TRIBUNNEWS.COM - Evaluasi dilakukan Arema FC setelah tim kebanggan Aremania itu menelan dua kekalahan beruntun.
Arema FC yang telah melakoni tiga laga, membukukan 1 kemenangan dan kekalahan.
Tak tanggung-tanggung, kekalahan Arema FC diproleh secara beruntun dari Persib Bandung dan PSIS Semarang.
Baca: Terungkap, Penyebab Utama Kekalahan Arema FC dari Persib dan PSIS Semarang
Baca: Skuat Arema FC Diliburkan Karena Virus Corona, Mario Gomez Beri Pesan Kepada Pemain
Kala bersua dengan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, (8/3/2020), Singo Edan harus mengakui keunggulan Pangeran Biru dengan skor 1-2.
Hasil negatif pun kembali diperoleh Arema FC kala bertandang ke markas PSIS Semarang.
Berlangsung di Stadion Moh Soebroto, (14/3/2020), PSIS Semarang berhasil mengalahkan Arema FC dengan skor 2-0.
Kondisi tersebut mebuat staf kepelatihan Singo Edan meakukan sejumlah evaluasi.
Alhasil, Charis Yulianto yang merupakan asisten pelatih Singo Edan membeberkan 2 sektor yang perlu dibenahi terkait hasil negatif yang diperoleh timnya itu.
Pertama ialah rapuhnya lini pertahanan Arema FC.
"Lini belakang kami sangat rapuh," kata Charis Yulianto seperti yang dilansir dari Surya Malang, Rabu (18/3/2020).
Bukan menjadi rahasia lagi jika tim asal Jawa Timur itu memiliki permasalahan lini pertahanan sejak musim lalu.
Baca: Kericuhan Supporter Dalam Laga PSIS Semarang vs Arema FC di Liga 1 2020, Ketum PSSI Beri Tanggapan
Baca: Menanti Daya Ledak Arema FC, Adaptasi Mario Gomez & Jonathan Bauman, Vitalnya Peran K.H. Yudo
Dalam gelaran Liga 1 2019, Arema FC menjadi tim ekdua dengan rasio kebobolan paling tinggi kedua, setelah Badak Lampung.
Singo Edan yang musim lalu dihuni oleh Hamka Hamzah dan Arthur Cunha sebagai duet lini belakang, harus puas ketika timnya dibobol sebanyak 62 kali.
Catatan kedua ialah lini serang yang tampil kurang tajam.