TRIBUNNEWS.COM - Liverpool memang menjadi kandidat kuat untuk menjadi juara Liga Inggris musim ini.
Jurgen Klopp nampak menemukan potongan puzzle yang hilang usai gagal juara musim lalu.
Liverpool harus benar-benar berterimakasih dengan sosok gelandang serang, Alex Oxlade Chamberlain, yang menjadi faktor kunci bagi The Reds musim ini.
Baca: Wabah Corona Merebak, Jadwal Final Liga Champions dan Liga Europa Bakal Diubah?
Baca: Wayne Rooney Sebut Liverpool Pantas Jadi Juara Liga Inggris
Membahas mengenai fenomenalnya permainan Liverpool musim ini, tentu tidak akan lepas dari adanya Mohamed Salah, Sadio Mane dan Firmino yang memang sangat vital bagi The Reds.
Tetapi, Klopp harus berterimakasih kepada Alex-Oxlader Chamberlain yang menjadi kunci bagi The Reds.
Uniknya, Chamberlain tidak selalu mendapat jaminan sebagai pemain utama, padahal perannya di lapangan sebagai penghubung antara dua fullback dan lini depan sangatlah vital.
Baca: Tanggapan Beda Rio Ferdinand & Wayne Rooney Terkait Klaim Trofi Liga Inggris Untuk Liverpool
Baca: Final Liga Champions dan Liga Eropa Ditunda hingga Waktu yang Tak Ditentukan
Musim ini, Chamberlain mencatatkan 21 penampilan di Liga Inggris dan 5 di Liga Champions dengan total menit bermain sebanyak 1290 menit, menjaringkan 6 gol dan 1 asis.
Lalu, seberapa penting peran Chamberlain bagi lini tengah Liverpool?
Paling mudah dilihat adalah ketika Atletico Madrid menyingkirkan Liverpool dalam laga yang digelar di Anfield.
Chamberlain turun sejak menit awal, ia menempati posisi gelandang serang bersama dengan Wijnaldum dalam skema 4-3-3 atau 4-1-2-2-1, Jordan Henderson dikembalikan sebagai jangkar tunggal di lini tengah.
Klopp sadar, Chamberlain memiliki banyak keunggulan untuk mengisi lini tengah Liverpool.
Daya ledak, kecepatan dan kecerdasan permainan Chamberlain adalah kunci Liverpool.
Di 10 menit pertama laga Liverpool menghadapi Atletico Madrid, Chamberlain sudah menciptakan 3 peluang berbahaya, hasil kerjasamanya dengan Alexander-Arnold yang membantu penyerangan dari sisi kanan.
Kombinasi kecerdasan dalam mengambil keputusan dan melepaskan umpan ditambah kecepatan membuat Liverpool sangat mendominasi di lini tengah.