News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

PS Tira Persikabo Vs Arema FC: Tanpa Bauman, Mario Gomez Dibayangi Tren Jelek Singo Edan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Skuat Arema FC merayakan gol yang dicetak ke gawang Kalteng Putra FC dalam laga semifinal leg pertama Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (2/4/2019) malam. Arema FC mengalahkan tamunya dengan skor 3-0. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Pelatih Arema FC, Mario Gomez tegaskan timnya akan bermain all out di laga tandang perdana kontra tuan rumah PS Tira Persikabo, Senin (2/3/2020), di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Mantan pelatih Persib Bandung itu menginstruksikan agar punggawanya menampilkan permainan terbaiknya dan mengincar poin kala bertandang ke Bumi Tegar Beriman.

"Kami tahu ini pertandingan yang penting, terutama untuk PS Tira Persikabo. Tentu kami juga akan bermain dengan baik, berusaha menang dan terpenting meraih poin di pertandingan esok hari," ujarnya.

Mario Gomez membeberkan bahwa di setiap pertandingan, anak asuhnya ditanamkan mindset untuk meraih angka penuh.

Baca: Lima Hal Menarik dari Arema FC Musim 2020: Terisa Dua Pemain dari Skuad Juara

Baca: Daftar 31 Pemain PSIS Semarang dan Jadwal Laga Skuat Mahesa Jenar di Putaran Pertama Liga 1 2020

Baca: Kondisi Persija: Liga Belum Mulai, Skuat Macan Kemayoran Kelelahan?

"Bagi saya targetnya ialah selalu meraih kemenangan setiap pertandingan," jelasnya.

"Karena penting bagi kami untuk memulai kompetisi dengan sangat baik karena ini seperti tim yang baru dengan pemain-pemain yang baru dan kami harus percaya diri," sambungnya.

Hanya, tekad Mario Gomez untuk menang di Bogor tak akan mudah. Sejumlah permasalahan membayangi skuat Singo Edan di laga perdana itu.

Satu di antaranya adalah tak bisa bermainnya striker anyarnya yaitu Jonatan Bauman yang tidak dapat tampil lantaran kondisinya yang belum fit.

"Bauman tidak bisa bermain karena menderita cedera. Hanya dia (yang tidak bisa bermain). Mungkin dia baru bisa bermain di pertandingan selanjutnya," paparnya.

Selain itu, Arema FC juga ada dalam tren negatif  berupa catatan tak pernah menang dalam dua laga terakhir melawan PS Tira Persikabo dalam dua laga terakhir.

Musim lalu, PS Tira Persikabo berhasil menang 1-2 atas Arema FC di Malang pada putaran pertama dan bermain imbang 1-1 saat bermain di Bogor.

Baca: Lima Hal Menarik dari Arema FC Musim 2020: Terisa Dua Pemain dari Skuad Juara

Baca: Daftar 31 Pemain PSIS Semarang dan Jadwal Laga Skuat Mahesa Jenar di Putaran Pertama Liga 1 2020

Baca: Kondisi Persija: Liga Belum Mulai, Skuat Macan Kemayoran Kelelahan?

Lima Fakta Unik

Terlepas dari permasalahan itu, Arema FC tetaplah tim kuat dengan materi skuat yang lumayan komplet. Laga PS Tira Persikabo melawan Arema FC dipastikan menyuguhkan laga seru.

Soal skuat Arema musim ini, berikut lima fakta unik tim berjuluk Singo Edan jelang bergulirnya Liga 1 2020:

1. Pertama kali dinakhodai pelatih dari Argentina

Mario Gomez adalah pelatih asal Argentina sekaligus pelatih asal Amerika Latin pertama yang pernah duduk di kursi kepelatihan Arema FC.

Sejak awal 2000an Arema FC banyak berkiblat ke pelatih-pelatih Eropa seperti Miroslav Janu (Ceko), Robert Albert (Belanda) dan Henk Wullems (Belanda).

Dalam satu dekade terakhir, Arema FC banyak berkiblat ke pelatih Balkan yang mengusung filosofi sepak bola Eropa Timur seperti Dejan Antonic (Serbia), Milomir Seslija(Bosnia), dan Milan Petrovic (Slovenia).

Sejumlah pelatih lokal ternama juga pernah mampir di tim berjuluk Singo Edan tersebut.

Sebut saja nama Daniel Roekito, Benny Dollo, Bambang Nurdiansyah, Rahmad Darmawan, dan Aji Santoso.

Ruddy Widodo pun mengakui musim ini Arema mencoba mencari suasana baru dengan merekrut pelatih non Eropa.

Kemudian pilihan tesebut jatuh kepada sosok Mario Gomez. Manajemen yakin mantan pelatih Persib Bandung tersebut tidak hanya memberikan warna baru pada permainan tim.

