Bojan Hodak sangat menyesalkan sikap para pemainnya ketika diberikan masukan hanya mengangguk saja.
Tapi ketika pertandingan berlangsung, para pemain yang bermain dilapangan seakan-akan masukan tersebut dilupakan.
"Pada saat kita beritahu pemain mereka hanya bilang yes coach, mengangguk saja, tapi saat main, emosi sudah campur aduk, adrenalin juga naik, semua berubah," tuturnya.
Baca: Bojan Hodak Ramu Formasi Baru PSM Makassar Saat Lawan Persiba
Bojan berharap, para pemain bisa belajar untuk mengontrol emosi dan permainan kerasnya, khususnya saat bermain di kompetisi Asia.
Kartu merah yang diterima oleh Dedi Gusmawan tersebut menjadi kartu merah yang keempat yang harus diterima oleh pemain PSM Makassar dalam ajang Piala AFC.
Sebelumnya, dua kartu merah didapat langsung pada leg pertama kualifikasi, kala melawan wakil Timor Leste Lalenok United.
Saat itu, dua gelandang PSM yakni Wiljan Pluim dan M Arfan diusir wasit, meski pada akhirnya tetap dapat memenangkan pertandingan.
Kartu merah ketiga didapatkan oleh Serif Hasic, kala PSM bertandang ke markas Tampines Rovers di Singapura.
Serif yang baru memainkan debutnya bersama PSM, diusir di penghujung pertandingan, hingga akhirnya berakhir untuk kekalahan PSM dengan skor 2-1.
Baca: Soal Pelaksanaan Liga 1 2020, Ketum PSSI Singgung Sikap Aremania ke Bobotoh
Baca: Ketum PSSI Iwan Bule Sebut Laga Arema FC vs Persib Jadi Percontohan Bagi Para Supporter di Tanah Air
Jalannya Pertandingan
PSM Makassar yang bertindak sebagai tuan rumah mencoba lebih bersabar dalam membangun skema serangan di awal pertandingan.
Sisi sebelah kiri menjadi opsi utama para pemain PSM Makassar dalam menginisasi serangan guna menembus lini pertahanan Kaya FC.
Lima menit laga berlangsung pertarungan sengit cukup terlihat di sektor lini kedua tim sehingga menyebabkan minimnya peluang di awal laga.
Kaya FC selaku tim tamu cukup percaya dalam meladeni permainan tim Juku Eja walaupun bermain di kandang lawan.