Laporan Reporter WARTAKOYALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta United FC, juara bertahan liga 3 wilayah DKI Jakarta berambisi untuk membangkitkan rivalitas dengan klub legendaris, Persija Jakarta.
Bahkan untuk memulai rivalitasnya, klub yang dikenal dengan nama JUFC ini sudah menunjuk Iwan Setiawan sebagai pelatih kepala untuk membawa JUFC lolos ke liga 2 sebagai langkah awal menuju liga 1 nantinya.
CEO JUFC, Aji Bintara pun secara terang-terangan memaparkan rencana ke depan timnya terkait persaingan dengan Persija Jakarta.
"Sebagai klub baru dan modern, JUFC menghormati Persija Jakarta sebagai salah satu klub pendiri PSSI, dan fans Persija, The Jak mania. Namun kami siap jika nanti dalam tiga hingga lima tahun kedepan kami bisa berkompetisi di kasta yang sama dengan Persija. Visi klub ini adalah bersaing di level kompetisi tertinggi Liga 1 Indonesia dan bisa bersaing di Asia kedepan," buka Aji Bintara kepada Warta Kota, Sabtu, (29/2/2020).
Ia menjelaskan bahwa rasa optimismenya muncul setelah JUFC melakukan persiapan dari hal dasar tim termasuk DNA tim yang berbasiskan prinsip sepakbola modern.
Menurutnya, JUFC memiliki struktur klub yang sudah terstandar eropa. Tak hanya itu, metode manajerial kepelatihannya juga punya standar eropa.
"Aspek pengelolaan klub sangat transparan, terutama dari segi keuangan dan kinerja. Karena Kompetensi dan Kualitas Manajemen klub sangat menentukan keberhasilan klub kedepan," imbuhnya.
Sedangkan untuk mencapai prestasi, JUFC sangat serius membangun ulang skuad, dimana pihaknya berfokus pada peningkatan kualitas skuad, tim kepelatihan, dan manajemen sepakbola.
Ia percaya bahwa dengan usaha yang tengah dilakukan oleh pihaknya, maka prestasi demi prestasi hanya bicara soal waktu.
"Ketika tim kami mulai konsisten meraih prestasi dari waktu ke waktu, dukungan dari kalangan masyarakat (yang menjadi supporter/fans kami) akan menjadi lebih luas. Kami yakin langkah demi langkah kami akan mencapai prestasi tertinggi di kasta liga yang kami ikuti setiap musimnya," tambahnya.
Tak hanya itu, untuk memulai rivaliras, JUFC juga memikirkan kekuatan pemain ke dua belas yaitu suporter.
Aji mengatakan bahwa terkait suporter, saat ini Jakarta United FC, sudah menjadi brand tersendiri. Dan JUFC sdh menjadi Top of Mind insan sepakbola DKI Jakarta dibawah Persija.
Di kancah nasional, JUFC juga sudah dikenal publik sebagai klub modern yang memiliki DNA sendiri.