Namun, ia diyakini juga bakal menghidupkan kembali filosofi sepak bola Arema FC.

Baca: Lima Hal Menarik dari Arema FC Musim 2020: Terisa Dua Pemain dari Skuad Juara

Baca: Daftar 31 Pemain PSIS Semarang dan Jadwal Laga Skuat Mahesa Jenar di Putaran Pertama Liga 1 2020

Baca: Kondisi Persija: Liga Belum Mulai, Skuat Macan Kemayoran Kelelahan?

2. Kapten Pengganti Hamka Hamzah

Kepergian Hamka Hamzah dan Arthur Cunha membuat Arema FC harus memilih kapten baru.

Setelah sempat muncul kandidat-kandidat dan spekulasi, akhirnya tim pelatih menunjuk tiga pemain senior untuk mengemban ban kapten.

Tiga pemain tersebut adalah Hendro Siswanto, Dendi Santoso dan Johan Alfarizi. Ketiganya dipilih karena menjadi sosok paling senior di kubu Singo Edan. 

Mereka dinilai memiliki pengalaman dan juga kematangan yang lebih dari para pilar tim lain lain yang didominasi pemain muda.

3. Terisa Dua pemain dari Skuad Juara Musim 2010

Musim ini Arema FC memperingati satu dekade gelar juara Liga Indonesia yang mereka raih pada tahun 2010.

Kala itu Arema menjadi tim medioker karena dihuni pemain-pemain kelas dua yang kurang begitu meyakinkan.

Namun, berkat tangan dingin Robert Rene Alberts dan juga kerja keras seluruh penggawa, Singo Edan sukses membawa kejutan dengan keluar sebagai juara.

Kini, dari 28 nama pemain yang membawa Singo Edan ke puncak kejayaan, hanya dua nama saja yang tetap bertahan di Arema: Johan Alfarizi dan Dendi Santoso.

Alfarizi dan Dendi adalah produk akademi Arema. Mereka tercatat masuk pada tahun 2008 dan bertahan hingga saat ini. Keduanya pun menjadi saksi hidup bagaimana Arema berpesta di puncak kejayaan.

4. Tetap ada Pemain dari Papua

Masuknya Mariando Uropmabin menjaga tradisi Arema FC untuk menyediakan slot khusus pemain asal Papua.

Tradisi tersebut sudah berjalan sejak Arema berdiri pada tahun 1987 silam.

Menoleh kebelakang ada peran tokoh Papua dalam sejarah berdirinya Arema, yakni Brigjen (purn) Acub Zaenal dan Brigjen (purn) Sugiyono.

Acub Zaenal pernah menjabat sebagai Gubernur Papua pada 1973-75 sedangkan Sugiyono pernah menjabat wakil Gubernur Papua pada 1983-1987.

Kehadiran Acub yang gemar dengan sepakbola membuat Arema mudah mendapatkan akses untuk merekrut pemain Papua berkualitas.

Lama-kelamanaan setiap tahun selalu ada putra terbaik Bumi Cendrawasih yang bermain untuk Singo Edan.

Akhirnya, kebiasaan tersebut menjadi sebuah tradisi yang tidak bisa dihilangkan di Arema.

Adapun pemain terbaik yang pernah membela Arema seperti Mecky Tata, Elly Rumbiak, Chares IS Horik, Silas Ohe, Marthen Tao, Erol FX Iba, Alex Pulalo, Ortizan Solossa, Elie Aiboy dan Engelberd Sani. Sebelum Mariando ada Ricky Kayame dan Zidane Pulanda menjadi pemain Papua terkhir yang membela Arema.

Baca: Lima Hal Menarik dari Arema FC Musim 2020: Terisa Dua Pemain dari Skuad Juara

Baca: Daftar 31 Pemain PSIS Semarang dan Jadwal Laga Skuat Mahesa Jenar di Putaran Pertama Liga 1 2020

Baca: Kondisi Persija: Liga Belum Mulai, Skuat Macan Kemayoran Kelelahan?

5. Hanya Satu Pemain yang Berumur di Atas 35 Tahun

Musim ini, Arema FC didominasi pemain-pemain muda dengan rata-rata usia 24 tahun.

Jika diperinci, Arema memiliki tiga pemain berusia 20 tahun, 23 pemain di bawah usia 30 tahun, dan satu pemain di atas 30 tahun.

Titan Agung menjadi pemain termuda di usia 18 tahun.

Sementara, pemain tertua Arema FC adalah Oh In-kyun. Pemain asal Korea Selatan tersebut menjadi satu-satunya pemain Arema yang berusia di atas 30 tahun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini