang tidak hanya menempati satu posisi saja, ia merupakan tipe pemain yang serba bisa.
Ia memiliki posisi utama sebagai gelandang utama yang bertugas menjaga keseimbangan tim dan penghubung antar lini dalam sebuah tim.
Posisinya yang sangat sentral tersebut membuat dirinya selalu menjadi sosok yang tidak tergantikan di kesebelasan yang ia bela.
Selain andal dalam mengatur keseimbangan, Evan Dimas juga mampu menempati posisi gelandang bertahan maupun gelandang serang.
Visi bermain luar biasa yang dimiliki oleh Evan Dimas diyakini akan semakin terasah di klub Macan Kemayoran.
Baca: Dapat Kesempatan Bermain di Persija, Osvaldo Haay: Debut yang Kurang Bagus
Begitu pula kehadiran Marc Klok yang secara tidak langsung akan membuat persaingan ketat untuk memperebutkan satu tempat di skuat utama Persija Jakarta.
Rohit Chand dan Sandi Sute menjadi dua nama yang diprediksi akan bersaing ketat dengan Marc Klok.
Selama berkostum tim Juku Eja, Marc Klok memang lebih banyak menempati posisi gelandang jangkar maupun penyeimbang permainan.
Ketiga gelandang jangkar tersebut tentu akan bergantian menjalankan perannya sebagai penghubung antar lini sekaligus pemotong serangan lawan yang menjadi tugas utamanya.
Belum lagi, kedatangan Osvaldo Haay semakin membuat sisi sayap tim Macan Kemayoran terlihat semakin menakutkan.
Kualitas para gelandang Persija ini menunjukkan betapa seriusnya tim Macan Kemayoran menatap kompetisi musim depan.
Selain itu, kedalaman skuat yang dimiliki oleh tim asuhan Sergio Farias juga terlihat sangat mumpuni.
Sektor lini tengah masih memiliki nama-nama pemain seperti Ramdani Lestaluhu, Herry Susanto, Tony Sucipto, hingga Feby Eka Saputra.
Sementara untuk posisi penyerang, Persija Jakarta berhasil mendatangkan pemain muda bernama Rafli Mursalim.
Gebrakan Bhayangkara FC, Kini Miliki Skuat Mewah Beraroma Juara
Bhayangkara FC menjadi salah satu tim yang paling agresif pergerakannya di bursa transfer pemain kali ini.
Tim berjuluk The Guardian tersebut tak segan untuk merekrut para pemain kelas wahid demi memperkuat tim jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 2020.
Total sepuluh pemain baru yang berpengalaman nan berkualitas telah berhasil didatangkan oleh The Guardian.
Ezechiel N'Douassel, Renan Silva, Won Jae Lee, dan Herve Guy menjadi nama-nama pemain baru asing yang berhasil direkrut manajemen Bhayangkara FC.
Khusus bergabungnya Ezechiel N'Douassel dan Renan Silva menjadi salah satu transfer kejutan bagi publik pecinta sepak bola Indonesia.
Bagaimana tidak, keduanya sebenarnya menjadi pemain yang sangat krusial perannya bersama timnya masing-masing pada musim lalu.
Ezechiel sendiri menjadi salah satu momber mematikan di Liga 1 dimana ia menjadi juru gedor utama tim Maung Bandung.
Ezechiel mampu tampil sebanyak 26 kali sepanjang musim lalu.
Torehan 15 gol dan 6 assist menjadi bukti performa gemilang Ezechiel bersama Pangeran Biru.
Sementara itu, peran tak kalah krusial juga dilakoni oleh Renan Silva selama merumput bersama Borneo FC.
Dibawah tangan dingin Robert Rene Alberts, kualitas dan visi bermain Renan Silva mampu terasah dengan luar biasa sehingga ia sampai dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga 1 musim lalu.
Baca: Kedatangan Tiga Pemain Berlabel Timnas, Bhayangkara FC Lebih Solid Jelang Liga 1 2020
Baca: Bhayangkara FC Bertandang Ke Persiraja Banda Aceh di Laga Perdana Liga 1 2020
Catatan 30 penampilan menjadi bukti betapa krusialnya peran Renan Silva bersama tim Pesut Etam musim lalu.
Torehan 12 gol dan 8 assist menjadi bukti nyata jika ia telah menemukan performa terbaiknya.
Kehadiran keduanya di slot pemain asing tentu sangat diharapkan oleh Paul Munster bisa memberikan efek instan di skuat Bhayangkara FC.
