Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule menekankan ada beberapa hal penting untuk meminimalisir penularan virus corona (Covid-19).
Secara khusus, Mochamad Iriawan membagikan langkah-langkah yang harus dilakukan, termasuk bagi pelaku olahraga sepak bola, dari pemain, ofisial, perangkat pertandingan hingga para supporter.
Baca: Dedi Kusnandar Soal Virus Corona : Bisnis Tutup, Performa Persib Bandung hingga Keputusan PSSI
Baca: PSS Sleman Dukung Keputusan PSSI, Dejan Antonic Beri Pesan Kepada Pemain Super Elja
“Pertama, cuci tangan yang bersih dengan sabun dari sela-sela jari, telapak dan punggung tangan. Lakukan minimal tiga kali setiap menyuci tangan hingga benar-benar bersih,” ungkap Mochamad Iriawan seperti rilis pers yang diterima Tribunnews.com.
Kedua Iwan Bule pun menegaskan, “Kesehatan anda adalah salah satu bentuk kepedulian kami.”
Untuk itu, PSSI mendukung kebijakan pemerintah dalam menghentikan sementara berbagai aktivitas yang berkaitan dengan keramaian di area publik, termasuk meliburkan aktivitas di kantor PSSI di Menara Olahraga Senayan, Jakarta.
Selain itu, sesuai surat bernomor 1038/UDN/606/III-2020 terkait ‘Arahan Ketua Umum PSSI kepada PT Liga Indonesia Baru’, Iriawan menekankan penghentian sementara kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.
“Keputusan ini menindaklanjuti arahan dari Presiden Jokowi terkait perkembangan penyebaran Virus Corona dan surat Menteri Pemuda dan Olahraga perihal Protokol Kewaspadaan Pencegahan Wabah COVID-19 Bagi Kegiatan Keolahragaan,” kata jenderal polisi bintang tiga itu.
Baca: Liga 1 2020 Dihentikan Sementara, GM PSIS Semarang Desak PSSI Beri Keputusan Tegas
Baca: Arema FC Dukung Keputusan PSSI, Pemain Tetap Latihan Mandiri Selama Libur
Dalam surat itu disebutkan, pencabutan atau penghentian Liga 1 dan Liga 2 akan menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai penyebaran COVID-19 di Indonesia yang akan disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI.
Iriawan juga menggarisbawahi agar insan sepak bola dapat menjalankan arahan Presiden Jokowi untuk secara efektif bekerja dari rumah.
“Dengan bekerja di rumah sementara waktu, kita membatasi interaksi fisik, serta menjaga jarak secara sosial dengan rekan rekan kita. Kita tidak tahu apakah orang-orang di sekitar kita mungkin adalah carrier atau pembawa virus ini,” ungkapnya.
Iwan Bule menegaskan bahwa perkembangan teknologi memungkinkan kita untuk bekerja di rumah, sembari meminimalisir maupun mempersempit ruang gerak penyebaran Virus Corona.
Bekerja, belajar dan beribadah dari rumah pun sebaiknya diimbangi dengan berolahraga atau melakukan berbagai kegiatan fisik secara teratur.
Hal tersebut perlu dilakukan demi menjaga stabilitas kondisi fisik kita sehingga tak mudah terserang penyakit.
(Tribunnews/Haikal, Giri)