Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bagi Ruben Karel Sanadi, profesi pesepakbola profesional punya kesulitan tersendiri terlebih pemain yang sudah berkeluarga.
Menikah dengan Natasha Sarah Rohman pada 2014 silam, Ruben pun kini dikarunia dua orang anak. Sejak menikah Ruben sadar dirinya punya tanggung jawab besar terhadap keluarganya.
Bukan cuma soal materi, kehadiran sosok Ruben sebagai ayah juga pasti dinantikan kedua buah hati dan istri di tengah kesibukannya.
Beruntung, latar belakang sang istri yang memang juga seorang atlet membuat Ruben terbantu lantaran memiliki pengertian soal profesinya.
Natasha merupakan kekasih Ruben saat menimba ilmu di Diklat Ragunan dan sempat menjadi atlet lari gawang DKI Jakarta.
Baca: Deretan Duet Striker Asing Terbaik Persib: Eze-Bauman Hingga Hilton Moreira-Christian Gonzales
Baca: Rapor Para Pemain Asing yang Jadi Kapten Tim di Liga 1 2020: Makan Konate Belum Bertuah di Persebaya
Baca: Kabar Seputar Persebaya: Pemain Pilih Pulang Kampung, Kompetisi Setop - Gaji Berhenti?
“Tentunya paling penting ketika kalau sudah pulang ke rumah. Untungnya istri juga kan puji tuhan atlet juga, altet lari pelari DKI dulu, pelari gawang. Natasha namanya,” kata Ruben kepada Tribunnews.
“Jadi kalau di saat saya pulang kalau saya rasa capek, tidur ya tidur. Anak-anak pasti dia dibilangin dilarang ganggu Bapak dulu lagi capek karena dia sudah tahu waktu kualitas tidur saya jadi dia tidak bakal ganggu,”
“Ketika sudah fresh badan kalau saya. Baru saya jaga anak bermain, ya kita bermain sama-sama. Jadi kita sudah saling tahu, anak pun sudah dikasih tahu apalagi yang kakak sudah mulai tahu kondisi saya,” jelansya.
Kepindahan pemain kelahiran Biak 33 silam dari Persebaya ke Bhayangkara FC juga dikarenakan faktor keluarga. Pasalnya, keluarga Ruben memang sejak lama sudah tinggal di Bekasi.
Bersama Bhayangkara FC, Ruben bisa lebih banyak bertemu dengan istri dan dua buah hatinya. Selepas latihan di Stadion PTIK entah pagi atau sore, Ruben langsung pulang ke rumah.
“Pertama sih kalau mau dibilangin jawaban yang paling pantas (pindah ke Bhayangkara FC-red) adalah lebih dekat dengan rumah. Pengin lebih dekat dengan keluarga ya itu yang paling penting,” bebernya.
Baca: Deretan Duet Striker Asing Terbaik Persib: Eze-Bauman Hingga Hilton Moreira-Christian Gonzales
Baca: Rapor Para Pemain Asing yang Jadi Kapten Tim di Liga 1 2020: Makan Konate Belum Bertuah di Persebaya
Baca: Kabar Seputar Persebaya: Pemain Pilih Pulang Kampung, Kompetisi Setop - Gaji Berhenti?
Ruben memang salah satu pesepakbola Indonesia yang terlihat masih prima di usianya yang kini sudah menginjak kepala tiga. Kedispilinan terhadap diri sendiri yang ia bawa sejak muda jadi salah satu kuncinya.
Buah dari jerih payahnya pun ia dapatkan sekarang. Usia boleh tak lagi muda, tapi kedewasaannya membuat setiap pelatih kerap mempercayai dirinya sebagai kapten atau pemimpin tim.
Atas kesuksesannya, selain motivasi dari keluarga kecilnya, Ruben pun tak pernah lupa dengan jasa kedua orangtuanya.
Hal itu pun yang kerap ia tanamkan kepada pemain-pemain muda; kerja keras saat muda, tetap humble dan jangan lupa dengan orang-orang yang berjasa terutama orangtua.
“Saya sangat bersyukur punya orangtua yang mendidik saya dengan keras. Orangtua saya kan seorang guru, Ibu Setrina Sana dan Bapak Yoel Sanadi sama-sama guru. Didikan mereka keras. Itu yang buat karakter saya seperti ini,”
“Terima kasih juga karena doa dan dukungan mereka, saya bisa sukses seperti ini. Bapak saya sangat suport sekali saya main bola, Bapak saya juga sebenarnya main bola cuma di Kampung saja. Itu saya tidak pernah lupa. Saya sukses sampai sekarang juga karea doa mereka juga,” katanya.
Baca: Deretan Duet Striker Asing Terbaik Persib: Eze-Bauman Hingga Hilton Moreira-Christian Gonzales
Baca: Rapor Para Pemain Asing yang Jadi Kapten Tim di Liga 1 2020: Makan Konate Belum Bertuah di Persebaya
Baca: Kabar Seputar Persebaya: Pemain Pilih Pulang Kampung, Kompetisi Setop - Gaji Berhenti?