Selain berisikan skuat mumpuni yang memiliki aroma juara, Bhayangkara FC juga memiliki deretan pemain yang berlabel Timnas Indonesia.
Sektor bek dan gelandang menjadi dua posisi dalam tim Bhayangkara FC yang dihuni para pemain top berlabel timnas.
Misal, di sektor bek ada nama Achmad Jufriyanto dan Ruben Sanadi yang menjadi pemain baru Bhayangkara FC.
Nama Ruben Sanadi tentu sudah tidak asing bagi para pecinta sepak bola nasional.
Fullback kiri yang sempat memegang ban kapten Persebaya Surabaya tersebut akan menambah kualitas Bhayangkara di posisi sayap.
Bergeser ke sektor lini tengah dimana ada beberapa pemain top berlabel Timnas Indonesia juga berhasil didatangkan Bhayangkara FC.
Salah satunya sektor sayap Bhayangkara FC terlihat sangat menakutkan musim depan.
Kombinasi Saddil Ramdani dan Andik Vermansyah digadang-gadang menjadi duet cukup mengerikan bagi para bek lawan nantinya.
Determinasi permainan dan kecepatan menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari kualitas kedua pemain tersebut.
Koneksi yang telah dibangun keduanya semasa berseragam Timnas Indonesia juga dapat menjadi kualitas tambahan akan kehadiran Saddil Ramdani dan Andik Vermansyah.
Menarik untuk melihat bagaimana filosopi taktik permainan yang akan diusung oleh Paul Munster dalam menyatukan skuat mewah beraroma juara dan berlabel timnas yang kini ia miliki.
Singo Edan Lakukan Perombakan Skuat
Sementara itu, Arema FC menjadi salah tim yang memutuskan untuk melakukan perombakan skuat besar-besaran baik jajaran kepelatihan maupun pemain.
Arema FC musim ini resmi menunjuk Mario Gomez sebagai pelatih anyarnya.
Tim yang berjuluk Singo Edan itu menunjuk pelatih asal Argentina bukannya tanpa alasan.
Pelatih yang akrab disapa Abah Gomez tersebut memiliki rekam jejak yang bagus dalam mengorbitkan pemain muda.
Persib Bandung dan Borneo FC menjadi dua tim Indonesia yang pernah merasakan tangan dingin Mario Gomez.
Kala membesut Pangeran Biru, Mario Gomez berhasil mengembangkan potensi potensi pemain muda seperti Ghozali Siregar, Febri Hariyadi hingga Gian Zola kala itu.
Hal yang sama dilakukan pelatih asal Argetina itu kala menukangi Borneo FC.
Nama-nama pemain muda seperti Gianluca Pandeynuwu, M. Sihran, dan Ulul Azmi menjadi deretan calon bintang masa depan Borneo FC.
Kedatangan pelatih baru ternyata tidak membuat sejumlah pemain Arema FC bertahan di publik Kanjuruhan.
Baca: Evaluasi Permainan Khas Ala Malangan Milik Arema FC Masih Memiliki Celah: Keras Namun Tidak Kasar
Baca: Update Bursa Transfer Arema FC Jelang Liga 1 2020: Satu Pemain Akan Hengkang, 2 Orang Datang
Hamka Hamzah, Makan Konate, Sylavo Comvalius, Arthur Cunha, Rikcy Kayame, Sunarto, hingga Rivaldi Bawou menjadi pemain yang keluar dari skuat tim Singo Edan.
Untuk menggantikan para pemain yang keluar tersebut, manajemen Singo Edan bergerak cepat mendatangkan para pemain baru yang memiliki kualitas dan mumpuni.
Di posisi kiper, tim Singo Edan berhasil mendatangkan penjaga gawang eks Persikabo, Teguh Amiruddin.
Sektor lini pertahanan dipastikan akan ada banyak wajah baru yang menghiasi skuat Arema FC.
Bagaimana tidak, enam pemain baru berhasil direkrut manajemen Singo Edan.
Keenam pemain tersebut antara lain Matias Malvino, Bagas Adi, Nurdiansyah, ganjar Mukti, Taufik Hidayat, dan Syaiful Indra.
Beralih ke lini tengah, nama Oh Inkyun Oh menjadi nama kejutan yang berhasil direkrut Mario Gomez.
Dave Mustaine dan Kushedya Hariyudo menjadi duo nama baru Arema FC yang didatangkan dari PSS Sleman.
Sementara itu, sektor penyerangan ada dua nama pemain baru yang berlabel legiun asing.
Kedua pemain asing baru tersebut yakni Jonathan Bauman dan Elias Alderete.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)