TRIBUNNEWS.COM - Arema FC mengantongi sejumlah catatan jelang pertandingan kontra PSIS Semarang di Liga 1 2020.
Arema FC jelang lawatannya ke Stadion Moh Soebroto, Magelang, Jumat (14/3/2020), mengantongi hasil minor, setelah menelan kekalahan dari Persib Bandung lewat skor 1-2.
Hal tersebut yang menjadi perhatian Mario Gomez selaku pelatih kepala Arema FC.
Baca: PSIS Semarang vs Arema FC: Panpel Sediakan Tiket 750 Lembar untuk Aremania
Baca: Persikabo 1973 Masih Demam Panggung Saat Ladeni Arema FC kata Abduh Lestaluhu
Beberapa catatan yang perlu dibenahi, telah ditemukan oleh Mario Gomez untuk memperbaiki performa anak asuhnya.
Dua diantara masalah tersebut, ialah lini pertahanan yang rapuh dan kurang optimalnya dalam urusan finishing touch.
Pria asal Argentina itu menyebutkan anak asuhnya bermain kurang koordinasi, sehingga Persib Bandung mampu memanfaatkan hal tersebut.
Terutama di lini pertahanan.
Terbukti, Maung Bandung hanya mampu mencetak 2 tgol melalui situasi gol bunuh diri dan tendangan pinalti.
“Kami harus berlatih serius, mengurangi kesalahan ketika pertandingan, karena kemarin kami kalah karena kesalahan sendiri yang tak perlu," terang Mario Gomez seperti yang dilansir dari Wearemania.
"Apa Persib punya peluang lain? Mereka bisa mencetak gol cuma lewat proses bunuh diri dan penalti. Selain itu mereka tidak punya peluang," kata Mario Gomez.
Tak sampai disitu, fokus pemain di setiap laga harus terjaga guna mampu meraih hasil positif.
“Tahap demi tahap di kompetisi ini harus kami jalani dengan fokus," ujarnya.
Disisi lain, Mario Gomez mengakui bahwa lini serang Arema FC kurang optimal dalam melakukan penyelesaian akhir.
Baca: Persikabo 1973 Masih Demam Panggung Saat Ladeni Arema FC kata Abduh Lestaluhu
Baca: Alami Cedera saat Lawan Persib, Pilar Andalan Arema FC Dipastikan Absen saat Hadapi PSIS Semarang
Diakui mantan pelatih Borneo FC itu, Arema FC memiliki banyak peluang kala menjamu Persib Bandung.
Namun finishing touch yang masih berkendala membuat KH Yudo dkk gagal memanfaatkan peluang.
"Kemarin Arema mengalami kesulitan mencetak gol meski punya banyak peluang," terang pelatih asal Argentina itu.
Tiga catatan tersebut yang perlu diperhatikan Arema FC guna menantang PSIS Semarang dalam lanjutan Liga 1 musim 2020.
Meskipun baru saja menorehkan hasil minor, Mario Gomez tetap menargetkan 3 poin dalam laga tandang Singo Edan.
Meskipun demikian, ia mengakui Mahesa Jenar (PSIS Semarang) merupakan tim yang kuat.
Terbukti di laga terakhirnya, tim asuhan coach Dragan itu mampu mengalahkan Persela Lamongan di Surajaya dengan skor 2-3.
“Saya tahu ini sulit, tapi kami akan mencoba untuk meraih kemenangan. Dalam sepak bola selalu ada peluang."
"Kami ingin selalu menang ketika Arema bertanding di mana pun, kadang bisa terjadi, kadang juga tidak,” pungkas pelatih Arema FC.
Sedangkan dari kubu PSIS Semarang, Dragan Djukanovic selaku pelatih kepala PSIS Semarang mengaku timnya telah berlatih keras untuk menjamu Singo Edan.
"Latihan selanjutnya kami akan fokus pada latihan pressing," ungkapnya.
"Hari ini latihan kami cukup keras karena latihan perdana. Ini hal yang normal," jelas Dragan seperti yang dilansir dari Tribun Jateng.
Meskipun ia tahu Arema FC merupakan tim yang kuat, namun Dragan yakin jika timnya mampu menghentikan pergerakan amunisi Singo Edan.
"Bagaimana Arema bermain, kami akan menghentikan mereka."
"Setelah itu kami akan memainkan permainan yang bagus," ucapnya.
Saat ini, Arema FC berada diurutan kedelapan klasemen sementara Liga 1 2020 dengan koleksi 3 angka.
Rinciannya, Singo Edan meraih 1 kemenangan dan 1 kekalahan dari 2 laga yang telah dilakoni.
Adapun PSIS Semarang menempati posisi kesembilan dengan jumlah poin yang sama.
(Tribunnews.com/Giri) (Tribun Jateng/Budi Susanto)