News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Tajamnya Duet PSIS Semarang, Bruno Silva-Hari Nur, Penempatan Posisi dan Peran Septian David Maulana

Penulis: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tajamnya Duet PSIS Semarang, Bruno Silva-Hari Nur, Penempatan Posisi dan Peran Septian David Maulana

TRIBUNNEWS.COM - PSIS Semarang, adalah salah satu kontestan Liga 1 yang selalu konsisten dalam tiga tiga musim terakhir.

Sejak promosi ke Liga 1 pada musim 2018, Mahesa Jenar selalu mengakhiri Liga di papan tengah.

Tentu, ini tidak lepas dari duo andalan Mahesa Jenar : Bruno Silva-Hari Nur Yulianto.

Baca: PSIS Semarang Tetap Gelar Latihan, Beberapa Pemain Absen, Flavio Beck Tertahan di Negara Asalnya

Baca: Sikapi Penundaan Liga 1 2020, PSS Sleman Liburkan Pemain 10 Hari

Hari Nur, adalah sosok yang sangat loyal dengan PSIS Semarang, bergabung dari Persebangga Purbalingga pada 2013, ia tidak pernah berganti seragam dan setia bersama klub Ibu Kota Jawa Tengah ini.

Banyak momen sudah dilaluinya bersama PSIS Semarang, termasuk kala itu berduet dengan Julio Alcorse, menjadi duet tertajam Divisi Utama pada 2014, sayangnya langkah PSIS Semarang terhenti di Babak 8 Besar.

Tetapi, momen yang tentu tidak akan dilupakan bagi penggemar PSIS Semarang, tentu adalah torehan tiga gol Hari Nur dalam kemenangan dramatis 5-3 atas Martapura FC yang membawa Mahesa Jenar promosi ke Liga 1.

Sedangkan Bruno Silva datang ke PSIS pada 2018, tepat setelah promosi bersama dengan Petar Planic, Akhlidin Israilov dan Ibrahim Conteh, sempat kesulitan di awal musim, striker berusia 29 tahun ini sedikit diubah posisinya oleh Jafri Sastra.

Hasilnya, 16 gol dan 10 asis ditorehkannya dari 31 penampilan, dimana 10 gol diantaranya dikemas di putaran kedua atau setelah Jafri Sastra menggeser peran Bruno untuk melebar dan menyisipkan Hari Nur sebagai ujung tombak.

Torehan apik ini yang membuatnya dilirk Al Ain, klub divisi dua Arab Saudi, hanya ertahan setengah musim, ia kemudian kembali ke PSIS Semarang dan bertahan hingga kini.

Lalu, tanpa mengesampingkan peran winger lain dalam skema 4-3-3, bagaimana duet Hari Nur dan Bruno Silva menjadi sangat padu?

Skema PSIS Semarang sebenarnya sederhana : 4-3-3/4-2-1-2-1 dengan Bruno Silva akan menjadi ujung tombak.

Sedangkan Hari Nur akan bermain melebar di sisi kiri penyerangan, di kanan akan ada Septian David Maulana, atau Jonathan Cantillana yang akan secara bergantian berubah posisi dari belakang striker dan melebar.

Keunggulan dari Bruno dan Hari Nur adalah kecepatan dan kemampuan untuk mengkreasi sekaligus menciptakan ruang.

Mari mengambil contoh laga antara PSIS Semarang dan Arema FC dua pekan lalu diman Hari Nur dan Bruno Silva masing-masing mencetak satu gol dalam kemenangan 2-0.

Baca: Bertekad Jadi Pembeda di Persib Bandung, Zulham Zamrun Tak Peduli Torehan Gol Pribadi

Kecepatan Hari Nur dan Bruno dalam melancarkan serangan balik berulang kali merepotkan pertahanan Arema FC yang nampaknya memiliki pekerjaan besar untuk mengantisipasi transisi tim-tim yang memiliki kecepatan.

Gol pertama Hari Nur tidak lepas dari kecerdasan sang pemain dalam mengambil posisi.

Bermula dari serangan balik Frendi Saputra, Hari Nur tidak langsung mencari celah dan beradu lari dengan Matias Malvino, justru ia menunggu untuk melihat celah antara Malvino dan Taufik Hidayat dan berdiri diantara kedua pemain tersebut.

Ketika bola diumpan barulah Hari Nur menusuk dan berlari untuk menyongsong bola dan mengalahkan Malvino dalam duel tersebut.

Dan bukan sekali dua kali Hari Nur melakukan ini, trik menunggu ini sudah kerap ia lakukan, dan selalu sukses, hal ini tidak lepas dari cepatnya transisi dan serangan balik PSIS Semarang.

Gol Bruno Silva tidak jauh berbeda, bermula dari serangan balik, sepakan Septian David memang bisa diantisipasi Teguh Amiruddin, tetapi bola muntah langsung disambar oleh Bruno Silva dan mengubah skor menjadi 2-0.

Kerjasama keduanya memang sudah sangat padu, seperti yang mereka tunjukkan kala PSIS Semarang menang tipis atas Persela Lamongan.

Gol ketiga PSIS Semarang yang dicetak Bruno Silva adalah bukti kombinasi antara kecerdasan kedua pemain dan kompaknya dua pemain ini.

Lagi-lagi bermula dari serangan balik cepat, Hari Nur mendapatkan bola dari lini tengah, ia melebar ke kiri, dan uniknya apa yang dilakukan Bruno Silva.

Bruno tidak menusuk, ia juga melebar ke arah yang berlawanan dengan Hari Nur, menghindari duel fisik dan memilih beradu lari dengan pemain belakang Persela Lamongan.

Pergerakan melebar Bruno tidak disadari oleh pemain Persela Lamonga, Hari Nur yang memahami pergerakan Bruno tidak memberikan bola lambung, melainkan bola datar kencang yang langsung disambar Bruno Silva menjadi gol ketiga.

Gol ini menjadi semacam template bagi keduanya, dan seolah Hari Nur paham apa yang diinginkan Bruno Silva ataupun sebalaiknya.

Duet ini masi akan menjadi momok bagi tim-tim Liga 1 2020, dengan makin padu keduanya, bukan tidak mungkin Bruno SIlva dan Hari Nur akan mengemas masing-masing dua digit gol.

Khusus bagi Hari Nur Yulianto, masih sulit dipahami mengapa sosoknya hingga saat ini belum mendapatkan panggilan Timnas Indonesia.

(Tribunnews.com/Gigih)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini