News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Presiden Inter Milan Steven Zhang 'Cuci Tangan' Seusai Beri Kritik Pada Petinggi Liga Italia

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Inter Milan Steven Zhang 'Cuci Tangan' Seusai Beri Kritik Pada Petinggi Liga Italia

TRIBUNNEWS.COM - Steven Zhang seolah lakukan tindakan 'cuci tangan ' setelah berikan kritik keras terhadap Presiden Liga Italia Serie A, Paolo Dai Pino.

Presiden Inter Milan itu sebelumnya memberikan pernyataan pedas terkait perubahan jadwal laga juventus vs Inter Milan dalam lanjutan Liga Italia pekan ke-27.

Kabarnya pertandingan yang bertajuk Deby d'italia itu akan berlangsung pada akhir bulan Mei, mendekati kompetisi Liga Italia akan berakhir.

Baca: Juventus vs AC Milan: Juventus Bakalan Tidak Diperkuat Cristiano Ronaldo

Baca: Update Kasus Virus Corona di China, Angka Pasien Sembuh Berangsur Naik, Ahli Medis Berikan Saran

Perubahan jadwal pertandingan Juventus vs Inter Milan bukannya tanpa alasan.

Pasalnya di Negri Pizza kini tenfgah terpapar virus mematikan yang bersumber dari Wuhan, China, yakni Corona.

Seakan ingin menebus kesalahannya telah memberikan kritik pedas nan keras pada Presiden Liga Italia, Steven Zhang melakukan donasi terhadap Departemen Riset Biomedis di Rumah Sakit Sacco di Milan untuk membantu memerangi wabah Coronavirus.

Tak tanggng-tanggung, Steven Zhang menyumbangkan 100.00 Euro atau setara 1,6 miliar untuk menemukan formula bagi pencegahan penyebaran virus Corona.

Steven Zhang menyambut sapaan fans Inter Milan (zimbio.com)

Secara terang-terangan, presiden Inter Milan tersebut memberikan donasi atas ikatan kuat yang dimiliki timnya dengan kota Milan.

"Inter memiliki ikatan yang tak terpisahkan dengan kota Milan dan bangga dengan dedikasi yang dengannya semua staf Rumah Sakit Sacco menghadapi situasi yang luar biasa," kata Presiden Steven Zhang seperti yang dilansir dari Football Italia.

"Sejak awal darurat Coronavirus, kami telah mengikuti dengan perhatian khusus dan memahami evolusi situasi, baik sebagai Klub maupun sebagai pemegang saham, menekankan di semua lokasi karena satu-satunya prioritas adalah kesehatan dan keselamatan masyarakat,"

Baca: Juventus vs AC Milan: Juventus Bakalan Tidak Diperkuat Cristiano Ronaldo

Baca: Update Kasus Virus Corona di China, Angka Pasien Sembuh Berangsur Naik, Ahli Medis Berikan Saran

Inter Milan - Romelu Lukaku (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Alasan tersebut yang membuat Inter Milan memberikan dukungan kepada Rumah Sakit Sacco.

"Karena alasan inilah bahwa FC Internazionale Milano merasakan tugas untuk mendukung Rumah Sakit Sacco, "pungkas Presiden Klub Steven Zhang."

Dilansir dari Soccer.Realgm, sebelumnya Steven Zhang secara terang terangan menyebut nama Paolo Dai Pino sebagai badut.

"Bermain-main di kalender dan selalu menempatkan kesehatan masyarakat sebagai pertimbangan sekunder,"

"Kamu mungkin badut terbesar dan paling gelap yang pernah aku lihat.

"24 jam? 48 jam? 7 hari? Lalu apa lagi? Apa langkah Anda selanjutnya?

"Dan sekarang Anda berbicara tentang sportif dan persaingan yang sehat?

"Bagaimana kalau kami tidak melindungi para pemain dan pelatih kami dan meminta mereka bermain untuk Anda 24/7, tanpa henti?"

"Ya, saya berbicara kepada Anda. Presiden Lega kami Paolo Dal Pino! Tidak tahu malu,"

Saatnya untuk berdiri dan mengambil tanggung jawab Anda! Inilah yang kami lakukan pada tahun 2020!"

"Semua orang di seluruh dunia, tidak masalah jika Anda adalah penggemar Inter atau penggemar Juve atau tidak ada penggemar sama sekali,"

Harap aman! Ini adalah hal yang paling penting bagi Anda, keluarga Anda dan masyarakat kita," pungkasnya.

Dilansir dari worldmeters.info, Italia menjadi negara tertinggi di Eropa dan tertinggi ketiga di Dunia dengan kasus terbanyak penderita Corona.

Total kini ada 3.089 kasus dengan tingkat kematian hingga 107 jiwa.

Sementara hingga kini kasus corona di seluruh dunia mencapai 95.484 dengan tingkat kematian hingga 3.286 jiwa.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini