TRIBUNNEWS.COM - Pelatih AS Roma, Paulo Fonseca enggan bermain bertahan meskipun sudah unggul di agregat saat melawan Gent, Juma (28/2/2020) dini hari nanti.
AS Roma akan menjalani laga tandang melawan Gent dalam leg kedua babak 32 besar Liga Europa di Ghelamco Arena.
AS Roma akan datang dengan keuntungan jumalah agregat setelah pada leg pertama mampu memenangkan pertandingan dengan kor 1-0 saat bermain di Olimpico Stadium, markas mereka.
Baca: Prediksi Line-up Inter vs Ludogorets Liga Europa, Conte Tetap akan Bermain Serius
Baca: Pemain Muda Arsenal yang Masih Berusia 18 Tahun Jadi Raja Assist di Ajang Liga Europa
Saat itu gol tunggal Roma dicetak pemain anyarnya, Carles Perez di menit 13.
Dengan kemenangan ini Roma hanya perlu bermain imbang saat melawan Gent di leg kedua.
Namun sang pelatih enggan melakukannya dan tetap akan bermain menyerang.
Dirinya memberi contoh saat timnya melibas Lecce dengan skor 4-0 di Liga Italia pada pertandingan sebelumnya.
"Kami akan bermain dengan ambisi, berpikir bahwa kami masih berada di posisi imbang 0-0-, kami harus menunjukkan keberanian yang sama seperti laga sebelumnya saat kami mengalahkan Lecce 4-0," terang Fonseca dilansir Football Italia.
Karena baginya Gent sendiri masih berbahaya dengan belum terkalahkan di kandang musim ini.
"Jangan pula lupakan bahwa Gent juga masih belum terkalahkan di kandang musim ini, mereka selalu mencetak gol di setiap laga dan di laga nanti masih bisa mereka melakukannya."
"Kami tidak bisa banya membantu namun pertandingan nanti sangatlah penting," ungkap Fonseca.
Baca: Jadwal Bola Akhir Pekan Ini, El Clasico Real Madrid vs Barcelona dan Juventus vs Inter Milan
Baca: Hasil Babak 16 Besar Liga Champions, Real Madrid, Liverpool & Chelsea Tumbang, Barcelona Imbang
Fonseca menjelaskna timnya tidak akan bermain bertahan, karena baginya pertahanan terbaik adalah menyerang.
"Jika kami fokus pada pertahanan, maka itu adalah cara yang salah."
"Kami ingin bermain seperti yang biasa kami lakukan dan mencetak banyak gol meskipun ini merupakan laga penting, karena performa terbaik dari bertahan adalah menyerang," jelas pelatih berusia 46 tahun tersebut.
Dirinya menganggap Liga Europa tidak bisa dianggap remeh dan tidak boleh kehilangan fokus karena sudah memasuki babak eliminasi.
"Ini adalah fase eliminasi Liga Europa, jadi ini jika diandaikan adalah lari sprint bukan marathon karena dtentukan hanya dalam dua laga."
"Satu tim akan lolos, satunya akan keluar, itulah mengapa saya menikmati pertandingan yang terbuka dari Liga Europa ini," ungkap mantan pelatih Braga itu.
Sementara pelatih Gent, Jess Thorup masih menyesalkan kekalahan di leg pertama dan berniat membalas di leg kedua nanti.
"Jika seseorang menanyakan pada saya beberapa bulan lalu tentang kami akan melawan Roma, saya akan mengatakannya itu akan sangat sulit."
"Setelah laga pekan kemarin kami merassa kecewa, kami bermain bagus dan sangat disayangkan kami tidak mencetak gol," ungkapnya.
Baca: Komentar Gabriel Jesus & De Bruyne, Pahlawan Kemenangan Manchester City Tenggalamkan Real Madrid
Baca: Casemiro Sesumbar hingga Kekesalan Zinedine Zidane Warnai Kekalahan Real Madrid atas Manchester City
Dirinya berniat untuk bisa membalaskan kekalahan dan berambisi memenangkan pertandingan leg kedua.
"Kami sangat berambisi dan ekspektasi kami jelas untuk bisa mendapatkan beberapa kesempatan nantinya," tegas Thorup.
Dirinya pun menegaskan tak akan berhenti berjuang sekalipun AS Roma bisa menambah keunggulan.
Thorup juga nemegaskan igin menaikkan level timnya yang ia anggap sudah menjadi yang terbaik di Belgia.
"Ini akan menjadi sulit dan kami harus mencetak gol, jika Roma mencetak tiga, kami harus lebih dari itu, itulah mental yang kami miliki saat ini."
"Kami adalah yang terbaik di Belgia, kami akan bermain di seluruh Belgia dan ingin menunjukkan kami akan naik di level yang berbeda," tegas sang pelatih.
Sedangkan mengenai taktik timnya, Thorup masih belum ingin membeberkan rencananya untuk melawan Roma.
"ini tidak benar jika berbicara taktik sekarang, kami harus mencetak gol, meskipun itu kami harus mencetak di menit 80 kami bisa mencetak gol kedua di sisa waktu yang ada."
"Kami hanya perlu mencetak satu gol dan kami tidak bisa menekan keadaan, berbicara soal situasi, Roma memiliki tim yang luar bias dan anda harus bisa lebih pintar," terang pelatih berusia 50 tahun tersebut.
Gent sendiri sebenarnya memiliki modal bagus, dari lima laga terakhirnya, tim Belgia tersebut hanya kalah sekali saat melawan Roma.
Sementara Roma masih baru kembali ke performa terbaiknya setelah dari lima laga menelan tiga kekalahan beruntun dan dua kemenangan terakhi melawan gent dan Lecce.
Prediksi line-up Gent vs AS Roma
Gent
Kaminski, Castro Montes, Plastun, Ngadeu, Mohammadi; Odjidja-Ofoe, Owusu, Kums; Bezus; David, Depoitre
Roma
Paul Lopez; Spinazzola, Mancini, Smalling, Kolarov; Cristante, Veretout; Perez, Mkhitaryan, Kluivert; Dzeko
(Tribunnews/Haikal)